Apa itu pubertas dini

Ketika anak beranjak dewasa, anak akan melewati fase pubertas. Namun, dalam beberapa kasus, anak-anak mungkin mengalami pubertas dini. Kondisi ini merupakan masalah ketika anak terlalu cepat mengalami pubertas.

Hal ini pun bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi kesehatan anak. Agar lebih jelas, yuk simak penjelasan di bawah ini!

Apa itu pubertas dini?

Pubertas dini adalah ketika tubuh anak berubah menjadi dewasa (pubertas) pada usia yang lebih awal dari yang seharusnya.

Anak dikatakan mengalami pubertas dini ketika pubertas terjadi sebelum usia delapan tahun. Pada anak laki-laki, kondisi terjadi sebelum usia sembilan tahun. Kondisi ini pun terbilang cukup langka dan hanya terjadi pada 1 dari 5.000 anak.

Pubertas sendiri adalah serangkaian perubahan hormonal yang menunjukkan perubahan seseorang menuju dewasa berdasarkan fungsi seksual.

Melalui proses ini, anak mengalami perubahan fisik dan emosional. Indikasinya termasuk pertumbuhan tulang dan otot yang cepat, perubahan bentuk dan ukuran badan, pertumbuhan rambut di beberapa area tubuh, perubahan suara, munculnya jerawat, dan serta perubahan perilaku psikologis.

Pubertas Dini Ataupun Terlambat Merupakan Hal Yang Wajar, Ini Faktanya

Penyebab pubertas dini

Beberapa studi yang sudah ada menunjukkan bahwa ada dua jenis pubertas dini, yakni yang disebabkan oleh pelepasan hormon gonadotropin (Central Precocious puberty (CPP) dan yang tidak disebabkan oleh hormon GnRH (Peripheral precocious puberty (PPP)). Kedua jenis ini meningkatkan produksi hormon estrogen dan testosteron dalam tubuh.

Namun, meskipun kondisi pubertas dini sangat jarang terjadi, beberapa kondisi seperti infeksi, ketidakseimbangan hormon, tumor, kelainan otak, atau cedera dapat menyebabkan pubertas dini.

Penyebab Central Precocious puberty  pada anak belum jelas. Namun, kemungkinan dapat terjadi dalam kondisi berikut:

  • Hipotiroidisme
  • Hiperplasia adrenal kongenital
  • Tumor atau kerusakan pada otak dan sumsum tulang belakang
  • Cacat otak saat lahir
  • Hidrosefalus

Peningkatan hormon testosteron dan estrogen pada anak pubertas dini bukan disebabkan oleh hormon gonadotropin, tetapi oleh penyakit dan faktor pemicu lainnya. Penyakit yang dapat menyebabkan Peripheral precocious puberty adalah:

  • Tumor kelenjar adrenal atau hipofisis.
  • Sindrom McCune-Albright.
  • Tumor atau kista ovarium anak perempuan.
  • Tumor sel spermatogenik atau penghasil testosteron pada anak laki-laki.

Meskipun begitu, tidak semua pubertas dini disebabkan karena adanya penyakit, kok. Berikut ini  beberapa faktor pemicu lain yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami pubertas dini:

  • Obesitas
  • Riwayat penyakit keturunan
  • Paparan estrogen dan testosteron eksternal (misal obat-obatan)
  • Penggunaan krim atau salep tertentu secara rutin
  • Terapi radiasi untuk kepala dan tulang belakang

Pubertas pada Remaja Perempuan, Cek Tandanya Disini

Tanda-tanda pubertas dini

Ada beberapa tanda pubertas dini yang perlu kamu ketahui, yakni:

Tanda-tanda umum pada wanita:

  • Pertubuhan payudara
  • Menstruasi

Tanda-tanda umum pada pria:

  • Ukuran testis dan penis membesar
  • Pertumbuhan rambut wajah

Tanda-tanda umum pada wanita dan pria:

  • Pertumbuhan rambut halus di beberapa bagian tubuh
  • Perkembangan jerawat

Masa Pubertas Ditandai Dengan Dihasilkan Dan Dikeluarkannya 7 Tanda Ini

Tips menjaga kesehatan anak saat pubertas

Selain perubahan fisik, kondisi ini juga mempengaruhi psikologi anak dan bisa jadi kesehatan mental anak.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membimbing anaknya melalui proses perubahan yang dihadapinya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua, yakni:

Diskusi dengan anak

Anak mungkin bingung dan tidak nyaman dengan perubahan yang terjadi. Jelaskan tentang pubertas dan perubahan pertumbuhan rambut, perubahan suara, dan tanda-tanda lain seperti biasa.

Jelaskan juga bahwa semua orang pasti mengalaminya, meskipun waktunya berbeda-beda untuk tiap orang.

Ajari anak soal perawatan dan kebersihan diri

Pubertas mendorong pertumbuhan rambut di tubuh, bau badan, dan jerawat. Oleh karena itu, coba tawarkan berbagai produk yang cocok untuk masalah ini, seperti deodoran, krim jerawat, dan alat cukur.

Usahakan menemukan produk yang sesuai dengan usia anak. Untuk anak perempuan, mereka mungkin sudah perlu menggunakan miniset untuk anak yang nyaman.

Ajarkan anak cara mengelola emosi

Perubahan hormonal dapat menyebabkan naik turunnya emosi anak. Hal ini dapat membuat anak bingung dengan emosi barunya.

Diskusikan apa yang dirasakan oleh anakmu, dengarkan, dan ajari mereka untuk mengenali perasaan itu.

Kenali teman sepermainan anak

Mencoba mengenal teman sepermainan anak merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Coba awasi anak saat teman-temannya mengunjungi rumah.

Perhatikan pola interaksi anak dan teman-temannya, namun jangan sampai membuat anak merasa terkekang.

Perhatikan pergaulan anak

Perubahan fisik yang terjadi bisa membuat anak diejek oleh teman-temannya. Ajari anak-anak bagaimana melindungi diri mereka sendiri dan melaporkan mereka jika mereka diejek atau dilecehkan.

Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang pubertas dini. Jika anak mengalami hal ini, sudah tahu apa yang harus kamu lakukan, kan?

Share artikel ini
Reference