apa arti ovulasi

Apa arti ovulasi? Ovulasi adalah proses pelepasan ovum atau sel telur dari indung telur (ovarium). Selama proses ovulasi ini, sel telur akan bergerak menuju tuba falopi, yaitu tempat di mana sel telur wanita dapat dibuahi jika bertemu dengan sel sperma pria, maka terjadilah kehamilan.

Jika tidak terjadi pembuahan, maka wanita tersebut akan mengalami menstruasi seperti yang terjadi setiap bulannya. Dalam ovarium seorang wanita terdapat sekitar 300.000 sel telur, namun dari haid pertama hingga menopause atau berhentinya haid dalam hidupnya, wanita hanya melepaskan sekitar 300 sampai 400 sel telur.

Proses ovulasi ini umumnya terjadi pada hari ke 10 sampai hari ke 19 dari siklus menstruasi, dan masa ovulasi ini merupakan masa dimana seorang wanita memasuki masa paling suburnya dalam sebulan, sehingga ovulasi disebut juga masa subur.

Apakah Nyeri Ovulasi Tanda Hamil? Begini Penjelasannya!

Jika sel telur dibuahi oleh sperma maka sel telur dapat melakukan perjalanan ke rahim dan implan untuk berkembang menjadi zigot dan oleh karena itu seorang wanita mengalami kehamilan. Lantas, apa arti ovulasi sebenarnya? Yuk ketahui fakta menarik berikut ini!

Apa arti ovulasi?

Ovulasi merupakan bagian dari siklus menstruasi, normalnya terjadi pada hari ke-14 dari siklus menstruasi selama 28 hari. Namun, setiap wanita memiliki siklus bervariasi. Pada umumnya ovulasi terjadi dalam waktu 4 hari sebelum atau 4 hari setelah titik tengah siklus menstruasi kamu, saat sel telur dilepaskan ada dua kemungkinan yang akan terjadi.

Jika sel telur dibuahi oleh sperma, maka sel telur dapat melakukan perjalanan ke rahim dan berkembang menjadi zigot dan wanita mengalami kehamilan. Sebaliknya, jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, sel telur akan hancur dan lapisan rahim akan luruh, yang disebut proses menstruasi.

Ovulasi sendiri juga berarti masa subur wanita yang terjadi ketika sel telur dilepaskan dari ovarium. Proses ovulasi sendiri awalnya dari pelepasan hormon perangsang folikel atau hormon FSH, yang biasanya terjadi selama 6-14 hari dari siklus menstruasi kamu.

Hormon ini akan membantu sel telur di indung telur matang sebagai persiapan untuk melepaskan sel telur berikutnya. Kemudian tubuh kamu akan melepaskan hormon yang memicu pelepasan sel telur yang disebut Luteinizing Hormone (LH) ketika sel telur telah matang. Setelah lonjakan LH, ovulasi dapat terjadi dalam waktu 28 hingga 36 jam.

Ibu Hamil Susah Tidur Malam Apa Solusinya? Coba Cara Ini!

Proses ovulasi pada wanita

Ternyata, siklus menstruasi terdiri dari empat fase, mulai dari fase menstruasi, folikuler, ovulasi, hingga luteal. nah, dalam kondisi normal, keempat fase tersebut akan berlangsung secara berurutan setiap bulannya.

Haid adalah proses pelepasan jaringan dinding rahim yang keluar sebagai darah haid, karena tidak terjadi pembuahan sel telur. Fase folikular adalah proses pematangan sel telur di ovarium.

Apa arti ovulasi sendiri adalah pelepasan sel telur yang matang ke dalam rahim sehingga dapat dibuahi, sedangkan fase luteal adalah waktu bagi organ-organ untuk mempersiapkan kehamilan.

Jika tidak terjadi pembuahan maka akan terjadi fase menstruasi dan siklus tersebut akan terus berlanjut hingga wanita tersebut mengalami menopause.

Mengutip American Pregnancy Association, fase ovulasi dimulai dengan pelepasan hormon tertentu oleh kelenjar pituitari di otak. Hormon yang merangsang ovulasi adalah luteinizing hormone (LH).

Kehadiran LH akan membuat indung telur (ovarium) secara otomatis melepaskan sel telur yang matang. Saat dilepaskan dari indung telur, sel telur akan bergerak menuju tuba falopi sebelum akhirnya berakhir di rahim.

Saat berada di dalam rahim, sel telur dapat dibuahi oleh sperma. Jika pembuahan berhasil, kamu akan hamil.

Tanda-tanda ovulasi

Tanda Ovulasi

Selama ovulasi, akan ada beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh. Berikut adalah tanda-tanda yang biasanya akan dirasakan seorang wanita saat berada di masa suburnya.

1. Sakit di daerah perut

Jika kamu mengalami nyeri di daerah perut bagian bawah di tengah siklus menstruasi kamu, itu bisa menjadi tanda ovulasi. Kondisi ini juga dikenal sebagai mittleschmerz yang merupakan bahasa Jerman untuk sakit di tengah.

Nyeri umumnya akan muncul sesaat sebelum ovulasi terjadi dan merupakan masa paling subur kamu.

2. Keputihan sedikit meningkat

Saat kamu berovulasi, volume keputihan yang keluar biasanya akan bertambah dan konsistensinya kental dan bening, seperti putih telur.

Setelah ovulasi selesai, keputihan akan berkurang kembali, mengental, dan berwarna lebih putih.

3. Kenaikan suhu basal

Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh saat istirahat. Selama ovulasi, suhu ini akan lebih tinggi dari biasanya. Hal ini dipicu oleh peningkatan hormon progesteron dalam tubuh sebelum ovulasi.

Untuk mengukur suhu basal tubuh, ada langkah-langkah khusus yang perlu dilakukan. Suhu ini juga tidak bisa diukur hanya sekali, karena memerlukan pemeriksaan suhu secara berkala selama beberapa bulan.

4. Peningkatan gairah seksual

Biasanya, menjelang ovulasi akan seorang wanita akan mengalami gairah seksual yang lebih tinggi. Namun, tidak semua orang akan mengalaminya. Faktor lain seperti stres juga dapat mencegah libido naik bahkan sebelum ovulasi.

5. Payudara terasa lembut

Salah satu tanda ovulasi yang cukup terasa adalah payudara menjadi lebih lembut. Hal ini disebabkan oleh hormon yang bergerak naik turun dalam tubuh selama siklus menstruasi.

Memahami lebih banyak tentang ovulasi akan membantu kamu merencanakan kehamilan atau menunda kehamilan.

Apa arti ovulasi sebenarnya, jika kamu berhubungan seks selama ovulasi akan meningkatkan peluang kamu untuk hamil, jadi jika kamu tidak berencana untuk memiliki anak lagi, pastikan untuk berhubungan seks menggunakan alat kontrasepsi.

Share artikel ini
Reference