selaput dara

selaput dara

Selaput dara atau yang lebih dikenal dengan hymen sudah lama menjadi topik kontroversial dalam berbagai budaya.

Salah satu mitos umum yang mungkin pernah kamu dengar adalah selaput dara berperan dalam tanda pasti keperawanan seorang perempuan.

Selain itu, banyak mitos yang menyebutkan bahwa selaput dara selalu pecah saat berhubungan seksual pertama kali.

Apakah hal ini benar adanya? Yuk, kita atasi stigma yang sering melekat pada perempuan terkait dengan keperawanan dan seksualitas melalui pengenalan kepada selaput dara.

Mengenal selaput dara

Selaput dara atau hymen dalam istilah medis adalah lipatan jaringan mukosa tipis yang melintang di dalam vagina perempuan. Hymen sering menjadi fokus perhatian karena dianggap sebagai tanda keperawanan. 

Nyatanya dalam realitas medis, pemahaman tentang hymen lebih kompleks daripada hal tersebut lho. Saat kamu lahir, selaput dara biasanya berupa jaringan berbentuk cincin yang mengelilingi lubang vagina.

Namun, ada juga selaput dara yang menutupi seluruh lubang vagina dan menyebabkan masalah menstruasi.

Lantas, apa fungsi selaput dara di tubuh kita? Sebenarnya, selaput dara tidak memiliki fungsi utama dalam tubuh atau sistem reproduksi.

Yap, cukup berbeda dengan organ atau jaringan lain. Namun, beberapa orang berpikir bahwa hymen mungkin mampu melindungi vagina dari bakteri atau benda asing.

Bentuk selaput dara yang masih utuh

Selaput dara yang masih utuh atau hymen yang belum robek bisa terdiri dari berbagai bentuk dan variasi antara satu perempuan dengan yang lainnya. Sebagai gambaran, ini dia penjelasan mengenai beberapa bentuk selaput dara yang perlu kamu ketahui.

  1. Selaput dara annular: Menyerupai cincin atau lingkaran yang melintang di dalam vulva. Pada hymen ini, terdapat lubang kecil di tengah yang memungkinkan keluarnya darah menstruasi.
  2. Selaput dara septate: Bentuknya mirip dengan annular, tetapi memiliki lubang di tengah yang lebih kecil.
  3. Selaput dara cribriform: Ada banyak lubang kecil yang menembus selaput dara, mirip seperti saringan atau kain jaring.
  4. Selaput dara crescentic: Bentuknya setengah bulan sabit dan menutupi sebagian kecil vagina. Kemudian, bagian tengahnya biasanya terbuka dan ada lengkungan setengah bulan.
  5. Selaput dara dengan lobus: Memiliki lobus-lobus kecil yang menonjol ke dalam vagina, biasanya lebih sulit untuk dilewati.

Jadi, tidak semua wanita memiliki bentuk selaput dara yang sama. Umumnya, perbedaan ini disebabkan oleh berbagai hal, seperti faktor genetik, perkembangan fetal, faktor hormonal, aktivitas fisik, dan pertumbuhan seiring berjalannya waktu. 

bentuk selaput dara
bentuk selaput dara

Gambar selaput dara robek

Fakta utama yang perlu kamu ketahui adalah selaput dara bukanlah tanda keperawanan seorang wanita. Hal ini dikarenakan selaput tersebut bisa robek karena berbagai faktor, seperti olahraga, menari, dan aktivitas lainnya.

Jadi, selaput dara yang robek bukan mengartikan bahwa keperawanan seorang wanita sudah berlalu. Bahkan, kamu bisa saja mengetahui kapan selaput dara bisa pecah. Seperti jaringan lain di tubuh, selaput dara juga fleksibel dan dapat meregang. 

Karena sifatnya tersebut, hymen dapat meregang dan menipis seiring tergantung aktivitas sehari-hari atau karena penggunaan produk kewanitaan seperti tampon. Jika kamu mengalami pendarahan saat selaput dara pecah, mungkin saja kamu akan mengira itu adalah menstruasi atau bercak.

Nah, itu dia penjelasan mengenai beberapa mitos dan fakta mengenai selaput dara yang perlu kamu ketahui.

Penting untuk diingat bahwa hymen adalah jaringan yang bervariasi secara alamiah pada setiap orang dan keberadaannya tidak bisa dijadikan sebagai patokan pasti untuk menilai keperawanan atau aktivitas seksual seseorang.

Pst, Begini Lho Cara Mengetahui Selaput Dara Sudah Robek atau Belum

Share artikel ini
Reference