Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan PMS dan Haid!
Banyak wanita yang terkadang menggunakan istilah PMS untuk mengatakan sedang mengalami menstruasi. Meskipun masih dalam periode menstruasi, namun terdapat perbedaan PMS dan haid jika diketahui dari pengertian, gejala dan cara mengatasinya, lho.
Perbedaan terbesar yang bisa kamu ketahui adalah dari waktu kemunculannya. PMS terjadi sebelum menstruasi berlangsung dan menstruasi merupakan saat keluarnya darah disertai dengan beberapa gejala. Apa saja perbedaan PMS dan haid?
Perbedaan pengertian PMS dan haid
Istilah PMS dan haid memang kerap digunakan untuk menyatakan kondisi dari siklus menstruasi wanita. Padahal, PMS dan haid merupakan kondisi yang berbeda, keduanya dapat dijelaskan dalam pengertian berikut ini.
PMS atau pre menstrual syndrome merupakan gejala sebelum wanita mengalami periode menstruasi. Perlu diketahui bahwa tidak semua wanita mengalami PMS, dan hal ini wajar.
3 dari 4 wanita memang umumnya mengalami PMS selama beberapa hari menjelang menstruasi. PMS dapat reda dengan sendirinya dibarengi dengan istirahat yang cukup dna banyak mengonsumsi berbagai makanan sehat bergizi.
Menstruasi atau haid merupakan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan sel telur pada dinding rahim yang tidak dibuahi sperma. Menstruasi muncul pada usia subur dan siklusnya akan berbeda antara satu wanita dengan wanita lainnya.
Sel telur yang berhasil diproduksi akan mempersiapkan kehamilan dengan menebalkan dinding rahim, namun jika sel telur tidak dibuahi, maka lapisan dinding akan luruh menjadi darah dan dinamakan menstruasi.
Pada saat menstruasi, wanita juga kerap mengalami berbagai gejala yang hampir sama dengan PMS namun bisa lebih ringan atau berat. Perbedaan PMS dan haid juga dapat terlihat dari gejala yang muncul, lho. Apa saja gejala dari kedua kondisi tersebut?
Bedanya gejala PMS dan haid
Meskipun dua kondisi yang berbeda, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan PMS dan haid terlihat dari gejalanya yang menyertai.
Gejala PMS sebelum haid antara lain:
1. Tanda fisik
- Nyeri otot
- Perut kembung
- Muncul jerawat
- Bengkak pada kaki dan tangan
- Gangguan pencernaan
- Nyeri payudara
- Nyeri sendi/otot
2. Tanda emosional
- Suasana hati tidak menentu
- Sulit tidur
- Sering lapar
- Menangis/murung
- Ngidam jenis makanan tertentu
3. Tanda-tanda perilaku
- Gampang lupa
- Mudah marah
- Cepat lelah
- Sulit untuk fokus
PMS sering dialami perempuan dalam rentang usia akhir 20 tahun hingga awal 40 tahun. Pada wanita yang mengalami PMS yang berat, perlu waspada akan kemungkinan PMDD atau gangguan dysphoric pramenstruasi yang menyerang 3-8% wanita. Bentuk PMS ini parah dan biasanya disertai dengan gejala fisik hingga emosional.
PMDD muncul 7-10 hari sebelum menstruasi dan sering dikaitkan dengan masalah seperti depresi, cemas atau perubahan hormonal yang memperburuk gejala. Gejala PMDD antara lain:
- Perasaan putus asa atau sedih
- Perubahan suasana hati ekstrem
- Cemas atau ketegangan tinggi
Gejala haid cukup mirip dengan PMS, namun ada sedikit perbedaan, seperti:
- Sakit punggung
- Sakit pinggang
- Nyeri atau kram perut
- Kembung
- Ngidam makanan
- Mudah tersinggung atau mood swings
- Pusing
- Payudara nyeri dan lunak
- Cepat lelah
Setiap wanita tidak mesti mengalami gejala yang sama dan bisa mengalami gejala yang lebih ringan, berat hingga tidak mengalami sama sekali. Lalu bagaimana cara meredakan gejala PMS dan haid?
Cara meredakan nyeri PMS dan nyeri menstruasi
Meskipun terdapat beberapa perbedaan PMS dan haid, kedua kondisi ini mempunyai cara penanganan yang hampir sama berdasarkan gejala keduanya yang hampir sama. Cara meredakan nyeri PMS dan haid antara lain:
- Mandi air hangat
- Istirahat yang cukup
- Penuhi kebutuhan makanan sehat seperti buah, sayur dan biji-bijian
- Olahraga 30 menit per hari
- Perbanyak kalsium
- Hindari stress dan depresi
- Hindari kafein, alkohol, garam
- Kompres perut dengan kompres hangat
- Jika nyeri tidak tertahankan, konsumsi obat pereda seperti ibuprofen, paracetamol dan jenis obat yang tergolong nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) lainnya
Berbagai gejala PMS dan haid akan berhenti ketika menstruasi selesai dna kebanyakan tidak memerlukan bantuan atau konsumsi obat tertentu. Namun jika gejala dari kedua kondisi tersebut lebih parah atau berat, segera periksakan dan konsultasi ke dokter untuk diketahui penyebabnya ya ladies.