Obat Cacing untuk Ibu Hamil yang Aman, Bisa Dibasmi dengan Ini
Infeksi akibat cacing adalah yang paling umum terjadi. Apabila ibu hamil terinfeksi cacing, maka akan rentan terhadap pendarahan termasuk hilangnya zat besi dan anemia. Untuk itu, penggunaan obat cacing untuk ibu hamil haruslah tepat.
Dengan pemberian obat cacing untuk ibu hamil yang tepat, ibu hamil dapat mengurangi setidaknya 14% risiko terjadinya kematian pada bayi dan mencegah bayi lahir dengan berat badan yang rendah.
Kira-kira apa saja obat cacing untuk ibu hamil yang aman? Yuk, simak penjelasannya sampai selesai di artikel ini!
Sekilas tentang obat cacing untuk ibu hamil
Obat cacing untuk ibu hamil adalah obat yang mampu menghilangkan atau menyembuhkan penyakit infeksi parasit cacing dalam usus. Cacing dalam tubuh dapat berkembang biak dengan cara bertelur dan akan melepaskan lendir yang mengakibatkan anus dan daerah intim terasa gatal.
Ketika seseorang telah menggaruk dengan tangan, telur cacing dapat menyebar ke benda-benda yang disentuh. Parasit kecil berukuran 2-13 mm ini dapat memengaruhi tingkat nafsu makan ibu hamil dan menurunkan berat badan sang ibu.
Fungsi obat cacing
Secara umum, obat cacing berfungsi untuk mengeluarkan cacing dari saluran pencernaan atau usus. Obat ini bekerja dengan melumpuhkan cacing sehingga tidak dapat bergerak dan tumbuh dan membutuhkan sekitar 1-3 jam untuk bekerja secara efektif.
Selain itu, obat cacing juga berfungsi untuk membantu memudahkan tubuh mengeluarkan cacing secara alami melalui feses.
Biasanya, cacing dapat masuk ke dalam tubuh akibat mengonsumsi daging yang kurang atau setengah matang. Daging tersebut bisa mengandung kista larva, cacing echinococcus dengan larva dapat bergerak ke seluruh tubuh dan menyebabkan terbentuknya kista di organ tubuh.
Obat cacing mampu mengatasi setidaknya 5 jenis cacing pita yang sering menginfeksi manusia, seperti cacing pita daging sapi, cacing pita ikan, cacing pita babi, cacing pita kerdil, serta cacing echinococcus.
Macam-macam obat cacing
Penderita yang terinfeksi cacing biasanya memperoleh pengobatan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Obat cacing disesuaikan dengan jenis cacing yang menginfeksi tubuh dan kondisi kesehatan ibu hamil.
Berikut macam-macam obat cacing berdasarkan zat yang terkandung di dalamnya:
1. Obat yang mengandung albendazole
Tidak hanya diberikan pada penderita yang terinfeksi cacing pita echinococcus, obat cacing yang mengandung albendazole dapat mencegah risiko kista di jaringan otak jika diberikan pada penderita infeksi cacing pita babi.
Dalam beberapa penelitian, obat cacing untuk ibu hamil yang mengandung albendazole dinyatakan dapat ditoleransi oleh wanita hamil jika diberikan setelah trimester pertama kehamilan.
2. Yang mengandung mebendazole
Tidak hanya digunakan untuk infeksi usus akibat cacing kremi, obat cacing yang mengandung mebendazole juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi cacing lain, seperti cacing cambuk, cacing gelang, dan cacing tambang.
Tersedia dalam bentuk tablet kunyah atau cairan, mebendazole bisa dikonsumsi sebelum ataupun sesudah makan selama sekitar 3 hari. Sayangnya, obat cacing jenis ini tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan ibu yang sedang menyusui.
3. Obat cacing dengan kandungan praziquantel
Sama seperti albendazole, praziquantel tidak hanya mengatasi infeksi cacing echinococcus dan cacing pita babi, tetapi juga cacing pita sapi, cacing pita kerdil, serta cacing pita ikan.
Dalam mengobati beberapa jenis cacing seperti cacing pita ikan, obat cacing yang mengandung praziquantel biasanya memerlukan bantuan vitamin B untuk mendukung fungsi kerja tubuh.
4. Yang mengandung niclosamide
Bukan hanya digunakan untuk mengobati infeksi seperti cacing pita kerdil dan cacing pita sapi, obat cacing niclosamide juga dapat diberikan pada penderita yang terinfeksi cacing pita babi dan cacing pita ikan.
Obat cacing jenis ini dapat diminum saat perut kosong maupun setelah makan dengan cara dikunyah atau ditelan. Biasanya, bagi orang dewasa, tablet niclosamide diminum selama 7 hari.
5. Obat yang mengandung pyrantel pamoat
Pyrantel pamoat adalah obat cacing yang bekerja dengan cara melumpuhkan hingga mematikan cacing dalam usus. Obat ini dapat mengobati infeksi cacing kremi, cacing gelang, dan cacing tambang.
Pyrantel pamoat dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan dengan cara dikunyah, ataupun ditelan. Tetapi, perlu diingat bahwa pyrantel pamoat tidak dapat dikonsumsi selama kehamilan tanpa persetujuan dokter.
