anatomi tubuh manusia

Seberapa dalam kamu mengenal anatomi tubuh manusia? Topik ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga, karena kamu sudah mempelajarinya di bangku sekolah. Memahami anatomi tubuh kita sendiri dapat meningkatkan kesadaran untuk selalu menjaga kesehatan.

Kamu juga akan memahami bagaimana tubuh mengolah energi, sehingga kamu memiliki tenaga untuk melakukan kegiatan setiap harinya. Ya, kamu akan jadi semakin sadar seberapa keras organ-organ di dalam tubuh bekerja setiap harinya.

Apa itu anatomi tubuh manusia

Anatomi tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur serta fungsi tubuh. Ilmu ini lebih fokus pada cara mengatur bagian-bagian yang menyusun organ tubuh, seperti sel, jaringan, sistem organ, beserta fungsi-fungsinya.

Dalam tubuh manusia tersusun komponen-komponen yang hidup dan tak hidup. Komponen ini nantinya akan membentuk struktur organ seperti; sel dan jaringan. Struktur organ tersebut diperlukan dalam sistem biologis untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari secara fisik.

Jika dikelompokan secara garis besar, tubuh manusia terdiri dari lima bagian yaitu; kepala, leher, tubuh, lengan, dan kaki. Selain itu, masih banyak sel-sel penyusunnya, baik secara biologis atau kimiawi, sehingga bisa membuat tubuh kita terus beraktivitas dengan baik.

Organ tubuh manusia

Secara umum, sistem anatomi tubuh manusia terbagi ke dalam 11 bagian yang bekerja sesuai bidangnya masing-masing. Untuk penjelasan lebih rinci, simak uraiannya berikut ini:

1. Sistem saraf

Sistem saraf mempunyai dua bagian yaitu; saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat mencakup otak dan sumsum tulang belakang. Sementara sistem saraf tepi adalah bagian dari jaringan saraf yang menghubungkan bagian tubuh.

Kedua sistem saraf ini sama-sama bekerja untuk mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh, yang selanjutnya diproses oleh otak sehingga bisa melakukan respons tubuh. Respons tubuh ini bisa berupa gerakan anggota tubuh, refleks bicara, melihat, dan lainnya.

2. Sistem reproduksi

Tersusun dari organ yang bertugas membantu proses reproduksi. Sistem reproduksi wanita dan pria berbeda, karena sistem reproduksi wanita terbentuk untuk bisa mengandung dan melahirkan.

Pada wanita terdiri dari: vagina, leher rahim, rahim, dan ovarium. Sementara sistem reproduksi pria terbentuk untuk bisa mengeluarkan bakal telur atau sperma. Sistem ini tersusun dari penis, skrotum, dan testis yang dapat menghasilkan hormon testosteron.

3. Sistem pencernaan

Sistem pencernaan tersusun dari organ yang membantu untuk mencerna makanan dan minuman, agar tubuh dapat menyerap nutrisi. Proses pencernaan ini meliputi proses secara kimiawi, mulai dari pemecahan makanan hingga pengeluaran kotoran.

Anggota tubuh dan organ yang termasuk dalam organ pencernaan yaitu: mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Jika terjadi gangguan pada pencernaan, artinya salah satu organ sistem pencernaan sedang tidak bekerja dengan baik.

4. Sistem muskuloskeletal

Sistem lainnya yang menyusun tubuh manusia yaitu sistem muskuloskeletal, sistem ini terdiri dari rangka dan otot. Sistemnya yaitu otot, tendon, dan ligamen yang menempel pada tulang. Terdapat sejumlah 206 tulang pada rangka tubuh manusia yang berperan dalam produksi sel darah, menyimpan mineral, dan produksi hormon.

Anatomi sistem rangka ini juga memiliki 650 jaringan otot yang dikelompokan menjadi tiga jenis. Otot lurik yang terhubung langsung ke tulang dan membantu tubuh bergerak, otot jantung yang berperan dalam memompa darah, dan otot polos yang membantu dalam transfer nutrisi. Sistem rangka ini juga memberikan tubuh kamu bentuk, postur, dan struktur sebagai pendukung utama dalam gerakan.

