perimenopause adalah

Apakah kamu kenal istilah perimenopause? Perimenopause merupakan transisi dari menopause. Wanita bisa mengalaminya pada usia yang berbeda. Selama fase ini, hormon dalam tubuh akan naik dan turun secara tidak teratur.

Karena perubahan hormon tersebut, kamu mungkin mengalami beberapa hal, seperti masalah tidur, ovulasi, dan sebagainya. Namun, sebenarnya apa itu perimenopause? Dan, apa saja gejalanya?

Apa itu perimenopause?

Perimenopause adalah masa transisi sebelum terjadinya menopause. Selama fase ini, kadar hormon estrogen akan menurun.

Karena itu, kamu mungkin akan mengalami beberapa gejala, seperti menstruasi yang tidak teratur atau hot flashes. Perimenopause bisa berlangsung selama waktu yang singkat, namun ada pula yang mengalaminya selama beberapa tahun.

Beberapa orang mungkin menganggap fase ini sama seperti menopause. Padahal, ada beberapa perbedaan yang signifikan. Beberapa perbedaan tersebut akan dibahas pada bab selanjutnya di artikel ini!

Perbedaan menopause dan perimenopause

penyakit yang timbul setelah menopause

Perbedaan menopause dan perimenopause, antara lain:

1. Siklus menstruasi

Pada saat seseorang mengalami menopause, dia akan berhenti mengalami siklus menstruasi. Jadi, menopause ditandai dengan setahun penuh tanpa menstruasi.

Pada masa ini, indung telur tidak dapat lagi melepaskan sel telur. Sedangkan, pada masa perimenopause, wanita biasanya akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.

2. Waktu terjadinya

Perimenopause bisa terjadi 8 sampai 10 tahun lebih awal dari menopause. Sedangkan, menopause terjadi setelah fase ini berakhir. Setiap wanita bisa mengalaminya pada usia yang berbeda-beda, namun umumnya terjadi antara 40 hingga 50 tahun.

3. Potensi kehamilan

Pada saat perimenopause, wanita masih mengalami menstruasi sehingga masih ada potensi untuk mengalami kehamilan secara alami. Sedangkan, wanita yang sudah menopause tidak bisa lagi mengalami kehamilan secara alami.

10 Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause, Termasuk Haid Tak Teratur?

Gejala perimenopause

Untuk mengetahui terjadinya perimenopause, ada gejala yang bisa kamu perhatikan. Berikut gejala pada fase ini meliputi:

1. Siklus menstruasi tidak teratur

Saat perimenopause, lamanya waktu antara siklus menstruasi bisa lebih lama atau lebih singkat. Aliran darahnya bisa menjadi ringan atau berat. Jika kamu mengalami perubahan secara terus-menerus selama satu minggu, kemungkinan kamu sedang mengalami fase tersebut secara dini.

2. Hot flashes dan masalah tidur

Hot flashes juga sering terjadi selama fase ini. Hot flashes merupakan sensasi panas atau gerah terutama pada wajah, dada, dan leher. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah tidur.

3. Perubahan suasana hati

Perubahan suasana hati atau mood swing juga dapat terjadi selama fase ini. Gejala ini dapat diakibatkan oleh gangguan tidur dan hot flashes. 

4. Masalah vagina dan kandung kemih

Saat kadar hormon estrogen di dalam tubuh berkurang, vagina akan kehilangan elastisitas. Estrogen yang rendah juga dapat menyebabkan kamu lebih rentan terhadap infeksi salurah kemih.

5. Menurunkan kesuburan

Gejala dari perimenopause selanjutnya adalah kesuburan menurun. Pada fase ini, saat ovulasi menjadi tidak teratur, kemampuan seseorang untuk hamil jadi menurun juga.

6. Meningkatkan risiko osteoporosis

Selama periode ini terjadi, risiko osteoporosis meningkat. Osteoporosis dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh. Untuk itu, disarankan untuk tetap melakukan olahraga dan menambah asupan vitamin D yang cukup.  

7. Perubahan kadar kolesterol

Penurunan kadar estrogen bisa menyebabkan perubahan kadar kolesterol, yaitu peningkatan kolesterol jahat (LDL) yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Pada saat yang sama, kolesterol baik (HDL) justru akan menurun seiring bertambahnya usia.

Penyebab perimenopause

Perimenopause merupakan proses alami yang disebabkan oleh ovarium yang secara bertahap berhenti bekerja. Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur.

Gejala-gejala yang terjadi selama periode ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon di dalam tubuh. Ketika kadar estrogen lebih tinggi, maka kamu akan mengalami gejala yang mirip seperti saat PMS. Namun, ketika kadar estrogen lebih rendah, biasanya kamu akan mengalami hot flashes. 

10 Tips Mengatasi Mood Swings Saat PMS, Aman dan Efektif!

Faktor risiko perimenopause

Faktor-faktor yang dapat membuat kamu lebih cepat mengalami perimenopause pada usia yang lebih dini, yaitu:

  • Merokok. Menopause bisa terjadi 1-2 tahun lebih cepat pada wanita yang memiliki kebiasaan merokok daripada wanita yang tidak merokok.
  • Kemoterapi. Pengobatan kanker yang berupa kemoterapi atau terapi radiasi dikaitkan dengan menopause dini.
  • Histerektomi. Operasi histerektomi dapat menyebabkan menopause terjadi lebih awal. 

Pengobatan perimenopause

Berdasarkan Cleve and Clinic, sebenarnya tidak ada pengobatan untuk menghentikan perimenopause, sebab perimenopause merupakan kondisi yang terjadi secara alami. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meringankan gejalanya, yaitu:

  • Mengonsumsi obat. Obat-obatan bisa membantu kamu mengatasi perubahan suasana hati atau depresi. 
  • Menggunakan pil KB. Pil KB juga bisa membuat kadar hormon lebih stabil dan meredakan gejala yang kamu alami. 
  • Melakukan terapi estrogen. Terapi ini dilakukan untuk menstabilkan kadar estrogen. 
  • Makan makanan yang sehat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat.
  • Melakukan olahraga dan menghindari makanan dan aktivitas yang bisa memicu hot flashes.
  • Membatasi konsumsi alkohol dan kafein
  • Berhenti merokok

Beberapa wanita mengalami gejala perimenopause yang tidak mengganggu kegiatannya sehari-hari. Tetapi ada pula wanita yang mengalami gejala yang cukup mengganggu aktivitasnya. Jika kamu juga mengalami hal tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Share artikel ini
Reference