5+ Tanda-Tanda Haid pada Anak yang Perlu Diketahui
Ketika menginjak usia remaja, wanita akan mulai mengalami menstruasi. Saat mengalami menstruasi, biasanya wanita akan mengalami tanda-tanda tertentu, khususnya tanda-tanda haid pada anak. Tanda-tanda tersebut dapat dirasakan secara fisik maupun emosi.
Buat kamu para bunda, kamu perlu untuk mengenali tanda-tandanya. Dengan demikian, mereka bisa melakukan antisipasi ketika mengalami menstruasi. Lantas, apa saja tanda-tanda haid pada anak perempuan? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Apa itu haid?
Menstruasi merupakan proses pendarahan yang terjadi karena peluruhan dinding rahim karena tidak adanya pembuahan.
Jadi, menstruasi merupakan proses alami yang dirasakan oleh setiap wanita. Proses ini biasanya ditandai dengan adanya darah yang keluar.
Proses tersebut umumnya berlangsung antara 2 sampai 7 hari dengan siklusnya yang berlangsung selama 21 sampai 35 hari. Volume darah yang keluar biasanya sekitar 10 mL sampai 80 mL per hari.
Pendarahan ketika menstruasi merupakan hal yang normal, sebagai respons adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Mengalami menstruasi menjadi salah satu tanda bahwa seorang wanita telah dewasa dan tubuh mempersiapkan diri setiap bulannya untuk kehamilan.
Kapan haid pada anak perempuan terjadi?
Menarche atau haid pertama pada anak perempuan biasanya terjadi pada umur 10 sampai 14 tahun. Tetapi, pada beberapa situasi tertentu, haid pertama bisa terjadi lebih awal dari biasanya, misalnya pada umur 9 tahun.
Bahkan, haid pertama bisa terjadi lebih lambat, misalnya pada usia 15 tahun atau lebih. Apabila anak perempuan mengalami haid pertamanya saat berusia kurang dari 9 tahun, kemungkinan dia mengalami pubertas prekoks atau pubertas dini.
Perbedaan waktu haid pertama pada setiap anak perempuan tentu bisa berbeda. Hal ini normal karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi haid, yaitu aktivitas, tingkat stres, dan pola makan.
Tanda-tanda haid pada anak
Penting untuk tahu apa saja tanda-tanda haid datang, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali mengalaminya.
Sehingga, mereka bisa mengatasinya jika menstruasi itu datang lagi. Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda haid pada anak pertama kali.
1. Keputihan
Biasanya anak perempuan mengalami keputihan beberapa bulan sebelum menstruasi pertamanya. Gejala ini normal terjadi. Ketika sistem reproduksinya sudah matang, menstruasi pertamanya pun akan terjadi.
2. Munculnya flek
Munculnya flek biasanya berlangsung sekitar 6 bulan sebelum anak perempuan mengalami menstruasi pertamanya.
Selain itu, akan muncul darah berwarna kecoklatan dalam jumlah yang sedikit beberapa hari pertama menarche.
Pada hari-hari selanjutnya, darah akan menjadi merah dan jumlahnya akan lebih banyak. Pada situasi seperti ini, anak perempuan wajib menggunakan pembalut untuk menampung darah menstruasi yang keluar.
3. Perubahan emosi
Sebelum mengalami menstruasi untuk pertama kalinya, biasanya anak perempuan akan merasa lebih tegang dan emosional.
Sehingga, ia akan lebih gampang marah atau menangis. Biasanya, akibatnya pun tidak jelas. Kondisi ini sangat wajar karena perubahan hormon dalam tubuh bisa mempengaruhi kondisi emosional seseorang.
4. Perubahan fisik
Tanda akan munculnya menstruasi untuk yang pertama kalinya juga bisa dilihat dari perubahan fisik. Misalnya, pada usia 8 hingga 13 tahun, anak perempuan akan mengalami perkembangan pada payudara. Selain itu, payudara juga akan terasa sensitif.
