inversio uteri adalah

Saat proses persalinan, komplikasi bisa saja terjadi seperti kondisi rahim yang terbalik. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan nama inversio uteri.

Lebih jelasnya, kondisi ini terjadi ketika puncak rahim atau fundus terbalik menghadap ke arah bawah.

Untuk lebih detailnya, seperti apa saja penyebab dan cara mengatasi kondisi ini, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa itu inversio uteri?

inversio uteri adalah

Inversio uteri adalah kondisi rahim terbalik dan bergerak ke bawah menuju leher rahim setelah persalinan normal.

Komplikasi ini memang jarang terjadi, namun, apabila terjadi, hal ini akan meningkatkan risiko kematian karena perdarahan dan syok.

Berdasarkan situs First Cry Parenting, tingkat kelangsungan hidup seorang ibu yang mengalami insiden inversio uteri sekitar 85%.

Kondisi ini merupakan kondisi fatal yang membutuhkan diagnosis dini dan penanganan yang cepat. Penanganan yang cepat akan mengatasinya untuk mencegah kematian.

Pada beberapa kasus, sebenarnya kondisi ini dapat terjadi meskipun tidak ada proses persalinan. Kasus seperti ini bisa terjadi akibat mioma uteri yang bisa melemahkan dinding uteri.

Selain itu, komplikasi ini juga berkaitan dengan pemakaian obat tokolitik, seperti nifedipine atau terbutaline.

Prolaps Uteri atau Turun Peranakan: Bagaimana Mengatasinya?

Penyebab inversio uteri

Beberapa faktor yang berkaitan dengan terjadinya inversio uteri meliputi:

  • Tali pusar yang pendek
  • Ketegangan pada tali pusar
  • Penggunaan relaksan otot selama persalinan
  • Rahim lemah atau abnormal
  • Plasenta akreta, di mana plasenta tertanam terlalu dalam di dinding rahim
  • Implantasi fundus plasenta, di mana plasenta tertanam di bagian paling atas rahim
  • Menarik tali pusar terlalu keras
  • Retensi plasenta dan perlekatan plasenta abnormal
  • Endometritis kronis
  • Ukuran janin yang sangat besar
  • Pemakaian obat-obatan tertentu
  • Kelainan kongenital rahim

Inversio uteri lebih sering terjadi akibat tekanan fundus uteri saat proses persalinan, yang biasanya dilakukan oleh tenaga medis yang masih belum terlatih.

Plasenta Previa selama Kehamilan: Telusuri Penyebabnya di Sini!

Gejala inversio uteri

gejala inversio uteri

Dokter biasanya dapat mendiagnosis kondisi ini dengan mudah. Gejalanya bervariasi, tergantung pada tingkat ekstrimnya. Gejala inversio uteri yang dapat terjadi, antara lain:

  • Ada tonjolan pada rahim
  • Kehilangan banyak darah atau penurunan tekanan darah yang cepat
  • Syok hipovolemik yang mencakup pusing, lemah, merasa kedinginan, dan lelah
  • Sesak napas
  • Pergeseran rahim dari tempat asalnya
  • Peningkatan detak jantung
  • Rasa nyeri di perut bagian bawah
  • Mengalami kram otot

Cara mengobati inversio uteri 

Pengobatan harus segera dilakukan setelah inversio uteri didiagnosis. Melakukan diagnosis dengan cepat sangat penting untuk menurunkan risiko kematian. Berikut ini beberapa cara yang dilakukan untuk mengobati kondisi serius ini.

  • Pemberian infus intravena oksitosin untuk mengencangkan rahim dan mempertahankan posisi rahim.
    Dokter akan terus memberikan tekanan pada daerah perut untuk menekan rahim dan menghentikan perdarahan.
  • Jika terjadi kondisi yang ekstrim sehingga risiko kematian sangat tinggi, rahim akan diangkat melalui operasi.
  • Setelah operasi atau pengobatan dilakukan, sang ibu perlu melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat.
  • Pemberian obat-obatan tertentu untuk melemaskan rahim agar bisa diposisikan kembali ke asalnya.

Jadi, inversio uteri bisa diatasi dengan pemberian cairan infus, konsumsi obat-obatan, reposisi manual, dan operasi pengangkatan rahim atau histerektomi. Kondisi ini tidak dapat dicegah. Namun, kondisi ini bisa diobati secara efektif apabila tenaga medis bertindak dengan cepat.

Atonia Uteri adalah Kondisi Serius, Berikut Cara Mengobatinya!

Apakah inversio uteri berbahaya?

pengobatan inversio uteri

Inversio uteri merupakan komplikasi yang tergolong berbahaya bagi wanita meskipun jarang sekali terjadi. Mengalami komplikasi ini merupakan salah satu hal yang ditakutkan setelah menjalani proses persalinan.

Risiko terburuk dari kondisi ini adalah kematian. Kondisi ini bisa terjadi saat wanita mengalami syok dan perdarahan yang hebat. Oleh karena itu, harus cepat diatasi sehingga risiko terburuk bisa dihindari.

Kemungkinan terjadinya kondisi ini pada persalinan selanjutnya lebih tinggi apabila kamu sudah pernah mengalaminya.

Sama seperti masalah medis lainnya, riwayat medis yang lengkap harus diberikan kepada dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Hal ini dapat membantu mengurangi komplikasi yang terkait dengan kondisi tersebut.

Inversio uteri merupakan kondisi yang langka namun cukup serius. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan dan syok, dan bahkan bisa berakibat fatal. Kondisi ini biasanya mudah didiagnosis. Diperlukan pengobatan sesegera mungkin untuk mengatasinya. Jika ditangani dengan cepat, ibu dapat pulih tanpa adanya efek negatif jangka panjang pada rahimnya.

Share artikel ini
Reference