Jangan Sampai Salah, Ini Tips Diet Remaja yang Aman!
Dilansir dari Common Sense Media, sekitar 80% anak perempuan di luar negeri mengawali diet di usia 10 tahun untuk memiliki tubuh langsing. Sayangnya, pola diet yang tidak tepat hanya akan menimbulkan masalah kesehatan, apalagi bagi para remaja yang masih dalam masa tumbuh kembang.
Pamela Keel, seorang profesor di Departemen Psikologi di Florida State University mengatakan, berdiet di usia yang sangat muda, beresiko menimbulkan masalah kesehatan yang lebih besar 10 tahun setelah remaja lulus kuliah. Agar diet kamu tidak keliru, yuk simak tips diet remaja!
Berapa usia yang disarankan untuk diet?
Masa pertumbuhan anak selesai pada usia 16-19 tahun, usia tersebut menjadi angka ideal untuk melakukan diet. Sebenarnya tidak ada aturan khusus mengenai minimal usia untuk melakukan diet. Secara umum, banyak remaja yang melakukan diet saat menginjak usia 13 tahun.
Anak remaja sebenarnya tidak perlu diet, kecuali memiliki riwayat penyakit khusus dan disarankan oleh dokter untuk diet. Termasuk obesitas, diet yang dilakukan untuk obesitas pada remaja harus berada dalam pengawasan dokter.
Kalau kamu hanya ingin menurunkan sedikit berat badan, kamu hanya perlu mengurangi ngemil snack dan memperbanyak konsumsi makanan sehat. Kamu juga bisa mulai berolahraga, namun jangan terlalu berat hingga membuatmu lelah. Pastikan kamu menjalaninya dengan ceria dan tidak stress ya!
Jenis diet yang minim risiko
Menurut peringkat U.S. News & World Report, diet Mediterania berada di urutan pertama dalam perlombaan tahunan untuk diet terbaik. Tenang saja, kamu tidak perlu mengonsumsi makanan Mediterania untuk melakukan diet ini!
Kamu bisa mengambil pelajaran dan pendekatan pola makan Mediterania, lalu menerapkannya pada menu makanan apapun di negara mana pun.
Pola diet ini mencakup masakan sederhana yang berbahan dasar nabati, buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan minyak zaitun extra-virgin. Selain minyak zaitun, olahan seperti mentega, jarang dikonsumsi, bahkan gula dan makanan olahan lain hanya disediakan untuk acara-acara khusus.
Menu yang tidak kalah penting, yaitu ikan omega-3 yang sehat dan berlemak. Sementara daging merah, ayam, telur, dan susu hanya dikonsumsi dalam porsi sedikit. Perubahan gaya hidup juga merupakan bagian dari diet ini, termasuk makan bersama teman dan keluarga, bersosialisasi saat makan, makan makanan favorit secara mindful, serta berolahraga.
Tips diet remaja
Jika kamu remaja yang ingin menurunkan berat badan dan menghilangkan lemak tubuh agar lebih percaya diri, simak beberapa tips diet remaja yang aman berikut:
1. Buat tujuan yang realistis
Meskipun kehilangan lemak tubuh berlebih penting bagi remaja yang kelebihan berat badan, fokus utama tetap harus pada peningkatan kesehatan, bukan berat badan. Buatlah target berat badan yang realistis, dengan fokus memperbaiki pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik.
2. Kurangi minuman manis
Mungkin salah satu cara termudah untuk menurunkan berat badan berlebih pada remaja adalah dengan mengurangi minuman manis. Hindari soda, bubble tea, milk tea, teh manis, dan minuman dengan gula tambahan lainnya.
3. Lakukan aktivitas fisik
Tidak perlu bergabung dengan tim olahraga atau gym, kamu cukup dengan mengurangi waktu duduk dan lebih banyak bergerak. Langkah ini menjadi cara yang sangat baik untuk menghilangkan kelebihan lemak tubuh. Kamu bisa mulai berjalan kaki atau naik sepeda saat pulang sekolah.
4. Jangan hindari lemak
Karena tubuh remaja masih berkembang, kamu membutuhkan lebih banyak lemak daripada orang dewasa. Saat mencoba menurunkan berat badan, biasanya kita akan mengurangi sumber lemak makanan karena kandungan kalorinya.
Namun, mengurangi terlalu banyak lemak dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang. Daripada mengurangi asupan lemak secara drastis, fokuslah untuk mengganti sumber lemak yang tidak sehat dengan sumber lemak yang sehat.
5. Hindari diet ketat
Tekanan untuk menurunkan berat badan dengan cepat dapat menyebabkan remaja mencoba diet yang tidak sehat. Ada banyak sekali jenis diet yang tak terhitung jumlahnya, seperti yang banyak dipromosikan oleh selebriti populer.
Penting untuk dipahami bahwa diet – terutama diet ketat – jarang berhasil dalam jangka panjang dan bahkan dapat membahayakan kesehatan, apalagi untuk remaja. Diet yang terlalu ketat sulit dilakukan dan bisa membuat tubuh tidak berfungsi secara optimal, kamu akan mudah lemas.
Tidak hanya itu, kamu juga tidak boleh melewatkan jam makan termasuk sarapan. Sebuah penelitian pada 20 remaja perempuan menunjukkan, bahwa mereka yang mengonsumsi sarapan tinggi protein berbahan dasar telur tidak terlalu lapar dan lebih jarang ngemil sepanjang hari, dibandingkan mereka yang mengonsumsi sarapan rendah protein berbahan dasar sereal.
Selamat mencoba!
___________
Penulis: Afifa