diet nasi

diet nasi

Akhir-akhir ini, ada berbagai jenis diet terkenal yang dilakukan banyak orang, termasuk diet nasi. Tentu, tujuannya untuk menurunkan berat badan atau menyehatkan tubuh. 

Namun, menurut sebagian orang, jenis diet ini kurang efektif meski nasi adalah salah satu sumber energi yang baik dan mudah diolah.

Terlebih lagi, nasi merupakan salah satu makanan pokok penduduk Indonesia. Lantas, apakah metode diet nasi ini bisa menjadi cara ampuh untuk menurunkan berat badan?

Yuk, cari tahu penjelasannya di bawah ini!

Diet nasi adalah …

Diet nasi adalah diet tinggi karbohidrat kompleks, rendah lemak, dan rendah sodium. Pada awalnya, diet ini dikembangkan oleh Walter Kepmner, seorang dokter dari Duke University pada tahun 1939. 

Hingga akhirnya pada tahun 2006, tepat setelah Kitty Gurkin Rosati yang merupakan seorang ahli diet terdaftar, menerbitkan ulang program di bukunya yang bernama “Solusi Diet Beras.”. 

Menurut bukunya, diet jenis ini akan bekerja dengan fokus membatasi konsumsi garam dan makanan yang tinggi natrium. 

Dengan begitu, tubuh kamu bisa menghilangkan rasa kembung dan membuang kelebihan berat air. Dengan mengombinasikannya dengan makanan yang rendah sodium, diet juga bisa membatasi lemak jenuh.

Jika kamu ingin mulai melakukannya, kamu bisa mengonsumsi makanan berserat tinggi untuk sumber nutrisi utama, seperti buah, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Rencana diet nasi juga bisa mengikuti tunjangan kalori jika kamu mau menurunkan berat badan. 

Awalnya, kamu akan disarankan untuk memulai dengan tingkat kalori yang lebih rendah. Setelah itu, baru lah mulai untuk dinaikkan sekitar 1.200 hingga 1.500 kalori per hari.

Secara singkat, pedoman diet nasi resmi yang ada di buku Rosati mengajarkan untuk mengonsumsi makanan dengan takaran di bawah ini.

  • 1.000 kalori
  • 500 hingga 1.000 mg natrium
  • 22 gram lemak
  • 5,5 g lemak jenuh
  • 0 hingga 100 mg kolesterol

Selain mengatur jenis nutrisinya, diet juga berfokus pada perubahan gaya hidup, seperti mulai rutin bermeditasi hingga olahraga agar hasilnya jadi maksimal.

Manfaat diet nasi

Menariknya, dengan melakukan diet nasi, kamu bisa mendapat manfaat terbaik lho, apalagi jika sedang ingin menurunkan berat badan. 

Mengutip dari buku aslinya, sang penulis mengklaim bahwa diet ini bisa membantu orang untuk menurunkan berat badan dengan cepat dan aman.

Jika diperhitungkan, laki-laki bisa kehilangan rata-rata 19 kg dalam 4 minggu pertama dan perempuan kehilangan rata-rata 8 kg. 

Buku ini juga menjelaskan bahwa diet nasi membuat seseorang merasa lebih jernih dan energik.

Selain klaimnya, buku The Rice Diet Solution pun ikut memberi tahu bahwa diet ini efektif untuk menurunkan berat badan karena alasan berikut ini:

  • Garam merupakan perangsang nafsu makan. Jika kita mengatasinya, kita tidak hanya menurunkan berat badan saja, tetapi juga mengurangi lemak jenuh yang disebabkan oleh porsi makan cukup banyak.
  • Diet nasi bisa membatasi lemak jenuh dan memasukkan karbohidrat kaya serat, yang membantu kita jadi lebih kenyang.
  • Lebih mudah untuk membatasi kalori karena dietnya terdiri dari makanan rendah kalori.

Singkatnya, diet nasi dapat membantu seseorang untuk menurunkan berat badan dengan menerapkan defisit kalori, pengurangan lemak dan makanan olahan, dan perubahan gaya hidup, seperti olahraga. 

Langkah yang satu ini juga memiliki manfaat kesehatan lainnya karena mengurangi natrium dan lemak jenuh.

Efek samping tidak makan nasi

Memang, orang Indonesia menganggap bahwa nasi merupakan makanan pokok yang selalu dikonsumsi setiap harinya. 

Lantas, bagaimana jika kamu menerapkan diet nasi? Apakah akan ada efek samping untuk tubuh jika tidak makan nasi?

Tentunya ada. Misalnya, protein yang rendah bisa menyebabkan beberapa orang kehilangan massa otot atau kekurangan asam amino yang diperlukan untuk mensintesis protein. 

Selain itu, tubuh membutuhkan lemak sehat agar berfungsi dengan benar. Jika kita membatasinya, tak menutup kemungkinan juga kalau kita bisa mendapatkan masalah kesehatan.

Selain itu, penulis The Rice Diet Solution juga mencatat bahwa orang yang menggunakan obat untuk diabetes, tekanan darah tinggi, atau gagal jantung kongestif harus berkonsultasi dengan dokter dulu sebelum memulai diet agar dosis obatnya dapat disesuaikan.

Orang yang telah menjalani operasi pada usus besar, atau gangguan fungsi ginjal juga dilarang atau tidak boleh mengikuti diet nasi.

Memang, diet nasi sangat cocok untuk vegan dan vegetarian, tetapi untuk seseorang yang selalu makan nasi setiap harinya perlu mengonsumsi suplemen vitamin B 12 dan omega-3 supaya meminimalisir adanya efek samping yang mungkin terjadi.

Share artikel ini
Reference