Indikasi obat cacing
Ada beberapa kondisi atau gejala tertentu untuk mengetahui seseorang yang terkena infeksi cacing. Beberapa infikasi berikut menandakan bahwa penderita perlu mendapatkan pengobatan terkait infeksi cacing dalam usus:
- Mengalami masalah pada sistem pencernaan seperti sakit perut atau perut terasa bergas/kembung
- Mengalami mual atau muntah
- Mengalami gangguan pada sistem pencernaan seperti diare
- Perubahan nafsu makan seperti lapar terus menerus
- Penurunan berat badan meskipun makan dengan porsi normal atau bahkan lebih
Seseorang yang terinfeksi cacing dapat mengalami disentri. Hal tersebut dapat menyebabkan diare dibarengi dengan keluarnya darah dan lendir pada feses. Dalam beberapa kasus, cacingan dapat menyebabkan munculnya ruam atau rasa gatal di sekitar anus ataupun vulva.
Apabila kamu mengalami beberapa gejala di atas, segera lakukan konsultasi dengan layanan kesehatan terdekat. Dokter akan menyarankan untuk mengambil sampel feses untuk mengonfirmasi adanya parasit baik dalam bentuk telur maupun cacing.
Obat cacing untuk ibu hamil yang aman
Berkonsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik untuk mengetahui obat cacing untuk ibu hamil yang aman. Biasanya dokter akan melihat tingkat keparahan infeksi, jenis cacing pita, usia kehamilan, berat badan sang ibu, serta riwayat kesehatan termasuk alergi.
Dalam beberapa studi, albendazole dan mebendazole dikatakan dapat ditoleransi dengan cukup baik selama kehamilan jika diberikan setelah melewati trimester pertama kehamilan. Sayangnya, dalam penelitian lain ditemukan bahwa mebendazole tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan ibu menyusui.
Oleh karena itu, bicaralah terlebih dahulu dengan dokter untuk mendiskusikan cara terbaik untuk mengobati infeksi cacing. Sebab, tidak semua obat cacing ternyata aman untuk dikonsumsi ibu hamil.
Saran penggunaan obat cacing pada ibu hamil
Penggunaan obat cacing pada setiap ibu hamil tidaklah sama. Bagi orang dewasa, obat cacing biasanya hanya diminum sekali. Tetapi, kondisi ini tidak menutup kemungkinan bagi orang dewasa lain untuk mengonsumsi obat cacing dalam beberapa hari.
Dalam beberapa kasus, orang dewasa dapat mengonsumsi obat cacing selama 2 kali sehari selama 3 hari, atau bahkan mengulangi dosis setelah 2 minggu berlalu. Sebab, obat cacing tidak membunuh telur yang kemungkinan sudah dilepaskan oleh cacing.
Tentu saja mengetahui saran terbaik terkait penggunaan obat cacing untuk ibu hamil adalah dengan berkonsultasi pada dokter. Dokter akan memberikan pilihan obat dengan dosis terbaik dengan mempertimbangkan berbagai risiko yang ada.
Efek samping obat cacing
Meskipun tidak semua ibu hamil merasakan efek samping dari obat cacing, lebih dari 1 jiwa dari 100 jiwa mengalami efek samping mulai dari yang ringan hingga serius.
Berikut beberapa efek samping dari obat cacing:
- Perut terasa sakit, kembung, dan bergas
- Mengalami kram perut atau diare
- Mengalami mual dan muntah-muntah
- Muncul luka atau lecet pada kulit, termasuk mulut, mata, ataupun daerah intim
- Warna kulit berubah menjadi kuning
- Warna putih pada mata berubah menguning
- Muncul ruam pada kulit yang merah, bengkak, melepuh, dan mengelupas dibarengi dengan atau tanpa rasa gatal
- Mengalami mengi atau munculnya suara seperti siulan ketika kamu menarik napas
- Merasa sesak napas hingga sulit berbicara
- Pembengkakan tidak hanya pada mulut, wajah, dan bibir, tetapi juga lidah atau tenggorokan
Jika kamu mengalami beberapa efek samping di atas, kamu dapat segera menghubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. Beberapa obat cacing yang dikonsumsi dengan keliru dapat memicu masalah hati, alergi, overdosis, hingga berdampak pada bayi lahir prematur, pendarahan, serta cacat saat lahir.
Cara mencegah cacing selama kehamilan
Daripada mengobati, tentu saja mencegah selalu menjadi pilihan yang lebih baik. Cacing berkembang dengan pesat di lingkungan dengan tingkat kebersihan yang buruk. Oleh karena itu, langkah pertama untuk mencegah cacing selama kehamilan adalah dengan menjaga kebersihan.
Mulai dari kebersihan lingkungan, makanan, hingga kebersihan diri, berikut cara menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi cacing selama kehamilan:
- Kurangi kontak dengan ternak karena biasanya sumber cacing pita
- Membersihkan permukaan dapur dan kamar mandi dengan cairan antiseptik
- Cucilah baju, sprei, dan handuk secara teratur dengan air panas atau hangat, dan jemur di bawah sinar matahari langsung
- Sering mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air, makan, memegang hewan, bersih-bersih, masak daging atau ikan dengan sabun dan air mengalir
- Pastikan memasak daging dan ikan sampai matang
- Mencuci dan mengupas semua buah atau sayur sebelum dikonsumsi
- Hindari mengonsumsi makanan yang jatuh ke lantai
- Pastikan kamu rutin membersihkan dan menggosok bawah kuku
- Jagalah kuku tetap pendek untuk meminimalkan risiko tinggalnya cacing pada kuku
Selain beberapa cara pencegahan di atas, ibu hamil disarankan tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain, rutin mengganti pakaian dalam setiap hari, dan menghindari kebiasaan menggigit kuku.