salep jerawat

salep jerawat

Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang kerap dialami tidak hanya pada masa remaja tetapi juga di usia dewasa. Ketika jerawat muncul, orang-orang segera menggunakan produk perawatan seperti salep jerawat.

Sayangnya, salep jerawat yang dirancang secara khusus untuk mengatasi jerawat tidak akan bekerja dengan baik jika tidak digunakan dengan benar.

Maksudnya, kamu harus memperhatikan kandungan hingga cara menggunakannya.

Apa itu salep jerawat?

Salep jerawat adalah obat oles yang digunakan untuk mengatasi jerawat pada wajah. Jika masalah jerawat dinilai ringan maka kamu bisa membeli salep jerawat secara bebas di toko-toko.

Sebaliknya, apabila kondisi jerawat dirasa cukup parah, kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Dokter akan memberikan resep obat salep sesuai dengan kondisi kulit, termasuk tingkat keparahan masalah jerawat yang kamu alami.

Salep jerawat memang lebih sering digunakan oleh para remaja, tapi hal ini tidak berarti bahwa salep tidak bisa digunakan oleh orang dewasa ya.

Orang dewasa dengan masalah jerawat pada wajah bisa dan boleh-boleh saja menggunakan salep jerawat.

Nah, sebelum kamu membeli salep jerawat di toko atau menerima resep dokter, kamu bisa memperhatikan beberapa bahan yang umumnya terkandung dalam salep jerawat.

Berikut adalah penjelasannya.

Kandungan dalam salep jerawat

Mengetahui sejumlah bahan yang terdapat dalam salep jerawat bisa membantu kamu terhindar dari kemungkinan risiko efek samping yang ada. Terlebih lagi, memilih salep jerawat dengan kandungan yang sesuai dengan kondisi dan masalah kulit bisa meningkatkan efektivitas pengobatan.

Di bawah ini adalah sejumlah kandungan yang biasanya ada di dalam salep jerawat:

  • Benzoil peroksida
  • Asam salisilat
  • Asam alfa hidroksi
  • Sulfur
  • Differin (adapalene)
  • Aczone (dapsone)
  • Clindamycin
  • Erythromycin

Tidak semua salep jerawat memiliki sejumlah kandungan di atas. Beberapa salep jerawat mungkin mengandung beberapa bahan lain seperti retinoid serta azelaic acid.

Tapi, apakah salep jerawat hanya digunakan untuk mengobati jerawat? Coba simak indikasi penggunaan berikut.

Indikasi salep jerawat

Sesuai dengan namanya, salep jerawat dibuat secara khusus untuk mengatasi masalah jerawat. Jadi, tentu saja salep jerawat diindikasikan kepada mereka yang mengalami atau memiliki jerawat pada wajah.

Akan tetapi, beberapa bahan yang terkandung dalam salep jerawat bisa saja membantu meringankan masalah pada kulit wajah lainnya seperti:

  • Menghilangkan minyak berlebih
  • Mengangkat sel kulit mati
  • Mencegah pori-pori tersumbat
  • Mengurangi peradangan pada kulit
  • Merangsang pertumbuhan kulit baru

Salep jerawat juga bisa membantu menyamarkan bekas jerawat. Tapi, ingatlah bahwa salep ini dibuat untuk mengatasi dan bukan untuk menyamarkan bekas jerawat.

Jadi, kalau kamu ingin menyamarkan bekas jerawat sebaiknya tidak gunakan salep jerawat sebagai obat utama.

Di sisi lain, berhati-hatilah setiap kali hendak menggunakan salep jerawat. Beberapa bahan yang terdapat di dalam salep mungkin bisa berdampak pada munculnya reaksi kulit.

Efek samping salep jerawat

Salep jerawat dinilai terbaik oleh penggunanya jika bekerja dengan baik dan tidak menyebabkan iritasi.

