Kutil Kelamin Wanita: Infeksi Menular Seksual yang Patut Diwaspadai
Daerah intim terasa gatal dan nyeri? Kamu boleh waspada, nih. Pasalnya, rasa gatal di area intim adalah salah satu gejala kutil kelamin wanita.
Belum lagi, penyakit ini masuk ke dalam jenis infeksi menular seksual yang paling umum terjadi. Kutil kelamin yang dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya.
Jadi, kamu bisa melakukan beberapa upaya pengobatan untuk mengatasi infeksi yang satu ini. Namun, apa komplikasi dan bahaya dari kutil kelamin wanita, serta bagaimana cara mengobatinya? Mari simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini.
Seperti apa kutil kelamin wanita?
Kutil kelamin wanita adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang muncul dalam bentuk benjolan kecil di alat kelamin wanita. Terkadang kutil muncul di mulut, bibir, lidah, atau tenggorokan akibat kontak seksual oral dengan penderita kutil kelamin.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, setidaknya 50% pria dan wanita yang aktif secara seksual dapat atau akan mengalami infeksi kutil kelamin. Jadi, infeksi jenis ini dinilai hampir dialami oleh semua orang yang aktif secara seksual.
Biasanya kutil kelamin ditularkan melalui hubungan seksual baik vaginal, anal, maupun oral, serta melalui sex toy. Namun, apa yang menyebabkan seseorang atau wanita terinfeksi kutil kelamin?
Penyebab kutil kelamin
Kutil kelamin wanita adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Meskipun masuk dalam kategori infeksi berisiko rendah, infeksi HPV yang serius dapat menyebabkan displasia serviks dan kanker yang membahayakan tubuh.
Biasanya, seseorang yang terinfeksi HPV membutuhkan waktu 1 hingga 3 bulan atau lebih untuk menunjukkan gejala munculnya kutil pada kelamin. Namun, pada beberapa kasus, seseorang yang telah terinfeksi HPV bisa saja tidak mengalami kutil kelamin.
Gejala kutil kelamin wanita
Kutil kelamin pada wanita dapat tumbuh di vulva, dinding vagina, leher rahim, saluran anus, serta area antara alat kelamin dan anus, sedangkan pada pria, kutil bisa muncul di ujung atau batang penis, skrotum, paha, serta anus.
Biasanya kutil menyebabkan rasa sakit yang tidak nyaman dan gatal hingga perdarahan di daerah kelamin. Terlepas dari gejala tersebut, penderita kutil kelamin dapat memperhatikan gejala lain, yakni:
- Pembengkakan kecil di area kelamin
- Nyeri ringan di daerah kelamin
- Pendarahan saat berhubungan seksual
- Keputihan
- Sensasi terbakar di daerah kelamin
Kutil kelamin tampak seperti pertumbuhan daging berwarna merah, merah muda atau sewarna dengan kulit di sekitar organ kelamin yang menyerupai kembang kol.
Biasanya kutil muncul berkelompok dan menyebar dengan cepat. Belum lagi, karena ukurannya yang kecil dan warnanya yang menyerupai kulit, kutil tidak selalu terlihat oleh mata.
Faktor risiko kutil kelamin
Penyebab utama terjadinya kutil kelamin wanita adalah infeksi HPV. Namun, kamu bisa saja tertular atau terinfeksi karena beberapa hal lain. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi faktor risiko kutil kelamin wanita:
- Berbagi mainan seks (sex toy)
- Melakukan hubungan seksual dengan penderita yang terinfeksi termasuk vaginal, anal, maupun oral
- Memiliki banyak pasangan seksual
- Tidak menggunakan alat kontrasepsi saat melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan
- Memiliki riwayat infeksi menular seksual lainnya
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah atau bermasalah
- Berusia di bawah 30 tahun
- Memiliki kebiasaan merokok
Selain beberapa faktor risiko tersebut, ibu hamil yang terinfeksi juga berpotensi menularkan virus HPV pada bayi saat proses melahirkan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa berciuman, berbagi barang seperti handuk, alat makan, cangkir, dan toilet tidak berisiko menyebabkan seseorang terkena kutil kelamin.
