Selain untuk Nyeri Otot, Oskadon SP Obat Apa? Ini Manfaat Lainnya!
Kamu tentu sudah pernah dengar oskadon SP, bukan? Obat ini cukup familier di Indonesia untuk mengatasi nyeri otot. Selain itu, kira-kira oskadon SP obat apa lagi, ya? Yuk, cek informasi lengkapnya dari manfaat hingga cara kerjanya!
Oskadon SP obat apa?
Jika ditanya oskadon SP obat apa, jawabannya selain mengobati nyeri otot, obat ini juga meredakan nyeri pinggang dan punggung dan mengurangi peradangan. Oskadon SP mengandung paracetamol dan ibuprofen.
Nah, dari dua bahan utama tersebut, kamu mungkin penasaran kegunaannya, bukan? Paracetamol bekerja dengan menghalangi pembawa pesan kimia di otak yang memberi tahu saat kita kesakitan dan menghambat produksi prostaglandin untuk meredakan rasa sakit dan cedera.
Selain itu, ibuprofen digunakan untuk meredakan nyeri, mengurangi demam, serta meredakan sakit ringan. Ibuprofen bekerja dengan menghalangi produksi zat alami tertentu yang menyebabkan peradangan pada tubuh.
Efek tersebut membantu mengurangi pembengkakan, rasa sakit, atau demam. Jika sedang mengobati kondisi kronis seperti radang sendi, kamu juga bisa menggunakan obat ini. Itulah alasannya ibuprofen jadi salah satu zat inti dalam oskadon SP.
Oskadon SP adalah jenis obat bebas terbatas bertanda biru sehingga kamu bisa membelinya secara mudah di apotek bahkan minimarket atau supermarket tanpa perlu resep dokter. Namun, tentunya dalam jumlah yang terbatas.
Apa saja efek sampingnya?
Sama seperti obat pada umumnya, minum oskadon SP juga harus berdasarkan petunjuk dalam kemasan atau petunjuk dokter. Jika tidak, kamu bisa saja mengalami efek samping berikut:
- Meski jarang terjadi tapi bisa saja mengalami gangguan saluran pencernaan, seperti mual, muntah, nyeri lambung atau rasa panas di ulu hati, diare, konstipasi, dan perdarahan lambung.
- Ruam kulit, pusing, penyempitan bronkus, trombositopenia, limfopenia, gangguan hati, dan ginjal.
- Penurunan ketajaman penglihatan dan kesulitan membedakan warna dapat terjadi. Namun, hal ini sangat jarang dan akan sembuh bila obat dihentikan.
- Jika mengonsumsi dalam dosis besar untuk waktu yang lama dapat menimbulkan kerusakan hati.
Untuk menjadi perhatian juga obat ini mungkin tidak cocok untuk orang yang hipersensitif terhadap paracetamol, ibuprofen, dan obat antiinflamasi nonsteroid lainnya. Penderita gangguan hati, ulkus peptikum, dan wanita hamil muda (<3 bulan) juga perlu berkonsultasi dengan dokter jika ingin mengonsumsi obat ini.
Bagaimana cara kerja oskadon SP?
Jika melihat dari komposisinya, artinya cara kerja obat ini sama dengan cara kerja parasetamol dan ibuprofen. Paracetamol bekerja sebagai agen analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang menunjukkan interaksi minimal dengan senyawa farmasi lainnya.
Paracetamol atau lebih tepatnya dikenal sebagai acetaminophen bekerja di otak untuk memblokir produksi prostaglandin, sedangkan, ibuprofen bekerja pada salah satu jalur kimia penyebab nyeri.
Sama seperti paracetamol, ibuprofen mengurangi kemampuan tubuh untuk memproduksi prostaglandin, bahan kimia yang meningkatkan rasa sakit, peradangan, dan demam. Dengan lebih sedikit prostaglandin dalam tubuh, demam mereda, nyeri dan peradangan pun berkurang.
Itulah penjelasan mengenai oskadon sp obat apa. Selalu konsumsi obat berdasarkan dosis yang dianjurkan oleh dokter atau konsultasikan dengan apoteker.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty