Sumsum Tulang: Fungsi, Penyakit dan Prosedur Transplantasi
Tubuh kita memiliki berbagai komponen penting dalam kehidupan, seperti jantung, paru-paru, hingga sumsum tulang.
Yap! Sumsum tulang termasuk komponen penting karena fungsinya yang mengatur aktivitas di dalam tubuh, lho.
Bahkan, kita tidak bisa hidup jika tidak memiliki sumsum tulang. Lantas, seberapa pentingnya dan apa saja fungsinya? Biar kamu tidak penasaran, cari tahu lebih lanjutnya di artikel ini, ya.
Jadi, sumsum tulang adalah?
Sumsum tulang adalah jaringan lemak lunak yang ada di dalam rongga tulang.
Ada berbagai komponen di dalam sumsum tulang kita, seperti sel darah merah dan putih, menyimpan lemak menjadi energi, hingga membentuk trombosit.
Bentuknya sendiri seperti jaringan lunak kenyal yang menyerupai jeli.
Melansir dari Cleveland Clinic, ada dua jenis sumsum tulang di tubuh kita yang ditandai dengan warnanya, yakni sumsum tulang merah dan kuning.
- Merah: memproduksi sel darah atau hematopoiesis.
- Kuning: menyimpan lemak, mengembangkan tulang rawan dan juga otot.
Fungsi sumsum tulang
Tidak perlu diragukan lagi, sumsum tulang memiliki peranan penting di tubuh kita. Bahkan, sumsum kita membuat hampir semua komponen darah yang ada di dalam tubuh karena fungsinya sangat esensial.
Maka dari itu, sumsum bertanggung jawab untuk :
- Memproduksi milyaran sel darah merah setiap hari yang membawa oksigen
- Memproduksi sel darah putih untuk mencegah infeksi
- Memproduksi trombosit untuk mengatur pembekuan darah
- Menyimpan lemak yang dapat diubah menjadi energi sesuai kebutuhan
Namun, seiring bertambahnya usia, sumsum tulang merah kita secara bertahap akan diganti dengan sumsum tulang kuning.
Apalagi pada usia dewasa, sumsum tulang merah hanya dapat ditemukan di segelintir tulang saja, di antaranya yaitu tengkorak, tulang belakang, tulang dada, tulang iga, tulang lengan atas, panggul, tulang paha, dan juga tulang kering.
Penyakit sumsum tulang belakang
Penyakit yang menyerang sumsum tulang belakang adalah leukemia, atau dikenal juga sebagai kanker pada darah dan sumsum tulang.
Leukemia timbul karena adanya mutasi pada sel di sumsum tulang. Sel yang bermutasi ini dapat tumbuh di luar kendali dan menurunkan produksi sel-sel yang sehat.
Karena sumsum tulang adalah komponen dasar pembentukan sel darah, maka beberapa kondisi kelainan darah biasanya merupakan akibat dari kelainan pada fungsi sumsum tulang.
Beberapa kondisi tersebut berupa:
- Multiple myeloma, dimana tubuh memproduksi sel plasma bersifat kanker di sumsum tulang
- Anemia aplastik, dimana sumsum tulang belakang tidak memproduksi sel darah yang cukup
- Polisitemia vera, dimana tubuh memproduksi sel darah merah dalam jumlah berlebih sehingga darah menjadi kental
- Myelodysplastic syndrome, merupakan sekumpulan penyakit yang ditandai dengan sumsum tulang yang tidak memproduksi sel darah yang sehat dalam jumlah yang cukup (anemia)
Gejala umum yang dapat muncul pada kondisi penyakit pada sumsum tulang meliputi:
- Mudah mengalami pendarahan
- Memar
- Kelelahan
- Sering mengalami infeksi
- Kelemahan pada otot
Individu membutuhkan sumsum tulang dan sel darah yang sehat untuk hidup. Kondisi atau penyakit yang memengaruhi fungsi sumsum tulang seperti leukemia, limfoma, anemia sel sabit, dan kondisi lain yang dapat mengancam jiwa membutuhkan pengobatan khusus.
Nah, terapi yang diberikan akan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan perjalanan masing-masing penyakit. Terapi tersebut mencakup:
- Pemberian antibiotik
- Tranfusi darah
- Kemoterapi
- Perawatan suportif untuk membantu mengurangi gejala
- Transplantasi sel induk (stem cell)
- Transplantasi sumsum tulang
Cangkok sumsum tulang atau transplantasi
Transplantasi sumsum tulang atau cangkok adalah prosedur yang memasukkan sel induk pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh untuk menggantikan sumsum tulang yang tidak menghasilkan sel darah sehat.
Cangkoknya ini dapat menggunakan sel dari tubuh kita sendiri (transplantasi autologus) atau dari donor (transplantasi alogenik).
Berikut ini beberapa hal yang penting diketahui tentang prosedur transplantasi sumsum tulang:
- Sebelum melakukan transplantasi, kamu akan menjalani beberapa pemeriksaan untuk mengetahui jenis sumsum tulang apa yang kamu perlukan
- Kamu juga akan menjalani prosedur radiasi atau kemoterapi untuk membunuh sel kanker atau sel sumsum tulang sebelum mendapatkan sel induk yang baru
- Sebelum operasi transplantasi dimulai, terdapat beberapa tes wajib dilakukan seperti pemeriksaan darah, rontgen sinar-X dada, pemindaian dengan PET, pemeriksaan jantung, dan biopsi sumsum tulang. Pendonor juga akan menjalani prosedur yang serupa
- Saat persiapan operasi telah lengkap, maka kamu akan menjalani prosedur transplantasi. Prosedur ini mirip dengan transfusi darah
Keberhasilan prosedur transplantasi sumsum tulang utamanya bergantung pada seberapa dekat kecocokan faktor genetik pendonor dan penerimanya.
Terkadang, sangat sulit untuk menemukan kecocokan antar donor. Setelah prosedur cangkok selesai, maka individu akan dipantau secara berkala. Biasanya hal ini berlangsung antara 10-28 hari setelah transplantasi pertama.
Tanda awal yang muncul biasanya adalah peningkatan jumlah sel darah putih. Hal ini berarti bahwa sel transplantasi mulai membuat sel darah baru.
Biasanya waktu pemulihan setelah prosedur transplantasi sumsum tulang adalah sekitar 3 bulan atau bisa sampai dengan 1 tahun. Hal ini dapat bergantung pada beberapa faktor seperti:
- Kondisi penyakit yang diobati
- Kemoterapi
- Radiasi
- Kecocokan donor
- Lokasi transplantasi sumsum tulang
Namun, operasi yang satu ini memiliki risiko cukup besar. Biasanya, risikonya bergantung pada banyak faktor, termasuk penyakit atau kondisi yang menyebabkan kamu memerlukan transplantasi, jenis transplantasi, usia, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Agar lebih jelasnya, berikut kemungkinan komplikasi dari transplantasi sumsum tulang:
- Kegagalan sel induk (cangkok)
- Kerusakan organ
- Infeksi
- Katarak
- Infertilitas
- Kanker baru
- Kematian
Nah, itu dia beberapa rincian mengenai sumsum tulang yang perlu kamu ketahui, mulai dari pengertian, fungsi, cangkok, hingga penyakitnya.
Jangan lupa untuk menjaga kesehatan sumsum tulang kamu dengan mengonsumsi makanan yang bernutrisi seperti daging, susu, telur, vitamin dan mineral, ya