Agar Cepat Hamil, Begini Cara Menghitung Masa Subur setelah Haid!
Jika kamu sedang mencoba untuk hamil dan ingin memantau ovulasi, kamu perlu memahami siklus menstruasimu. Yuk, ketahui cara menghitung masa subur setelah haid melalui artikel ini!
Secara teori, wanita sebenarnya dapat hamil kapan saja dalam siklusnya, tetapi peluang kehamilan jauh lebih besar terjadi selama masa ovulasi. Namun, perlu diketahui bahwa waktu terjadinya ovulasi pada setiap wanita dapat berbeda-beda sesuai dengan siklusnya.
Seorang wanita akan mengalami masa paling subur dalam 1-2 hari setelah ovulasi, yaitu saat ovarium melepaskan sel telur. Namun, kehamilan bisa terjadi pada hari-hari menjelang ovulasi karena sperma bisa bertahan selama beberapa hari di dalam tubuh wanita.
Tanda masa subur wanita
Sebelum mengetahui cara menghitung masa subur setelah haid, penting untuk memperhatikan tanda ovulasi karena ovulasi merupakan waktu yang tepat untuk merencanakan kehamilan.
Berikut beberapa tanda masa subur pada wanita yang perlu kamu ketahui:
1. Peningkatan gairah seksual
Ketika kamu memasuki masa subur, tepatnya sebelum ovulasi, biasanya hasrat seksual wanita akan meningkat karena lonjakan hormon, seperti estrogen dan testosteron.
Tak hanya gairah seksual yang meningkat pesat, tubuhmu pun mengalami perubahan sehingga kemungkinan akan merasa lebih seksi dan membuat pasanganmu juga lebih tertarik padamu.
2. Perubahan suhu basal tubuh
Adanya peningkatan suhu tubuh basal menjadi salah satu tanda bahwa ovulasi baru saja terjadi. Melacak suhu tubuh basal secara akurat selama beberapa bulan dapat membantumu memprediksi kapan ovulasi akan terjadi.
Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh ketika beristirahat atau tidur. Rata-rata suhu tubuh basal berkisar antara 35,5-36,6° celsius.
Perlu diketahui bahwa suhu tubuh bisa sedikit berbeda sepanjang hari dan di mana ini bisa naik dan turun berdasarkan tingkat aktivitas, apa yang kamu makan, berdasarkan hormon, serta kebiasaan tidur.
Jika suhu tubuh naik sekitar 0,4-0,8° celcius dari suhu biasanya, mungkin tubuh kamu sudah melakukan ovulasi dalam 12-24 jam terakhir.
3. Perubahan lendir serviks
Ketika kamu tidak sedang berovulasi, keputihan serviks mungkin tampak lengket, keruh, sangat sedikit, atau bahkan tidak terlihat.
Namun, ketika kamu mendekati ovulasi, tubuh akan mulai memproduksi lebih banyak estrogen karena sel telur yang akan berovulasi matang di ovarium. Ini menyebabkan lendir serviks menjadi jernih dan elastis mirip dengan putih telur.
Lendir serviks berkualitas subur ini akan membantu sperma berenang naik dan masuk ke sistem reproduksi dan biasanya membuat hubungan seksual lebih mudah dan menyenangkan.
4. Nyeri perut bagian bawah
Pernahkah kamu mengalami nyeri panggul bagian bawah selama pertengahan siklus? Ini sebenarnya bisa menjadi tanda kesuburan yang dikenal sebagai nyeri mittelschmerz.
Beberapa wanita biasanya mengalami kram panggul bagian bawah yang dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam di tengah siklusnya dan dapat menjadi sinyal bahwa ovulasi sedang terjadi. Namun, tentu saja, tidak semua wanita itu merasakan hal yang sama.
5. Hasil prediksi alat ovulasi menunjukkan positif
Salah satu tanda kesuburan wanita juga bisa dilihat menggunakan alat ukur ovulasi. Alat prediksi ovulasi adalah tes strip yang digunakan saat buang air kecil dengan tujuan apakah tubuhmu mengalami lonjakan hormon luteinizing (LH) yang memicu pelepasan sel telur dari ovarium (alias ovulasi).
Tanda positif pada alat prediksi ovulasi menandakan bahwa kamu akan berovulasi dalam 36 jam ke depan. Waktu terbaik untuk berhubungan seks adalah hari lonjakan LH dan 2 hari berikutnya.
Cara menghitung masa subur setelah haid
Mengetahui cara menghitung masa subur setelah haid merupakan salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan. Jika kamu ingin segera hamil, buat catatan haid setiap bulannya agar bisa memantau waktu yang tepat untuk berhubungan intim.
Untuk mengetahui cara menghitung masa subur setelah haid, kamu perlu tahu bahwa rata-rata siklus menstruasi wanita adalah antara 28-32 hari. Beberapa wanita memiliki siklus yang lebih pendek, sementara yang lain memiliki siklus yang lebih lama.
Di samping itu, menstruasi biasanya berlangsung 3-7 hari. Masa subur wanita akan lebih efektif bila dihitung berdasarkan catatan dan analisis siklus haid selama setidaknya 8 bulan terakhir.
Kini mengetahui masa subur bukan hal yang sulit. Kecanggihan teknologi mendukung berbagai fitur dan aplikasi, termasuk aplikasi kalkulator masa subur.
Namun, jika kamu ingin menghitungnya secara konvensional, kamu bisa menghitung masa subur setelah haid dengan rumus berikut:
- Mengetahui siklus terpendek: Misalnya siklus terpendekmu 27 hari. Kamu bisa mengurangi angka tersebut dengan 18.
27 hari – 18 hari = 9 hari. Jadi, angka ini merupakan hari pertama kamu berada dalam masa subur.
- Mengetahui siklus terpanjang: Jika kamu mengalami siklus panjang seperti 30 hari, kamu bisa mengurangi angka tersebut dengan 11.
30 hari – 11 hari= 19 hari. Angka itu bisa menjadi patokan hari terakhir kamu berada dalam masa subur.
Untuk memaksimalkan kemungkinan hamil, kamu harus mengatur waktu hubungan seksual selama 2-3 hari menjelang maupim selama ovulasi. Dengan begitu, kamu bisa memiliki peluang kehamilan yang tinggi.
Mudah bukan mengetahui cara menghitung masa subur setelah haid? Untuk mendapatkan kisaran waktu yang lebih spesifik, kamu dapat melacak dengan aplikasi penghitung kesuburan.
Penulis: Silvia Wardatul