gejala meningitis pada orang dewasa

Gejala meningitis pada orang dewasa dapat beragam tergantung jenis meningitis yang dideritanya. Demam, sakit kepala, muntah, dan nyeri otot adalah beberapa dari gejala meningitis yang paling umum pada orang dewasa.

Meningitis sendiri adalah infeksi dan pembengkakan cairan dan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Peradangan akibat meningitis ini biasanya memicu gejala seperti sakit kepala, demam, dan leher kaku.

Yuk, simak bahasan mengenai penyakit meningitis.

Gejala meningitis pada orang dewasa

ciri-ciri kanker otak

Meningitis dapat muncul dalam urutan apapun. Beberapa mungkin tidak muncul sama sekali.

Berikut adalah beberapa gejala awal meningitis pada orang dewasa:

  • demam
  • sakit kepala
  • muntah
  • nyeri otot
  • demam disertai tangan dan kaki dingin

Meningitis virus lebih umum dan biasanya tidak separah meningitis bakteri. Meskipun kedua jenis ini serius, meningitis bakteri lebih mungkin mengancam jiwa. Meningitis bakteri memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti kehilangan pendengaran dan penglihatan.

Sekitar 10–15% kasus meningitis bakteri berakibat fatal. Mampu mengenali tanda dan gejala sangat penting, karena perhatian medis yang cepat dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi risiko komplikasi.

Kenali Bahaya Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak

Seseorang dengan meningitis bisa menjadi jauh lebih buruk dengan sangat cepat. Penting untuk terus memeriksa kondisi mereka, terutama mereka yang belum mendapat vaksin meningitis.

Sebuah penelitian yang dilakukan mengungkapkan bahwa 96% orang berusia di atas 65 tahun tidak menganggap diri mereka berisiko terkena meningitis, meskipun risiko penyakit ini meningkat pada orang dewasa yang lebih tua. 

Studi tersebut juga menyoroti bahwa tiga perempat dari kelompok usia ini tidak percaya diri dalam mengenali tanda dan gejala penyakit tersebut.

Apa yang dirasakan penderita meningitis?

penyumbatan pembuluh darah otak

Saat meningitis melanda, apa yang penderita rasakan?

1. Sakit kepala parah

Hal ini disebabkan peradangan pada meninges. Sakit kepala ini bisa menyerupai sakit kepala migrain. Namun, sakit kepala migrain lebih cenderung mempengaruhi satu sisi kepala. Rasa sakitnya menyebar dengan cepat dan memengaruhi seluruh kepala, daripada berfokus pada satu lokasi.

2. Ruam

Beberapa jenis meningitis dapat menyebabkan ruam. Ini bukan ruam kulit, karena terjadi pendarahan di bawah kulit. Jika bakteri memasuki aliran darah, pembuluh darah kecil bisa pecah, menyebabkan tanda di bawah kulit yang oleh profesional kesehatan disebut petechiae.

Pada kulit pucat, petechiae mungkin tampak seperti bercak kemerahan atau ungu seperti memar atau kulit berjerawat atau belang-belang. Pada kulit gelap, petechiae lebih sulit dilihat tetapi dapat terlihat di dalam kelopak mata dan telapak tangan, telapak kaki, perut, dan langit-langit mulut.

Kenali 7 Jenis Ruam Kulit Dan Tanda Bahayanya

3. Demam mendadak

Demam adalah bagian dari respon imun tubuh. Itu bisa terjadi ketika tubuh memperhatikan penyerang yang tidak diinginkan, seperti virus atau bakteri. Seseorang dengan meningitis dapat tiba-tiba mengalami demam tinggi lebih dari 37,5 ° C.

4. Kebingungan

Pembengkakan dan peradangan di sekitar otak dapat menyebabkan kebingungan dan perubahan perilaku. Bagi orang dengan gejala yang parah, kebingungan mungkin merupakan tanda awal.

Dalam beberapa kasus, masalah jangka panjang dapat terjadi setelah meningitis bakteri, seperti:

  • kesulitan berpikir dan fokus
  • masalah dengan memori
  • kesulitan belajar

Efek ini disebabkan oleh kerusakan saraf jangka panjang.

5. Bagian ubun-ubun terlalu menonjol

Jika ubun-ubun bayi tampak menonjol, ini bisa menjadi tanda pembengkakan otak atau penumpukan cairan. Ini bisa mengindikasikan meningitis bakteri.

Sebuah studi 2021 mencatat bahwa ada banyak alasan untuk ubun-ubun yang menonjol dan itu tidak berarti bayi menderita meningitis bakteri. Namun, jika ubun-ubun bayi mulai membengkak, cari nasihat medis sesegera mungkin, terutama jika bayi memiliki gejala lain.

6. Leher kaku

Nyeri dan kaku di leher, yang oleh ahli kesehatan disebut sebagai tanda Brudzinski, merupakan indikasi umum meningitis. Kekakuan ini merupakan hasil dari peradangan di sumsum tulang belakang. Selain itu, rasa sakit bisa bertambah parah saat seseorang menekuk lehernya ke depan.

Seorang anak atau bayi dengan leher kaku akibat meningitis mungkin menegakkan kepala dan lehernya dan tidak mau atau tidak dapat menekuk kepala ke depan.

