posisi tidur bayi yang benar

A baby boy in a striped shirt is sleeping in bed.

Moms, mungkin sudah mencari-cari banyak informasi yang berhubungan dengan bayi baru lahir. Mulai dari informasi ASI, pakaian, sabun, sampo, dan lainnya. Namun, apakah kamu juga mencari tahu tentang bagaimana posisi tidur bayi yang benar?

Posisi tidur bayi yang benar tidak banyak diketahui orang tua. Baca terus untuk menemukan fakta-faktanya.

Kenali posisi tidur bayi yang benar

Menemukan posisi tidur bayi yang tepat merupakan tantangan tersendiri. Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa, bayi yang tidur terlentang memiliki kemungkinan penurunan sudden infant death syndrome (SIDS), yang kemungkinan besar terjadi selama enam bulan pertama.

Juga dikenal sebagai kematian buaian, SIDS dikaitkan dengan masalah dengan bagian otak yang mengontrol pernapasan dan gairah tidur. Tidur miring dan tidur tengkurap sebagian dapat menghalangi jalan napas bayi Anda, membuatnya lebih sulit untuk bernapas.

Mitos posisi tidur bayi

Berikut adalah beberapa mitos umum tentang bayi tidur yang tampaknya membingungkan banyak keluarga:

1. Tidur miring adalah posisi yang aman untuk bayi

Banyak orang tua beralasan bahwa selama bayi mereka tidak tidur tengkurap, ia berada dalam posisi tidur yang aman. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa risiko SIDS masih ada bahkan lebih besar. Posisi samping tidak stabil dan bayi sangat mungkin berguling dan tengkurap.

Banyak orang tua mungkin menggunakan bantal, kain gulung, atau benda lain untuk mencegah bayi mereka berguling tengkurap, tetapi benda-benda ini dapat meningkatkan risiko terjerat atau mati lemas.

2. Bayi mungkin tersedak ludahnya jika tidur telentang

Bayi sering muntah selama beberapa bulan pertama kehidupan, dan orang tua khawatir mereka mungkin tersedak saat berbaring telentang. Namun banyak penelitian di berbagai negara tidak menemukan perbedaan dalam tingkat tersedak sebelum dan setelah perubahan ke posisi tidur yang direkomendasikan.

Posisi tidur bayi 0-3 bulan

Bayi baru lahir, yang usianya mulai dari 0-3 bulan akan banyak tidur, sehingga sangat penting menemukan posisi tidur bayi yang tepat.

Posisi tidur telentang adalah posisi tidur teraman dan terbaik untuk bayi. Ini adalah posisi tidur yang paling disarankan untuk bayi karena menjaga saluran udara tetap terbuka dan memiliki risiko mati lemas yang minimal. NICHD AS (Institut Nasional Kesehatan Anak dan Perkembangan Manusia), merekomendasikan posisi tidur telentang untuk tidur siang singkat serta tidur nyenyak sepanjang malam pada bayi baru lahir.

Bayi prematur memiliki risiko SIDS yang sangat tinggi. Posisi tidur bayi prematur juga harus ditidurkan telentang. Namun, jika bayi menderita penyakit pernapasan akut, maka ia dapat ditidurkan tengkurap dengan pengawasan ketat. Ini hanya disarankan dalam pengaturan rawat inap yang sangat dipantau.

Posisi tidur bayi yang berbahaya

Sekitar 50 persen kematian bayi mendadak dikaitkan dengan SIDS. Seperti yang disebutkan sebelumnya, bayi yang tidur tengkurap memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkannya.

Ada beberapa alasan mengapa posisi tidur bayi baru lahir ini diyakini tidak aman. Ini bisa memberi tekanan tambahan pada rahang, berpotensi membatasi jalan napas bayi. Juga, penempatan kepala ini menyebabkan mereka menghirup udara daur ulang (bukan segar) terus-menerus. Hal ini akhirnya menyebabkan penumpukan karbon dioksida dan kekurangan oksigen.

Meskipun tidur menyamping sedikit lebih aman daripada tidur tengkurap, posisi ini masih membawa banyak risiko yang sama. Selain itu, bayi berpotensi berguling dari samping ke perutnya kapan saja. Secara keseluruhan, posisi terbaik untuk tidur bayi adalah telentang.

Tips menjaga posisi tidur bayi yang benar

1. Pilih permukaan yang kokoh

Saat bayi menjadi semakin aktif bergerak (sekitar usia enam bulan), mereka mungkin mulai berguling dan telungkup setelah dibaringkan. Inilah sebabnya mengapa kasur yang kokoh atau permukaan lainnya sangat direkomendasikan. Kasur empuk cenderung membentuk bentuk kepala dan wajah bayi, sehingga menyebabkan gangguan pernapasan. Kamu juga dapat memilih keranjang bayi, tempat tidur bayi, atau halaman bermain yang memenuhi standar keamanan.

2. Dapatkan vaksinasi yang tepat

Bayi dengan vaksinasi terbaru menurunkan risiko SIDS. Itulah mengapa sangat penting untuk memberi mereka vaksinasi pada waktu yang tepat.

3. Gunakan kasur yang bersih dan jauhi benda lunak lainnya

Banyaknya boneka dan kondisi seprai yang berantakan, semuanya berpotensi menimbulkan bahaya tidur. Untuk mencegah mati lemas, gunakan seprai yang dipasang rapat di kasur dan hindari bantal dan selimut sama sekali (terutama untuk bayi baru lahir).

4. Hindari tidur bersama

Jangan tidur di ranjang yang sama dengan bayi yang baru lahir. Sebaliknya, berbagi kamar dengan anak akan membantu sehingga kamu dapat merawat mereka sesuai kebutuhan dan menurunkan risiko SIDS.

5. Pantau suhu

Cobalah untuk tidak mengenakan pakaian berlebihan pada bayi kamu saat tidur. Periksa suhu mereka secara berkala untuk melihat apakah mereka hangat. Jika mereka berkeringat atau terasa panas saat disentuh, lepaskan semua lapisan pakaian tambahan. Suhu kamar yang ideal untuk bayi tidur adalah antara 20 dan 22 derajat celcius.

6. Jangan menggunakan rokok, obat-obatan, atau alkohol

Risiko SIDS jauh lebih besar di antara anak-anak yang tinggal di rumah dengan perokok dan yang ibunya merokok selama kehamilan. Juga, penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang sangat berbahaya sebelum dan sesudah kelahiran bayi.

Terakhir, beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusui ASI dapat menawarkan perlindungan terhadap banyak penyakit dan kondisi, termasuk SIDS.

Share artikel ini
Reference