Sayangnya, sebelum menemukan salep jerawat yang tepat, kamu mencoba beberapa salep yang bisa berpotensi membawa efek samping seperti:

  • Iritasi pada kulit
  • Muncul sensasi terbakar pada kulit
  • Kulit terasa melepuh
  • Kulit terasa keras
  • Kulit menjadi kering hingga mengelupas
  • Rasa gatal
  • Kemerahan pada kulit
  • Muncul pembengkakan
  • Adanya ruam kulit

Dalam kasus yang parah, seseorang dengan kulit sensitif bisa saja mengalami efek samping yang tidak biasa yakni:

  • Sesak napas
  • Pingsan
  • Gatal-gatal yang parah
  • Wajah, mata, bibir, hingga lidah membengkak
  • Rasa sesak di tenggorokan

Efek samping penggunaan salep jerawat biasanya akan hilang dengan sendirinya dan tidak memerlukan penanganan medis tertentu.

Akan tetapi, jika muncul reaksi parah yang tidak kunjung hilang setelah beberapa kali penggunaan, coba hentikan pemakaian dan hubungi dokter.

Salep jerawat yang ampuh

Tingkat efektivitas suatu obat biasanya disesuaikan berdasarkan kondisi penderita.

Artinya, salep jerawat bisa dikatakan ampuh untuk satu orang dengan kondisi kulit tertentu, tetapi tidak untuk yang lain.

Apabila kondisi jerawat tidak parah, kamu mungkin bisa membeli salep di toko-toko.

Sementara jika dinilai berat, kamu mungkin memerlukan resep dokter, antibiotik oral, atau bahkan perawatan jerawat lainnya.

Di sisi lain, salep jerawat yang dinilai cukup ampuh mengatasi masalah jerawat adalah salep yang mengandung bahan-bahan berikut:

1. Benzoyl peroxide

Karena hasil penggunaan salep ini membutuhkan waktu yang cukup lama maka salep benzoil peroksida digunakan setiap hari untuk jangka panjang.

2. Salicylic acid

Digunakan untuk mengobati jerawat dengan komedo ringan, salep ini bisa membantu mencegah masalah pori-pori tersumbat.

3. Asam alfa hidroksi (AHA)

Dapat menghilangkan sel kulit mati dan mengurangi peradangan, salep dengan asam alfa hidroksi merangsang pertumbuhan kulit baru sehingga bisa memperbaiki bekas jerawat dan mengecilkan pori.

4. Sulfur

Meskipun beberapa produk dengan sulfur memiliki aroma yang tidak sedap, salep jerawat ini akan mengangkat sel kulit mati dan menghilangkan minyak berlebih.

Untuk mengetahui keampuhan salep, cobalah mulai pengobatan secara bertahap dengan produk jerawat berkekuatan rendah seperti salep benzoil peroksida.

Kamu tidak perlu mulai dengan produk berharga mahal dengan bahan yang keras.

Tips menggunakan salep jerawat

Agar salep bekerja dengan baik dan bisa sepenuhnya mengatasi jerawat, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat menggunakan salep.

Berikut adalah sejumlah tips menggunakan salep jerawat yang tidak boleh kamu lewatkan:

  • Pilihlah salep sesuai dengan jenis kulit
  • Perhatikan kandungan yang terdapat pada salep
  • Gunakan produk jerawat dengan bahan aktif berkekuatan rendah
  • Gunakan salep secara rutin
  • Perhatikan takaran salep akan dioleskan pada jerawat
  • Hindari mengoles terlalu banyak
  • Hindari mengoles salep pada mata, hidung, dan mulut
  • Hindari mengoles salep pada kulit yang luka
  • Hindari memencet jerawat
  • Berhenti menyentuh daerah wajah

Sebelum menggunakan salep jerawat, cobalah oleskan sedikit salep ke daerah wajah untuk melihat reaksi penggunaan setelahnya.

Kebiasaan ini bisa membantu kamu mengetahui dan mencegah efek samping yang serius.

Share artikel ini
Reference