manfaat ibuprofen 400 mg

manfaat ibuprofen 400 mg

Ibuprofen 400 mg merupakan obat yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai gejala demam, dan nyeri atau peradangan yang disebabkan oleh berbagai kondisi seperti nyeri kepala, sakit gigi, nyeri pinggang, peradangan sendi (arthritis), serta kram menstruasi.

Meski memiliki banyak manfaat, penggunaan obat ini harus berhati-hati sebab memiliki efek samping serius. Apa saja kah itu? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

Apa itu ibuprofen 400 mg?

Ibuprofen 400 mg adalah obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) yang berguna untuk meredakan nyeri dan peradangan di tubuh dengan cara menghambat enzim cyclooxygenase-1 dan -2.

Akibatnya, produksi prostaglandin, zat kimia yang menyebabkan nyeri dan peradangan pun berkurang.

Manfaat obat ibuprofen 400 mg

Dengan fungsinya yang bekerja menghambat mediator peradangan, Ibuprofen 400 mg sering digunakan untuk mengatasi berbagai macam kondisi seperti:

  • Demam
  • Nyeri derajat ringan sampai sedang seperti nyeri kepala, sakit gigi, cedera otot atau sendi 
  • Peradangan sendi
  • Kram menstruasi

Meski demikian, ibuprofen hanya boleh digunakan oleh orang dewasa dan anak di atas umur 6 bulan.

Cara menggunakan ibuprofen

Ibuprofen bisa digunakan dengan cara mengikuti instruksi yang ada di label atau sesuai dengan resep dari dokter. 

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan ibuprofen 400 mg:

  • Gunakan ibuprofen dalam dosis yang terendah. Maximum dosis ibuprofen untuk dewasa adalah 800 mg per dosis atau 3200 mg per hari (maximum 4 dosis per hari). 
  • Dosis ibuprofen untuk anak tergantung dengan umur dan berat badan. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker mengenai dosis yang dibutuhkan.
  • Jangan memberi anak di bawah umur 6 bulan ibuprofen tanpa berkonsultasi dengan dokter.
  • Untuk mengurangi rasa tidak nyaman di perut, makan atau minum susu dulu sebelum minum ibuprofen.
  • Untuk ibuprofen yang dalam bentuk cairan, cocok dulu sebelum diminum. Gunakan jarum suntik atau sendok pengukur dosis yang disediakan. 
  • Jangan menggunakan sendok dapur untuk mengukur obat. Ikuti petunjuk cara pemakaian obat yang telah diinstruksikan atau tertera pada kemasan 
  • Simpan obat ibuprofen di suhu ruang dan hindari panas dan lembab. Pastikan ibuprofen dalam bentuk cairan tidak membeku.

Pengunaan dosis ibuprofen 400 mg

Penggunaan dosis Ibuprofen 400 mg disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan respon pengobatan masing-masing individu. 

Obat ini hadir dalam bentuk intravenous (infus), oral (diminum), rektal, dan topikal. Biasanya, jenis ibuprofen yang paling umum digunakan adalah sediaan oral.

Berikut ini dosis ibuprofen oral yang direkomendasikan untuk pengobatan:

Juvenile rheumatoid arthritis

  • Untuk conventional tab/cap: 30-40 mg/kgBB per hari terbagi dalam 3-4 dosis. Maximum 2.4 g per hari 
  • Untuk modified-release tab/cap: Anak umur 12 tahun ke atas menggunakan dosis sama dengan dewasa.

Dysmenorrhoea atau kram menstruasi

  • Untuk conventional tab/cap: 200-400 mg setiap 4-6 jam. Maximum 3.2 g per hari. 
  • Untuk modified-release tab/cap: Maximum 1.6 g satu kali per hari. Kalau dibutuhkan, dosis bisa dinaikkan hingga 2.4 g per hari dibagi dalam 2 dosis.

Demam

  • Sebanyak 200-400 mg setiap 4-6 jam. Maximum 1.2 g (OTC) atau 3.2 g per hari. Maximum tiga hari minum obat ibuprofen (OTC).

