hari hipertensi dunia

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi dan jadi penyebab utama penyakit jantung dan stroke.

Itu sebabnya, Hari Hipertensi Sedunia perlu diperingati setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga tekanan darah.

Selain itu, memahami penyebab dan faktor risiko hipertensi penting untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit yang berbahaya ini. 

Kapan hari hipertensi sedunia?

Hari Hipertensi Sedunia diperingati pada 17 Mei sebagai pengingat pentingnya memantau tekanan darah.

Peringatan hari ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran global terhadap 1 miliar orang yang menderita hipertensi di seluruh dunia, dilansir dari CDC. 

Tekanan darah tinggi merupakan kondisi ketika tekanan darah sistolik yang secara konsisten di atas 140 mm Hg. Kondisi ini juga bisa ditandai dengan tekanan darah diastolik yang berada di atas 90 mm Hg. 

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu masalah kesehatan lain yang tentu bisa berakibat fatal bagi penderitanya.

Maka dari itu, penting untuk memahami apa saja penyebab, faktor risiko, hingga cara mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. 

Garam untuk Hipertensi: Berapa Takaran Saji per Harinya?

Penyebab hipertensi

Kasus tekanan darah tinggi di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data terbaru Riskesdas Kemenkes akhir 2018, kasus hipertensi di Indonesia mencapai 34,1% dari populasi. 

Untungnya, kamu masih ada peluang untuk mencegah hipertensi dengan mengetahui penyebab dari tekanan darah tinggi.

Sementara itu, penyebab hipertensi dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu hipertensi primer dan sekunder. 

Penyebab hipertensi primer

Hipertensi primer adalah kondisi tingginya tekanan darah yang tidak jelas penyebab spesifiknya.

Kondisi yang juga disebut hipertensi esensial ini dialami oleh sekitar 95% orang yang mengalami tekanan darah tinggi dan kebanyakan tidak merasakan gejala. 

Walaupun hipertensi primer bisa terjadi pada semua usia, masalah ini lebih sering terjadi pada usia paruh baya. Meski Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tahun, para ahli masih mencari penyebab pasti hipertensi primer. 

Namun, ada kemungkinan faktor genetik yang dikombinasikan dengan gaya hidup sehat jadi penyebab hipertensi primer, seperti: 

  • Konsumsi garam yang berlebihan
  • Sering merasa stres
  • Jarang berolahraga atau malas gerak
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Sering merokok
  • Minum minuman keras atau beralkohol berlebihan

Cara Menurunkan Darah Tinggi di Usia Muda yang Bisa Kamu Coba

Penyebab hipertensi sekunder

Berbeda dengan hipertensi primer, hipertensi sekunder biasanya terjadi akibat masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

Kondisi ini juga bisa diakibatkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu dan muncul tiba-tiba. Akibatnya, tekanan darah bisa meningkat secara kondisi. 

Untuk memperingati Hari Hipertensi Sedunia, berikut ini beberapa kondisi dan obat-obatan yang bisa jadi penyebab hipertensi sekunder yang perlu diwaspadai: 

  • Sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur)
  • Penyakit ginjal
  • Tumor pada kelenjar adrenal
  • Masalah pada kelenjar tiroid
  • Riwayat penyakit diabetes

 

Faktor risiko hipertensi

Seperti yang kamu tahu, faktor risiko bukan menjadi penyebab langsung dari hipertensi atau tekanan darah tinggi. Faktor risiko merupakan kebiasaan atau kondisi yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut. 

Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki, semakin besar kemungkinan seseorang terkena tekanan darah tinggi. Jadi, kenali apa saja faktor risiko hipertensi untuk memperingati Hari Hipertensi Sedunia, antara lain: 

1. Usia

Pertambahan usia menjadi salah satu faktor risiko dari hipertensi. Pasalnya, pembuluh darah akan semakin kaku seiring bertambahnya usia. Maka dari itu, hipertensi umumnya dialami oleh orang dewasa. 

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan anak-anak bisa berisiko terkena penyakit ini.

Kebanyakan kasus hipertensi pada anak disebabkan oleh masalah pada jantung atau ginjal. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat bisa jadi meningkatkan risiko hipertensi pada anak. 

2. Riwayat hipertensi 

Jika memiliki orangtua, saudara kandung, atau anggota keluarga lain dengan kondisi hipertensi, kamu lebih berisiko mengalami masalah kesehatan yang sama. Jadi, perhatikan apakah di dalam keluarga memiliki riwayat penyakit hipertensi. 

3. Ras

Faktanya, orang-orang berkulit hitam memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi, dilansir dari CDC. Faktor risiko lainnya adalah terlahir dengan ras atau etnis berkulit hitam yang bisa meningkatkan risiko hipertensi pada usia yang lebih muda. 

4. Faktor risiko lainnya

Beberapa kondisi di atas merupakan faktor risiko yang tidak bisa diubah. Sementara itu, kondisi di bawah ini bisa menjadi faktor risiko yang dapat dikelola agar kamu tidak mengalami hipertensi, antara lain: 

  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti NSAID, pil KB, obat flu, dan lainnya
  • Kehamilan
  • Menopause
  • Gaya hidup tidak sehat

Cara mengatasi hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi kesehatan yang tidak bisa disembuhkan.

Meski begitu, penderita hipertensi masih bisa mengontrol tekanan darah agar menjalani hidup yang lebih baik melalui pola hidup sehat, seperti: 

  • Mengurangi asupan garam
  • Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran
  • Berolahraga secara teratur
  • Berhenti merokok
  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Mengonsumsi obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah yang dianjurkan dokter
  • Mengelola stres dengan meditasi, relaksasi otot, yoga, atau latihan pernapasan
  • Menghindari obat-obatan yang bisa meningkatkan risiko hipertensi, misalnya kontrasepsi hormonal dan obat-obatan nonsteroid
  • Mengikuti anjuran dokter 

Memperingati Hari Hipertensi Sedunia memang penting. Namun, kamu perlu memperingati hari tersebut dengan menjauhi kondisi-kondisi yang bisa meningkatkan risiko hipertensi, ya!


Penulis: Nabila Azmi

Share artikel ini
Reference