5. Sistem pernapasan

Setiap organ dan jaringan memerlukan oksigen supaya fungsinya dapat bekerja dengan baik. Maka dari itu, tubuh memiliki sistem pernapasan yang membantu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida sebagai sisa atau ampas metabolisme.

Organ dari sistem pernapasan ini terdiri dari paru-paru, bronkus, trakea, faring, dan rongga hidung. Selain itu, organ pernapasan ini juga berfungsi sebagai indra penciuman yang bisa mengatur keseimbangan pH udara yang dihirup.

6. Sistem limfatik

Fungsi utama dari sistem limfatik, yaitu memproduksi serta menggerakkan getah bening. Sistem ini berperan penting dalam membantu melawan infeksi atau sebagai kekebalan tubuh. Selain itu, fungsi lainnya adalah mengatur kelebihan nutrisi seperti cairan dan zat lain yang berlebihan.

7. Sistem endokrin

Sistem endokrin juga memiliki penting sebagai sistem yang dapat mengeluarkan hormon ke dalam darah, sesuai dengan takarannya sehingga keseimbangan hormon dapat terjaga. Contohnya dalam mengatur sistem metabolisme dan fungsi seksual. Berikut jenis kelenjar utama yang terdapat dalam sistem endokrin:

  • Kelenjar pituitary yang dapat memproduksi hormon pertumbuhan, prolaktin dan antidiuretik
  • Hipotalamus yang merupakan bagian dari otak dimana dapat menghubungkan sistem endokrin dengan sistem saraf.
  • Tiroid yang bisa menghasilkan hormon tiroid yang berperan dalam proses metabolisme.
  • Adrenal yang dapat melepaskan hormon adrenal serta dapat mempengaruhi tekanan darah dan detak jantung.
  • Kelenjar reproduksi yang dapat menghasilkan hormon progesteron dan estrogen pada perempuan, serta hormon testosteron pada laki-laki.
  • Pankreas yang dapat menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang berperan dalam mengontrol kadar glukosa darah.
  • Kelenjar pineal yang merupakan kelenjar penerima informasi mengenai siklus terang-gelap serta mengeluarkan hormon melatonin.
  • Paratiroid yang dapat mengatur kadar kalsium tubuh.

8. Sistem urine

Sistem urine ini merupakan sistem yang berfungsi untuk memfilter darah, serta membuang zat beracun dan tidak diperlukan oleh tubuh. Terdapat empat organ dalam sistem ini yaitu: ginjal, saluran kemih, kandung kemih, dan uretra.

9. Sistem integumen

Sistem integumen merupakan organ paling luar tubuh manusia yaitu kulit. Seperti yang kita tahu, kulit merupakan organ terbesar dan memiliki fungsi sangat penting bagi tubuh, yaitu sebagai pelindung dari berbagai bakteri dan virus asing.

Sistem ini bekerja menggunakan seluruh permukaan kulit yang menutupi tubuh manusia, serta mengatur pengeluaran kelenjar keringat, akar rambut, kuku, dan sistem kerja saraf. Selain itu, kulit juga menjadi perantara utama dari benda asing yang ada di luar tubuh manusia.

10. Sistem peredaran darah

Sering disebut juga sebagai kardiovaskular karena meliputi organ jantung. Sistem peredaran darah berperan sebagai pemompa darah dan menyalurkannya ke berbagai organ lain, melalui pembuluh darah. Terdapat dua jenis pembuluh darah, yaitu arteri dan vena. Pembuluh darah arteri berperan dalam mengalirkan darah yang berasal dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan pembuluh vena sebaliknya mengantarkan darah menuju kembali ke jantung.