Osteoarthritis, Rheumatoid arthritis

  • Untuk conventional tab/cap: 400-800 mg 3-4 kali per hari. Maximum 3.2 g per hari. 
  • Untuk modified-release tab/cap: Maximum 1.6 g satu kali per hari. Kalau dibutuhkan, dosis bisa ditambah jadi 2.4 g per hari dibagi jadi 2 dosis.

Nyeri ringan

  • Untuk conventional tab/cap: 200-400 mg per 4-6 jam. Maximum 1.2 g (OTC) atau 3.2 g per hari. Maximum penggunaan 10 hari.
  • Untuk modified-release tab/cap: Maximum 1.6 g satu kali per hari. Kalau dibutuhkan, dosis bisa ditambah jadi 2.4 g per hari dibagi jadi 2 dosis.

Ikutilah dosis obat sesuai dengan petunjuk dan aturan pemakaian ibuprofen yang diberikan. Jangan menambah, mengurangi, ataupun mengganti dosis obat tanpa pengawasan dari dokter. 

Overdosis obat ibuprofen dapat merusak sistem pencernaan dan sistem organ lainnya. Gunakan dosis terendah ibuprofen yang dibutuhkan untuk meredakan rasa sakit, bengkak, atau demam.

Efek samping ibuprofen 400 mg

Efek samping yang timbul pada penggunaan ibuprofen 400 mg dapat berbeda pada setiap individu. Beberapa efek samping tersebut meliputi: 

  • Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, 
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Telinga berdenging 
  • Peningkatan tekanan darah
  • Retensi cairan

Apabila efek samping yang kamu alami tidak membaik atau semakin parah, segera hentikan pemakaian obat dan hubungi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Ibuprofen dapat menimbulkan efek samping serius berupa:

  • Mata terasa panas
  • Pembengkakan di muka atau tenggorokan
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Berbicara cadel
  • Ruam yang berwarna merah atau keunguan yang melepuh atau mengelupas pada kulit
  • Rasa sakit dada yang menyebar ke dagu atau pundak
  • Mati rasa di salah satu sisi badan
  • Pembengkakan kaki
  • Sesak napas
  • Gangguan penglihatan
  • Tanda-tanda pendarahan saluran cerna – tinja yang berdarah, batuk darah, atau muntahan yang terlihat seperti ampas kopi
  • Gangguan organ hati – mual, nyeri perut bagian atas, rasa gatal, rasa lelah, gejala flu, kehilangan nafsu makan, kencing yang berwarna gelap, jaundice
  • Anemia – kulit pucat, detak jantung yang cepat, sulit untuk fokus
  • Masalah dengan ginjal – tidak bisa berkemih, nyeri saat berkemih, pembengkakan di kaki atau gelang kaki

Di samping itu, ibuprofen dapat meningkatkan risiko serangan jantung fatal atau stroke. Sebelum dan sesudah operasi bypass jantung (coronary artery bypass graft atau CABG), Ibuprofen sebaiknya jangan digunakan.

Pada lansia, ibuprofen perlu digunakan secara hati-hati karena dapat mengiritasi dan meningkatkan risiko pendarahan saluran cerna.

Peringatan sebelum menggunakan ibuprofen

Ibuprofen tidak boleh digunakan jika kamu mempunyai alergi terhadapnya atau pernah mengalami serangan asma atau reaksi alergi setelah menggunakan aspirin atau obat NSAID yang lain.

Sebelum menggunakan obat ibuprofen, tanyakan dokter atau apoteker jika menggunakan ibuprofen aman kalau kamu pernah mengalami:

  • Sakit jantung, darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes
  • Serangan jantung, stroke, atau masalah pembekuan darah
  • Iritasi lambung atau pendarahan saluran cerna
  • Penyakit hati atau ginjal
  • Asma
  • Adalah perokok
  • Menggunakan obat aspirin untuk mencegah serangan jantung atau stroke

Untuk ibu hamil, ibuprofen sebaiknya tidak digunakan kecuali telah disetujui oleh dokter. Sebab, menggunakan obat NSAID, seperti ibuprofen, di 20 minggu terakhir kehamilan dapat membahayakan janin dalam kandungan. 

Tidak hanya itu, jantung dan ginjal bayi bisa bermasalah dan dapat menimbulkan komplikasi lain pada kehamilan.

 

Share artikel ini
Reference