cara mengatasi telat haid setelah melahirkan

cara mengatasi telat haid setelah melahirkan

Siklus menstruasi yang sehat adalah tanda kesehatan reproduksi wanita. Namun, bagi calon ibu baru, siklus menstruasi akan berhenti selama beberapa bulan setelah melahirkan. 

Jika tidak disadari, mungkin sebagian dari kita tidak menyadari bahwa sudah terlambat menstruasi.

Sebab, segera setelah melahirkan, seorang ibu akan mengalami perdarahan selama beberapa hari dan kemudian berhenti.

Untuk mencapai ke masa menstruasi periode pertama, kamu membutuhkan jarak waktu beberapa lama dulu.

Lantas, bagaimana jika seseorang mengalami telat menstruasi? Nah, artikel kali ini akan membahas cara mengatasi telat haid setelah melahirkan. Yuk, simak!

Apakah normal telat haid setelah melahirkan?

Sebenarnya, perlu dipahami bahwa persalinan dapat mengubah beberapa hormon dalam tubuh. 

Oleh karena itu, hormon-hormon yang memastikan periode teratur di antara siklus-siklus menstruasi akan dikesampingkan. 

Jadi, umumnya sangat normal bagi wanita untuk mengalami perubahan frekuensi dan aliran menstruasinya pasca melahirkan. 

Sebab, ada banyak faktor yang menentukan kapan tepatnya tubuh bisa kembali ke rutinitas menstruasi normal.

Namun, sebagai waktu perkiraan, kamu dapat mengharapkan menstruasi dalam 6 hingga 8 minggu setelah melahirkan, jika tidak menyusui bayi. 

Namun, jika kamu menyusui bayi secara eksklusif, kemungkinan tidak akan mengalami menstruasi sampai berhenti menyusui. 

Terlepas dari itu, ada juga banyak wanita yang kembali menstruasi bahkan saat masa menyusui bayinya.

Mitos telat haid setelah melahirkan

Sampai sekarang, masih ada banyak mitos yang sering kita dengar terkait dengan menstruasi setelah melahirkan. Ini dia beberapa mitos yang perlu kamu ketahui.

  1. Banyak wanita menganggap bahwa pendarahan vagina tepat setelah melahirkan adalah menstruasi pertama setelah melahirkan. Padahal, itu adalah pengeluaran cairan, jaringan, dan darah ekstra dari tubuh setelah melahirkan. Selain itu, jenis pendarahan postpartum dapat berlanjut selama 4 hingga 6 minggu setelah melahirkan.
  2. Menyusui adalah bentuk kontrasepsi alami dan seorang wanita tidak dapat hamil selama dia menyusui. Namun, itu tidak sepenuhnya benar karena menyusui hanya memberikan 60 persen perlindungan terhadap pembuahan. Jadi seorang wanita memiliki peluang 40 persen untuk hamil bahkan saat menyusui.

Jadi, kedua mitos tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab, tubuh wanita mengalami banyak perubahan selama kehamilan dan pasca kehamilan. 

Jika kamu memang baru saja melahirkan si kecil, tubuh akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas siklus menstruasinya yang biasa.

Penyebab telat haid setelah melahirkan

Namun, jika kamu memang mengalami telat haid setelah melahirkan, ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebabnya, seperti penjelasan di bawah ini.

  • Berat badan

Wanita cenderung menambah berat badan selama kehamilan dan beberapa bulan setelah melahirkan.

Sebaliknya, beberapa wanita mengalami penurunan berat badan secara drastis karena pola makan dan tidur yang kurang tepat. 

Dalam kedua kasus tersebut, berat badan berdampak langsung pada kadar hormon dalam tubuh.

Berat badan ibu merupakan parameter penting dalam menentukan jangka waktu di mana ia dapat beralih kembali ke rutinitas menstruasi yang normal.

  • Menyusui

Ibu yang menyusui anaknya cenderung berovulasi lama setelah melahirkan.

