Obat Dexaharsen Untuk Apa: Dosis dan Efek Sampingnya
Pernahkah kamu mendengar Dexsaharsen? Kira-kira, obat Dexaharsen untuk apa ya? Dexaharsen adalah obat pereda alergi seperti alergi yang menyebabkan asma, alergi kulit sedang hingga parah, usus, dan sebagainya.
Yuk cari tahu seperti apa dosis obat dan cara pemakaiannya yang benar.
Obat dexaharsen untuk apa?
Dexaharsen digunakan untuk mengobati reaksi alergi seperti asma, reaksi alergi kulit sedang hingga parah, gangguan lambung atau usus, gangguan sel darah, gangguan pernapasan, dan gangguan peradangan.
Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati gangguan sekresi hormon termasuk penurunan produksi hormon di kelenjar adrenal, kalsium darah tinggi yang terkait dengan kanker, dan infeksi kelenjar tiroid.
Selain itu untuk mendiagnosis fungsi korteks adrenal, cacing gelang, dan infeksi bakteri yang meningkat secara tidak normal, untuk pengelolaan kanker sel darah, gangguan sistem saraf dan mata, untuk menginduksi produksi urin yang berlebihan, untuk pengobatan jangka pendek berbagai jenis radang sendi dengan obat lain, dan untuk mengobati syok dengan obat lain.
Dosis obat
Dosis yang kamu butuhkan mungkin bergantung pada beberapa faktor pribadi. Kamu harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui dosis yang terbaik untuk. Dosis Dexaharsen tergantung pada faktor-faktor berikut: usia, berat badan, dan kondisi kesehatan pasien.
Untuk lebih jelasnya, sebaiknya diskusikan dengan dokter atau tenaga medis profesional.
Petunjuk penggunaan
Obat ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk tablet atau cairan sekali sehari. Sebaiknya diminum pada pagi hari agar tidak mempengaruhi tidur. Ambil Dexaharsen setelah makan atau ngemil, atau segera setelah makan. Jangan meminumnya saat perut kosong.
Perlu diketahui bahwa dexaharsen tidak boleh digunakan untuk mengobati infeksi mata yang disebabkan oleh virus herpes dan mengobati saraf mata yang meradang (optic neuritis).
Selain itu Dexaharsen dikaitkan dengan risiko tinggi kelahiran prematur. Dokter akan memberikan dosis steroid serendah mungkin untuk mengontrol aktivitas penyakit.
Manfaat menggunakan Dexaharsen saat menyusui biasanya lebih besar daripada risikonya. Dexaharsen memang masuk ke dalam ASI, tetapi dosis rendah yang diminum oleh ibu tidak mempengaruhi bayi yang menyusui secara signifikan.
Siapa yang tidak boleh mengonsumsi Dexaharsen?
Dexaharsen tidak boleh dikonsumsi jika kamu:
- pernah mengalami reaksi alergi terhadap deksametason atau obat lain di masa lalu
- baru-baru ini berhubungan dengan seseorang yang menderita herpes zoster, cacar air atau campak
- memiliki infeksi atau luka yang belum sembuh
- memiliki masalah hati atau ginjal
- pernah mengalami masalah kesehatan mental (atau anggota keluarga dekat)
- pernah menderita tuberkulosis (TBC)
- memiliki tekanan darah tinggi, gagal jantung atau baru saja mengalami serangan jantung
- menderita diabetes
- menderita epilepsi
- menderita glaukoma
- memiliki tiroid yang kurang aktif
- menderita osteoporosis (penipisan tulang)
- sakit maag
- menderita myasthenia gravis, suatu kondisi langka yang menyebabkan kelemahan otot
- baru saja divaksinasi, atau akan divaksinasi
- sedang hamil, mencoba untuk hamil atau menyusui
Efek samping obat dexaharsen
Efek samping yang umum dari Dexaharsen meliputi:
- sakit perut
- iritasi perut
- muntah
- sakit kepala
- pusing
- insomnia
- kegelisahan
- depresi
- kecemasan
- jerawat
- peningkatan pertumbuhan rambut
- mudah memar
- periode menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada
Mengonsumsi Dexaharsen selama beberapa bulan dapat meningkatkan risiko beberapa efek samping lainnya. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, kamu bisa terkena resiko tulang yang lebih tipis, masalah penglihatan, dan pertumbuhan yang lebih lambat pada anak-anak dan remaja.
Jika menderita diabetes, Dexaharsen dapat memengaruhi kontrol gula darah.
Meskipun tidak menghasilkan gejala yang mengancam jiwa, hal serupa mungkin juga terjadi jika kamu mengonsumsi obat ini secara berlebihan (overdosis). Karena itu, pastikan untuk selalu mengukur dosis yang disesuaikan dengan kebutuhanmu.
Jangan berhenti mengonsumsi Dexaharsen tanpa berbicara dengan dokter. Menghentikan obat secara tiba-tiba dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, sakit perut, muntah, mengantuk, kebingungan, sakit kepala, demam, nyeri sendi dan otot, kulit mengelupas, dan penurunan berat badan.