5. Meningkatnya nafsu makan
Saat atau sebelum mengalami menstruasi yang pertama kali, anak perempuan juga akan mengalami nafsu makan yang meningkat. Sehingga, mereka akan cenderung bertambah berat badannya.
6. Pertumbuhan rambut
Tanda-tanda akan munculnya menstruasi adalah tumbuhnya rambut pada ketiak. Di samping itu, kelenjar penghasil minyak pada kulit akan berkembang.
Akibatnya, tidak jarang anak perempuan akan mengalami jerawat pada wajahnya saat mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.
Faktor pengaruh haid pada anak perempuan
Setelah mengetahui tanda-tanda haid pada anak perempuan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pada usia berapa seorang anak perempuan mengalami haid. Beberapa faktor tersebut mencakup:
1. Faktor keturunan
Apabila seorang anak perempuan memiliki ibu, nenek, dan saudara perempuan lainnya yang mengalami haid di usia 15 tahun, maka anak tersebut punya risiko mengalami haid pertama terlambat dibandingkan teman sebayanya.
2. Berat badan
Tanda-tanda haid yang muncul pada anak bisa dipengaruhi oleh berat badan. Berat badan yang tidak ideal bisa mempengaruhi kadar hormon reproduksi yang diproduksi di dalam tubuh.
Kekurangan atau kelebihan berat badan bisa menyebabkan seorang anak perempuan mengalami haid pertama datang terlambat dibandingkan anak perempuan lainnya.
3. Olahraga
Seorang anak perempuan yang sangat aktif bergerak termasuk saat melakukan aktivitas olahraga, biasanya mengalami haid pertama terlambat daripada teman-teman sebayanya. Kondisi seperti ini biasanya sering dialami oleh atlet.
4. Tingkat stres
Mengalami stres yang tinggi juga bisa memperlambat haid pertama seorang anak perempuan. Stres ini bisa timbul akibat masalah keluarga, hubungannya dengan teman, tekanan secara akademik, ataupun masalah lainnya.
5. Efek samping dari obat
Selain tingkat stres dan berat badan, efek samping dari penggunaan obat tertentu dapat mempengaruhi siklus haid.
Obat-obatan yang biasanya menimbulkan efek samping seperti ini adalah obat kemoterapi, hipertensi, alergi, atau depresi. Hal-hal ini bisa mempengaruhi produksi hormon reproduksi sehingga haid pertamanya datang terlambat.
6. Gangguan pada organ reproduksi
Jika seorang anak perempuan mengalami gangguan pada organ reproduksi seperti pada ovarium, tuba fallopi, rahim ataupun organ lainnya, hal ini bisa menyebabkan seorang anak perempuan terlambat mengalami haid pertamanya.
7. Masalah kesehatan lainnya
Masalah kesehatan seperti masalah genetik dan gangguan hormon ternyata juga dapat mempengaruhi munculnya haid yang pertama.
Masalah kesehatan ini bisa membuat datangnya haid pertama terlambat atau justru terlalu cepat.
Haid pertama pada anak perempuan, apakah harus ke dokter?
Pada umumnya saat haid pertama, anak perempuan tidak akan mengalami masalah yang serius. Jadi, mereka tidak harus ke dokter ketika mengalaminya. Apalagi jika mereka mengalaminya pada rentang umur yang normal, yaitu pada umur 10 hingga 14 tahun.
Mereka perlu pergi ke dokter jika tidak kunjung mengalami menstruasi pada usia 14 tahun. Mereka butuh pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu, mereka juga harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami menstruasi yang pertama sebelum usianya menginjak 8 tahun. Mengalami menstruasi sebelum berusia 8 tahun merupakan menarche dini.
Itulah tanda-tanda haid pada anak dan faktor penyebabnya. Mengalami haid yang pertama kali merupakan hal yang normal.
Sehingga, anak perempuan yang mengalaminya tidak perlu merasa khawatir dan takut. Jika ada gejala-gejala yang terjadi saat menstruasi dan membuat tidak nyaman, kamu bisa segera konsultasikan dengan dokter.