Namun, ahli mengatakan bahwa tanda Brudzinski mungkin bukan tanda meningitis yang dapat diandalkan untuk semua orang. Bayi berusia di bawah 6 bulan, orang dewasa yang lebih tua, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, dan mereka yang koma cenderung memiliki gejala ini.

11 Cara Melancarkan Peredaran Darah ke Otak

7. Kepekaan terhadap cahaya (fotofobia)

Seseorang dengan meningitis mungkin menjadi sensitif terhadap cahaya. Bayi atau anak-anak mungkin menangis atau berpaling dari cahaya.

Kepekaan terhadap cahaya dicatat sebagai gejala dari semua jenis meningitis kecuali meningitis amuba. Ini adalah jenis meningitis langka yang dapat terjadi akibat paparan air yang mengandung ameba Naegleria fowleri.

8. Kantuk atau sulit bangun

Jika seseorang tidak dapat dibangunkan atau terlihat sangat mengantuk, ini mungkin merupakan gejala awal infeksi meningitis. Penyakit tersebut dapat memengaruhi kewaspadaan otak, sehingga sulit bagi seseorang untuk tetap terjaga.

9. Kelelahan

Kelelahan adalah gejala umum meningitis bakteri dan virus pada orang dewasa dan anak-anak. Bayi dengan meningitis bakteri mungkin tampak lambat atau tidak aktif dan mungkin tidak bangun untuk menyusu.

Seseorang dengan meningitis parasit mungkin mengalami kelemahan atau kelumpuhan. Jika bakteri penyebab meningitis meningokokus masuk ke aliran darah, seseorang dapat mengalami gejala mirip flu, termasuk kelelahan.

10. Kurang nafsu makan

Nafsu makan berkurang bisa menjadi gejala meningitis virus atau bakteri pada orang dewasa dan anak-anak. Bayi mungkin tidak tertarik untuk menyusu.

Hal lainnya yang mungkin dirasakan atau dialami penderita meningitis adalah sebagai berikut:

  1. Mual dan muntah
  2. Kehilangan kesadaran
  3. Kejang
  4. Koma
  5. Ingatan dan pemikiran
  6. Kesulitan fokus
  7. Perubahan pendengaran
  8. Perubahan penglihatan
  9. Masalah bicara
  10. Pusing atau kehilangan keseimbangan
  11. Gagal ginjal
  12. Kegagalan kelenjar adrenal

Cara mencegah meningitis

penyebab pendarahan otak

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk menghindarinya.

1. Dapatkan vaksinasi

Cara paling efektif untuk mencegah meningitis adalah dengan mendapatkan vaksinasi terhadap penyakit tersebut. Vaksin untuk mencegah meningitis juga dianjurkan jika kamu masuk militer, bepergian, atau berencana untuk tinggal di negara di mana meningitis bakteri biasa terjadi.

Mendapatkan vaksinasi campak, gondong, rubella, dan cacar air dapat membantu mencegah penyakit yang dapat menyebabkan meningitis virus.

2. Jangan berbagi barang pribadi

Meningitis dapat tertular saat kamu bersentuhan dengan sekresi pernapasan atau tenggorokan — air liur, dahak, lendir hidung — dari seseorang yang terinfeksi, baik melalui ciuman atau berbagi barang pribadi. Kamu dapat mencegahnya dengan tidak berbagi barang di mana sekresi dapat mengintai, seperti gelas minum, botol air, sedotan, peralatan perak, sikat gigi, lipstik atau lipgloss, dan rokok.

3. Jaga jarak dari orang yang terinfeksi

Bakteri yang terdapat pada sekret hidung dan tenggorokan juga dapat menyebar melalui batuk dan bersin. Jika seseorang yang kamu kenal memiliki infeksi pernapasan, jaga jarak setidaknya 3 kaki untuk menghindari bahaya batuk apa pun. 

Perlu diingat bahwa meningitis bakteri tidak mudah menular. Kamu tidak akan terkena meningitis hanya dengan menghirup udara di tempat teman atau anggota keluargamu sakit.

4. Cuci tangan dengan kuat

Sama seperti virus pilek dan flu, virus dan bakteri penyebab meningitis dapat berpindah ke tangan dan mulut. Meningitis dapat dicegah menyebar dengan rajin mencuci tangan, terutama setelah menggunakan kamar mandi, mengganti popok, menghabiskan waktu di tempat ramai, dan batuk atau membuang ingus. 

Gunakan air sabun yang panas dan pastikan untuk menyentuh bagian depan dan belakang tangan dan setiap jari. Gosok kedua tangan selama 20 detik penuh, lalu bilas dan keringkan dengan handuk bersih.

5. Tingkatkan sistem imunitas tubuh 

Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat membantu mencegah infeksi dari virus dan bakteri penyebab meningitis. Pertahankan sistem imunitas dalam kondisi terbaiknya dengan makan sehat, berolahraga secara teratur, dan mendapatkan tidur yang kamu butuhkan.

Menjaga kesehatan secara keseluruhan menjadi lebih penting jika kamu memiliki kondisi kronis yang membahayakan sistem imunitas.

—-

Penulis: Rahmadina Firdaus

Share artikel ini
Reference