11. Sistem kekebalan tubuh

Berperan dalam membantu pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri, virus, dan patogen lainnya yang dapat mengganggu kerja tubuh. Sistem ini sangat dipengaruhi oleh kesehatan dan nutrisi yang kamu konsumsi.
Organ utama dalam sistem kekebalan tubuh adalah kelenjar getah bening, sumsum tulang, limfa, kelenjar gondok, tonsil, sel darah putih, dan kulit. Organ yang tersusun dalam sistem kekebalan ini terbentuk dari sistem organ lainnya, sehingga tidak dapat bekerja sendirian.

Tips menjaga sistem anatomi tubuh manusia

Mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur, tubuh manusia tetap dalam kondisi aktif. Masing-masing organ bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Seperti jantung yang akan memompa darah ke seluruh tubuh.
Setiap organ memiliki fungsi yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga jika ada satu organ yang terganggu maka akan menimbulkan penyakit. Maka dari itu, ada baiknya mencegah dan meningkatkan kesehatan tubuh. Berikut tips untuk menjaga kesehatan tubuh:

1. Menjaga hidrasi tubuh

Air memiliki kandungan yang baik bagi tubuh, khususnya untuk ginjal yang berperan dalam membuang zat sisa dari darah. Selalu terhidrasi adalah salah satu usaha yang bisa kamu lakukan supaya sel dapat bekerja dengan baik dan menghindari penumpukan racun.

Ada baiknya kamu mengonsumsi air mineral minimal 4-6 gelas per harinya. Jika tubuh kurang terhidrasi, kerja setiap sel akan menjadi lebih berat dan sulit untuk mendetoksifikasi tubuh dari racun.

2. Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang

Menjaga makanan dan mengatur konsumsinya dapat kamu lakukan dengan sederhana. Salah satunya dengan memilih makanan organik seperti buah dan sayur. Selain lebih mudah didapat, kandungan gizi yang alami akan lebih mudah membantu sistem metabolisme tubuh.

Ada baiknya kamu tetap menjaga keseimbangan makanan dengan mengkonsumsi biji-bijian yang tinggi serat. Serta mengurangi konsumsi makanan dengan fruktosa tinggi seperti snack dan permen. Selain itu, kamu juga bisa mulai mengurangi makanan olahan seperti; pasta, mie, kue, dan lainnya.

3. Olahraga rutin

Aktivitas fisik menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh, tentunya dengan frekuensi konsisten. Hal ini membantu organ bekerja lebih baik, membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol tinggi, menguatkan otot, dan menjaga kebugaran tubuh.

Jika tidak sanggup berolahraga berat, kamu bisa memilih olahraga ringan yang dilakukan dengan mudah asalkan rutin. Banyak bergerak membuat kualitas tidur lebih baik, kamu akan merasa lebih segar ketika bangun di pagi hari.

4. Memilah dan memilih suplemen

Selain dari makanan, kamu juga bisa mendapatkan nutrisi lebih dari suplemen obat. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, jangan asal mencampur berbagai suplemen sehingga malah menjadi racun bagi tubuh.
Apalagi konsumsi suplemen berlebih dapat membuat hati bekerja lebih berat. Bukannya sehat malah jadi penyakit bagi tubuh. Maka dari itu, ada baiknya berkonsultasi dahulu mengenai suplemen sesuai kebutuhan.

5. Hindari merokok dan konsumsi alkohol

Aktivitas merokok dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada tubuh, khususnya bagi paru-paru. Selain bisa menyebabkan pengerasan pada pembuluh darah, merokok juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Hindari juga konsumsi alkohol berlebih karena dapat menyebabkan masalah pada ginjal.

6. Mengontrol glukosa darah

Glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan kelainan pada jantung, pembuluh darah, dan ginjal. Mengontrol kadar glukosa darah ini bisa dilakukan dengan menjaga makanan yang dikonsumsi. Pantau kadar gula darah sesering mungkin dan turunkan secara perlahan.

Tubuh memiliki begitu banyak organ dengan fungsi dan peran masing-masing yang sama pentingnya bagi tubuh. Meningkatkan kesehatan tubuh menjadi hal penting untuk menjaga tubuh agar tetap bugar dan sehat.

(Photo by Nhia Moua/Unsplash)

Share artikel ini
Reference