10 Jenis Mekanisme Pertahanan Diri yang Perlu Kamu Ketahui
Dalam hidup, tentu setiap orang pernah menghadapi berbagai masalah mulai dari masalah kecil hingga besar, sepele hingga serius dan sebagainya. Ada reaksi psikologis manusia dalam menghadapi suatu kejadian yang disebut dengan mekanisme pertahanan diri atau defense mechanisms.
Apa itu defense mechanisms dan bagaimana jenisnya serta bagaimana menemukan mekanisme pertahanan yang tepat saat ada masalah? Yuk simak disini.
Apa itu mekanisme pertahanan diri?
Defense mechanisms pertama kali dikembangkan oleh ayah dan anak bernama Sigmund Freud dan Anna Freud, keduanya adalah tokoh yang dikenal dalam dunia psikologi. Ide tentang mekanisme berasal dari teori psikoanalitik. Perspektif ini melihat kepribadian sebagai interaksi antara tiga komponen, yaitu, id, ego dan superego.
Mekanisme pertahanan merupakan bagian normal dan alami dalam perkembangan psikologis. Mekanisme ini dapat berfungsi untuk dapat menghalau perasaan saat ada kejadian tidak menyenangkan. Kamu akan berpikir secara otomatis untuk dapat melakukan pertahanan diri dan terkadang terjadi di luar kendali.
Mekanisme pertahanan diri untuk wanita
Terdapat banyak sekali jenis mekanisme pertahanan, namun ada 10 yang jenis yang paling umum dan sering digunakan:
1. Denial atau penolakan
Jenis mekanisme pertahanan ini paling umum dan sering digunakan. Seseorang dapat melakukan penolakan akan suatu fakta yang terjadi. Seseorang akan memblokir peristiwa atau keadaan di luar dari dirinya sehingga tidak harus berurusan dengan dampak emosional suatu fakta tersebut.
Secara garis besar, seseorang akan menghindari peristiwa atau perasaan yang menyakitkan dirinya.
2. Repression atau represi
Pikiran, kenangan, dan keyakinan irasional dapat membuat seseorang kesal. Sehingga ketika menghadapi hal tersebut, daripada menghadapinya, mereka akan menyembunyikannya secara tidak sadar dengan harapan dapat melupakan hal tersebut. Rasa ini berlangsung sesaat karena dapat mempengaruhi perilaku dan hubungan di masa depan.
3. Projection atau proyeksi
Mekanisme pertahanan proyeksi adalah ketika ada rasa, pikiran atau emosi terhadap orang lain, kamu justru memproyeksikan pada orang tersebut. Contohnya, jika kamu merasa tidak menyukai seseorang, namun harus tetap berhubungan dengan orang tersebut, kamu akan merasa bahwa merekalah yang tidak suka pada kamu dan bukan sebaliknya.
4. Displacement atau perpindahan
Mekanisme pertahanan ini merupakan suatu reaksi ketika kamu mengarahkan emosi dan frustasi kuat pada orang atau objek yang tidak terasa mengancam. Contohnya, ketika kamu mengalami hari yang buruk di kantor, kamu akan cenderung melampiaskan emosi pada orang rumah atau pasangan daripada ke atasan agar menghindari masalah atau reaksi lain.
5. Regression atau regresi
Regresi merupakan mekanisme pertahanan diri yang ditandai jika seseorang merasa terancam. Seseorang cenderung akan melarikan diri ke tahap perkembangan awal atau kembali ke masa kecil. Misalnya saat kamu mengalami masalah, maka kamu akan memilih untuk menangis terisak seperti anak kecil.
6. Rationalization atau rasionalisasi
Rasionalisasi adalah suatu mekanisme pertahanan yang menjelaskan perilaku yang tidak diinginkan dengan kumpulan fakta mereka sendiri. Contohnya, saat rekan kerja tidak melakukan pekerjaan dengan tepat waktu, kamu dapat mengetahui fakta jika hal itu sudah biasa mereka lakukan.
7. Sublimation atau sublimasi
Sublimasi dianggap sebagai mekanisme pertahanan yang positif. Biasanya orang yang melakukan mekanisme ini akan mengarahkan emosi atau perasaan yang kuat ke objek atau aktivitas yang sesuai dan aman.
8. Reaction formation atau pembentukan reaksi
Orang yang menggunakan mekanisme pertahanan ini dapat memahami apa yang sebenarnya mereka rasakan. Namun memilih untuk berperilaku berlawanan dari naluri mereka.
9. Compensation atau kompensasi
Mekanisme pertahanan dengan upaya mengatasi suatu kekurangan dalam suatu hal atau bidang dengan mengupayakan kelebihan di bidang lain. Contohnya, saat anak tidak pandai di pelajaran sekolah, maka terkadang dia memilih menjadi jagoan untuk ditakuti temannya.
10. Intellectualization atau intelektualisasi
Saat seseorang menghadapi situasi yang sulit, mungkin mereka akan memilih menghilangkan semua emosi dan fokus pada fakta kuantitatif. Contohnya, saat seseorang diberhentikan bekerja, maka dia akan menghabiskan waktu untuk mencari pekerjaan baru daripada meratapi nasib.
Manfaat mekanisme pertahanan diri untuk wanita
Wanita terkadang dihadapkan pada suatu kejadian di luar dari dirinya yang membutuhkan tindakan yang tepat untuk dilakukan. Manfaat dari teknik ini antara lain:
- Melindungi pikiran dan diri sendiri.
- Melindungi kecemasan datang.
- Menghindari sanksi sosial.
- Tempat berlari saat ada suatu kejadian yang tidak sanggup dihadapi.
- Menambah rasa kontrol akan situasi yang merugikan.
Ketahui tips untuk melakukan mekanisme yang aman untuk wanita agar dapat memiliki kontrol yang sesuai dengan diri sendiri.
Tips mekanisme pertahanan diri untuk wanita
Terkadang beberapa perilaku mempertahankan diri dapat merugikan seseorang. Namun hal itu tidak berarti kamu tidak dapat mengubahnya. Tips mengubah teknik yang tidak sehat menjadi mekanisme yang berkelanjutan dengan cara berikut ini:
Temukan akuntabilitas
Melalui teman atau keluarga, kamu dapat melihat bagaimana mekanisme pertahanan yang kamu lakukan saat dalam keadaan tidak menyenangkan. Teman atau keluarga dapat mengingatkan bagaimana mekanisme pertahanan kamu dan kamu dapat mengidentifikasi saat membuat pilihan di luar kesadaran.
Pelajari strategi koping
Mendatangi psikolog, psikoterapis, atau tenaga ahli dapat membantu kamu menemukan mekanisme pertahanan yang paling sering digunakan. Dengan begitu kamu dapat mempelajari respon terbaik ketika menghadapi masalah dengan bantuan mereka.
Mekanisme pertahanan diri terkadang dilakukan di luar kesadaran diri. Perlu banyak latihan dan memahami sebuah kejadian agar dapat melakukan teknik ini dan tidak merugikan diri sendiri.