Woman having strong stomach ache. Syndroms of indigestion pregnancy.

Nama Sindrom MRKH mungkin terdengar asing, tetapi informasinya penting diketahui oleh setiap wanita. Ini adalah nama umum untuk sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser. Sindrom ini membuat wanita dilahirkan baik tanpa vagina dan rahim atau dengan vagina dan rahim yang kurang berkembang.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang sindrom ini.

Apa itu sindrom MRKH?

Sindrom MRKH adalah jenis agenesis vagina yang paling umum. Agenesis adalah bahasa Latin untuk “tidak berkembang.” Oleh karena itu agenesis vagina berarti vagina tidak berkembang. Sindrom ini mempengaruhi setidaknya satu dari 4500 wanita.

Wanita dengan sindrom MRKH memiliki lubang vagina kecil, sedalam 1-3 cm. Mereka juga umumnya memiliki ovarium yang berfungsi. Namun, wanita dengan sindrom MRKH memiliki genitalia internal yang abnormal. Mereka umumnya tidak memiliki rahim dan tidak/atau hanya sebagian, vagina. Mereka mungkin juga memiliki rahim yang terbentuk sebagian atau tidak utuh.

Karena penampilan mereka yang tampak normal, wanita mungkin baru mengetahui bahwa mereka menderita sindrom MRKH ketika mereka gagal mendapatkan periode menstruasi.

Penyebab sindrom MRKH

Sindrom MRKH telah terbukti diturunkan dalam keluarga. Telah dihipotesiskan sebagai kelainan genetik. Namun, belum ada gen tunggal yang diidentifikasi sebagai penyebab sindrom MRKH. Ini mungkin karena disebabkan oleh interaksi beberapa gen. Mungkin juga ada penyebab non-genetik lain yang belum diidentifikasi.

Dalam jurnal Orphanet J of Rare Disease, para peneliti percaya bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan berkontribusi pada perkembangan sindrom. Beberapa peneliti telah mengusulkan bahwa gen abnormal dapat diwarisi dari salah satu orang tua atau dapat merupakan hasil dari mutasi baru, yang menyebabkan perubahan gen pada individu yang menderita sindrom ini.

Gejala sindrom MRKH

Ada dua jenis sindrom ini, dan gejalanya sangat bervariasi dari satu wanita ke wanita lain. Wanita dengan sindrom MRKH tipe 1 (juga disebut aplasia Mullerian) meliputi:

  • Kegagalan untuk memulai siklus menstruasi (amenore primer).
  • Infertilitas karena tidak adanya rahim dan saluran tuba yang berkembang dengan baik.
  • Kesulitan melakukan hubungan seksual karena vagina pendek.
  • Sakit saat berhubungan seks.

Sementara itu, wanita dengan sindrom Mayer-Rokitansky Küster-Hauser tipe II, juga disebut (Mu)llerian duct aplasia, (R)enal dysplasia dan (C)ervical (S)omite anomalies atau asosiasi MURCS, mempengaruhi bagian tubuh lain selain organ reproduksi. Gejala tipe II mungkin termasuk:

  • Kegagalan ginjal untuk berkembang dengan baik (renal adysplasia), yang dapat menyebabkan atu ginjal dan kerentanan terhadap infeksi saluran kemih (ISK)
  • Malformasi kerangka, terutama di tulang belakang, yang dapat menyebabkan gerakan leher terbatas, tulang rusuk cacat atau hilang, kelainan pada kepala dan wajah, rahang kecil yang tidak normal, dan bibir sumbing.

Pemeriksaan

Sindrom MRKH paling sering didiagnosis ketika seorang wanita muda gagal mendapatkan periode menstruasinya. Jika pemeriksaan dilakukan pada saat itu, kemungkinan besar dokter akan menemukan kekurangan dari vagina dan rahim.

Diagnosis lebih lanjut dapat berbentuk MRI, ultrasound, atau operasi laparoskopi. Tes yang lebih menyeluruh ini dapat membantu mendiagnosis sistem organ lain yang terpengaruh. Tes tersebut juga dapat menentukan apakah wanita dengan kondisi ini memiliki jaringan ovarium yang berfungsi. Biasanya, satu atau lebih tes akan digunakan untuk mengkarakterisasi sindrom tersebut setelah diidentifikasi selama pemeriksaan fisik.

Apakah sindrom MRKH berbahaya?

Efek sindrom MRKH pada kehidupan sehari-hari seseorang bergantung pada seberapa kuat tubuh mereka dipengaruhi oleh kondisi tersebut. Perawatan juga tergantung pada klasifikasi penyakit. Wwanita yang menderitanya juga memiliki peningkatan risiko masalah pendengaran.

Bagaimana pengobatan sindrom MRKH?

Perawatan untuk agenesis vagina sering terjadi pada akhir remaja atau awal 20-an, tetapi kamu dapat menunggu sampai kamu lebih tua dan kamu merasa termotivasi dan siap untuk berpartisipasi dalam perawatan.
Perawatan medis untuk MRKH mungkin termasuk:

  • Vagina yang tidak berkembang (aplasia vagina) diobati dengan membuat neovagina untuk hubungan seksual.
  • Teknik non-bedah termasuk dilator vagina.
  • Operasi plastik untuk membuat vagina buatan (vaginoplasty)
  • Antibiotik untuk Infeksi Saluran Kemih (ISK).
  • Pengobatan batu ginjal.
  • Bedah rekonstruktif untuk kelainan tulang.
  • Terapi fisik untuk kelainan bentuk tulang.

Kamu dan profesional medis terpercata dapat mendiskusikan pilihan pengobatan. Tergantung pada kondisimu. Yang terpenting, mempunyai masalah ini tidak membuat diri kamu tidak merasa seperti wanita yang tidak utuh. Love your body and yourself.

Share artikel ini
Reference