Diagnosis kutil kelamin wanita
Karena tidak semua kutil kelamin yang terjadi pada wanita bisa dilihat dengan mata, kamu bisa memastikannya dengan melakukan pemeriksaan kepada dokter. Dalam proses diagnosis, dokter tidak hanya memperhatikan gejala melainkan juga riwayat hubungan seksual.
Terkadang, dokter juga melakukan beberapa cara lain untuk memastikan keakuratan diagnosis. Dokter dapat melakukan pemeriksaan tambahan dengan melakukan tes berikut:
- Tes Pap smear dilakukan untuk dapat membantu mendeteksi perubahan vagina dan serviks akibat kutil kelamin
- Tes HPV biasanya hanya diperuntukkan bagi wanita berusia 30 tahun ke atas dengan risiko tinggi tertular HPV
- Biopsi jaringan serviks, dilakukan untuk memastikan hasil pap smear abnormal atau terlihat kelainan
Selain itu, pemeriksaan rektum dan penggunaan larutan asam asetat (cuka) terkadang dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan kutil. Ingatlah bahwa pemeriksaan penting untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Pengobatan kutil kelamin wanita
Setelah diagnosis menunjukan hasil bahwa terdapat kutil di area kelamin, dokter tentu akan menawarkan beberapa pengobatan yang dapat membantu mengatasi kutil.
Meskipun tidak ada pengobatan untuk virus HPV, dokter mungkin akan melakukan beberapa upaya pengobatan kutil seperti berikut:
- Obat topikal atau krim oles seperti imiquimod, sinecatechins
- Obat podophyllin atau podofilox
- Asam trikloroasetat
- Terapi beku atau cryosurgery
- Eksisi bedah
- Operasi pembedahan dengan elektrokauter
- Perawatan laser
- Obat suntik interferon
Pengobatan yang dilakukan mungkin akan memakan waktu hingga bertahun-tahun. Hindari perawatan dengan obat bebas yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Komplikasi kutil kelamin wanita
Kutil kelamin yang tidak diobati atau dibiarkan begitu saja berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi seperti kanker. Kanker serviks sering dikaitkan dengan infeksi HPV di area kelamin.
Terkadang, kutil kelamin yang menyerang daerah lain juga bisa menyebabkan kanker vulva, anus, penis, hingga mulut dan tenggorokan.
Infeksi akibat virus HPV tidak selalu menyebabkan kanker. Akan tetapi, kutil kelamin wanita dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.
Selain memengaruhi kemampuan sang ibu dalam buang air kecil dan melahirkan, kutil di vulva atau vagina yang berukuran besar bisa berdarah selama proses persalinan.
Apakah kutil kelamin berbahaya?
Apabila seseorang tidak melakukan pengobatan, kutil kelamin wanita tidak hanya menyebabkan kanker serviks dan vulva melainkan juga pada mulut, tenggorokan, dan daerah lainnya.
Belum lagi, mengingat kutil bisa tumbuh dan berkembang biak, infeksi ini dapat ditularkan ke bayi selama proses persalinan.
Oleh karena itu, untuk menghindari infeksi kutil kelamin wanita yang berbahaya bagi tubuh, kamu bisa melakukan beberapa upaya pencegahan. Selain terhindar dari kanker, tentu akan terasa lebih melegakan jika kamu melahirkan bayi yang sehat tanpa terinfeksi HPV.
Bagaimana cara mencegahnya?
Langkah paling mudah untuk mencegah terjadinya kutil kelamin adalah dengan membatasi jumlah pasangan seksual. Hindarilah gonta-ganti pasangan apalagi tidak dibarengi dengan penggunaan alat kontrasepsi.
Selain membatasi jumlah pasangan seksual, berikut adalah upaya pencegahan kutil kelamin wanita:
- Melakukan vaksinasi HPV
- Hindari hubungan seks berganti-ganti pasangan
- Tidak melakukan hubungan seksual dengan penderita yang sedang menjalankan pengobatan kutil kelamin
- Tidak berbagi mainan seks
Meskipun tidak sepenuhnya melindungi diri dari infeksi HPV, kamu bisa menggunakan alat kontrasepsi selama melakukan hubungan seksual. Tidak lupa, lakukanlah pemeriksaan secara berkala jika kamu cukup aktif secara seksual.
View this post on Instagram