Sebab, hormon yang bertanggung jawab untuk menginduksi sekresi susu dari kelenjar susu (prolaktin) juga menekan proses ovulasi. 

Oleh karena itu, selama ibu menyusui bayinya, hormon tersebut akan tetap aktif beredar dan mencegah proses ovulasi sehingga masa menstruasi pun terlambat.

  • Perubahan hormon

Biasanya, tubuh ibu yang hamil akan memiliki kadar hormon yang berubah. Hormon-hormon ini mempersiapkannya untuk melahirkan dan menyusui. 

Sayangnya, kadar hormon tidak bisa langsung kembali normal, tepat setelah melahirkan. 

Faktor-faktor seperti diet, olahraga, menyusui, seks, dan berat badan menentukan kecepatan hormon untuk kembali ke tingkat normal.

Oleh sebab itu, siklus menstruasi menjadi tidak menentu dan tidak dapat diprediksi selama beberapa bulan, hingga hormon menjadi tenang.

  • Kondisi sebelum melahirkan

Jika kamu menderita kondisi seperti Endometriosis, PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik), Hipo- atau Hiper-Tiroidisme, atau kondisi lain yang menyebabkan fluktuasi hormon.

Hal tersebut bisa menjadi alasan utama di mana kamu akan mengalami menstruasi yang tidak teratur setelah melahirkan. 

Cara mengatasi telat haid setelah melahirkan

Meskipun demikian, kamu tetap bisa mengatasi kondisi telat haid setelah melahirkan dengan mengaplikasikan cara berikut ini.

  • Olahraga

Tentu, kamu harus mendorong diri sendiri untuk mulai rutin berolahraga secara teratur untuk memulihkan keseimbangan hormon dalam tubuh.

Selain itu, berolahraga juga membantu menjaga berat badan yang menjadi faktor penting dalam menentukan jadwal menstruasi.

  • Diet sehat

Pola makan yang sehat dan bergizi setelah melahirkan sangat penting dalam memulihkan dan mengisi kembali nutrisi yang hilang selama masa kehamilan dan persalinan.

Sebaiknya kamu mulai mengonsumsi makanan yang sehat, seperti buah-buahan, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Sebab, makanan tersebut mengandung mikronutrien yang sangat dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan tubuh. 

  • Kelola stres

Pada dasarnya, stres memengaruhi tubuh dan pikiran. Tak heran, ibu baru akan mengalami banyak masa stres karena kurang tidur, tanggung jawab baru, perasaan yang dipicu oleh peran baru sebagai ibu. 

Secara langsung, kondisi stres tersebut akan ikut memengaruhi kadar hormon hingga membuat kamu jadi telat haid.

Jadi, cobalah mulai kelola rasa stres dengan meminta bantuan orang lain dan berbicara dengan mereka jika kamu sedang merasa khawatir akan suatu hal.

  • Konsumsi vitamin

Kekurangan vitamin D dan vitamin B dapat menghambat siklus menstruasi. Untuk mengatasinya, kamu bisa mendapatkan vitamin D dari sinar matahari langsung di pagi hari. 

Sedangkan untuk memaksimalkan dosis vitamin B, kamu dapat mengonsumsi kacang-kacangan, daging, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau.

  • Hindari kontrasepsi

Kontrasepsi mengganggu siklus ovulasi dan menunda proses untuk kamu dapat kembali ke siklus menstruasi yang normal.

Bila ingin tetap menggunakannya, sebaiknya kamu dapat berbicara dengan dokter tentang pilihan kontrasepsi lainnya yang aman dan tidak memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.

Itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang penyebab dan cara mengatasi telat haid setelah melahirkan.

Haid yang tidak teratur memang membuat frustasi bagi ibu baru. Namun, ada berbagai alasan biologis di balik fenomena yang sangat alami dan umum ini. 

Share artikel ini
Reference