batuk saat hamil

Terlalu sering batuk saat hamil mungkin membuat ibu khawatir tentang pengaruhnya kepada bayi yang sedang dikandung. Kabar baiknya, meskipun ibu mengalami batuk, pilek, dan demam, kondisi ini tidak akan membahayakan bayi. Asalkan asupan nutrisi ibu untuk bayi tetap terpenuhi.

Meski begitu, ibu hamil tetap harus menjaga diri sebaik mungkin agar tidak tertular batuk dan pilek. Kekebalan tubuh saat hamil mungkin sangat menurun karena pengaruh hormon, sehingga diperlukan proteksi yang lebih ketat untuk menjaga kesehatan ibu.

Penyebab batuk saat hamil

Kadar estrogen selama kehamilan akan meningkat, sehingga membuat ibu hamil lebih rentan mengalami batuk kering. Kekebalan tubuh secara keseluruhan juga menurun, membuat mereka rentan terhadap infeksi, batuk, dan sering mengalami alergi. Berikut beberapa kemungkinan penyebab batuk saat hamil:

  • Refluks Gastroesofageal (Refluks Asam)

Makanan dan isi perut yang asam naik lagi ke saluran atas dan tenggorokan, sehingga meninggalkan rasa pahit di mulut. Kondisi ini dapat terjadi karena tekanan ekstra-abdomen selama kehamilan atau karena kurangnya aktivitas fisik, serta diet yang tidak tepat. 

Sesuai penelitian, sekitar 2/3 wanita hamil mengalami gangguan pencernaan dan refluks asam. Kasus ini menjadi penyebab paling umum batuk saat hamil, kontribusinya hampir 77%. 

  • Rinitis alergi

Menurut sebuah penelitian, prevalensi semua jenis rinitis selama kehamilan adalah 10-30%. Studi ini menguraikan ketidakseimbangan hormon dan imunitas sebagai penyebab utama rinitis pada wanita hamil. Rinitis alergi dapat memicu batuk berlebih saat hamil yang menimbulkan ketidaknyamanan.

  • Bronkitis

Kondisi dimana terjadinya peradangan bronkiolus yang mungkin diakibatkan oleh infeksi virus pernapasan selama kehamilan. Imunitas terganggu selama kehamilan, membuat wanita hamil terkena infeksi pernapasan seperti pilek dan bronkitis.

Sesuai penelitian, wanita hamil sangat mungkin mengalami bronchitis, kontribusinya 7% dari semua penyebab batuk saat hamil.

obat batuk ibu hamil

  • Asma bronkial

Sesuai penelitian, asma bronkial adalah penyakit kronis paling umum yang mempersulit hampir 5-8% kehamilan. Penelitian ini menguraikan perubahan hormonal dan fisik sebagai penyebab asma bronkial selama kehamilan. Kondisi ini menjadi penyebab batuk paling umum kedua pada kehamilan, menyumbang 12% dari penyebabnya.

Apakah berbahaya batuk berlebihan saat hamil

Batuk kronis menjadi bagian dari gejala kehamilan yang mengejutkan, tetapi tidak jarang dialami oleh ibu hamil. American Pregnancy Association mengatakan bahwa sistem kekebalan tubuh cenderung berubah selama kehamilan, sehingga tubuh lebih sulit melawan jenis kuman yang dapat membuat kamu batuk.

Selama kamu mengalami batuk kering yang tidak terlalu mengganggu, kamu tidak perlu khawatir karena kemungkinan tidak akan berbahaya bagi kesehatan. Kamu hanya perlu meningkatkan kualitas istirahat dan konsumsi makanan sehat. Dokter akan meresepkan obat bila dirasa kamu memerlukannya.

Meskipun batuk itu sendiri bukan masalah besar, ada beberapa hal yang menurut para ahli harus diwaspadai, seperti demam, lendir produktif, darah dalam lendir, sesak napas parah atau nyeri dada, atau perubahan status mental. Jika gejala ini terjadi, kamu harus segera menghubungi dokter.

Pengobatan batuk untuk ibu hamil

perbedaan batuk kering dan berdahak

Jika dirasa masih belum parah, kamu bisa melakukan beberapa pengobatan batuk di rumah. Hal ini termasuk meningkatkan aktivitas fisik dan kualitas tidur. Berikut beberapa pengobatan yang disarankan:

  • Makanan kaya zinc

Sesuai penelitian, 80 persen wanita hamil kekurangan zinc. Kandungan ini adalah mineral penting yang dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar lebih kuat.

  • Vitamin C

Makanan kaya vitamin C seperti kiwi, jeruk, dan tomat membantu melawan mikroorganisme penyebab infeksi dan meredakan batuk selama kehamilan.

  • Meningkatkan kualitas tidur

Sesuai penelitian, kualitas tidur memiliki dampak positif pada beberapa parameter kekebalan. Hal ini juga mempengaruhi penurunan risiko infeksi sehingga melindungi ibu hamil dari pilek dan batuk selama kehamilan.

  • Konsumsi lemon dan lada hitam

Untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat batuk saat hamil, kamu harus mencoba menghisap irisan lemon dengan taburan bubuk lada hitam. Sesuai penelitian, lada hitam sangat penting dalam meredakan ketidaknyamanan akibat pilek, batuk, dan infeksi pernapasan.

  • Bawang putih mentah

Sesuai penelitian, bawang putih memiliki banyak efek terapeutik. Hal ini memberikan pertolongan pada infeksi pernapasan karena efek antimikroba. Kamu harus makan 2 sampai 3 potong bawang putih mentah (dicincang kecil-kecil) dan bisa dicampur dengan makanan lain untuk mengurangi gejala batuk.

Setiap gejala atau ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil harus mendapat perhatian khusus, termasuk batuk yang cukup sering terjadi. Jangan sepelekan gejala apapun yang dirasakan selama hamil, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kandunganmu.

Share artikel ini
Reference