Diet Water Fasting yang Aman: Ini Aturannya!
Memiliki berat badan yang ideal memang didambakan setiap orang. Mulai dari rutin berolahraga hingga menjalankan berbagai macam diet. Tapi, pernahkah kamu mendengar diet water fasting?
Diet water fasting pada dasarnya tidak hanya mampu menurunkan berat badan tapi juga menawarkan sejumlah manfaat lainnya. Penasaran apa saja manfaat dan bagaimana cara melakukan diet yang satu ini? Yuk, simak penjelasannya sampai akhir ya.
Diet water fasting
Diet water fasting adalah jenis diet yang membatasi atau melarang kamu untuk mengonsumsi makanan apapun selain air. Artinya, selama kamu menjalankan diet atau puasa air maka kamu tidak boleh mengonsumsi makanan termasuk buah atau sayur sekalipun, dan hanya boleh minum air mineral.
Puasa air tergolong sebagai jenis diet yang cukup berisiko sehingga para ahli menyarankan bagi para pendiet untuk menjalankan diet air selama 24 hingga 72 jam. Jadi, kalau kamu ingin melakukan puasa air lebih lama dari waktu yang dianjurkan maka sebaiknya dibarengi dengan pengawasan dokter.
Lalu, bagaimana cara melakukan diet water fasting? Di bawah ini adalah langkah-langkahnya.
Cara melakukan diet water fasting
Biarpun tidak ada pedoman khusus terkait bagaimana cara melakukan diet air yang benar, secara umum diet water fasting terbagi ke dalam tiga fase utama yakni fase pradiet, fase diet, dan yang terakhir fase pascadiet. Berikut adalah penjelasannya:
Fase pradiet water fasting
Jika kamu belum pernah menjalankan diet water fasting sebelumnya atau ini adalah kali pertama kamu, ada baiknya jika kamu mempersiapkan tubuh 3-4 hari sebelum sepenuhnya menjalankan diet. Kamu bisa makan dengan porsi kecil atau berpuasa selama beberapa jam dalam sehari.
Fase diet water fasting
Berlangsung selama 24 sampai 72 jam, dalam fase ini kamu tidak diperbolehkan untuk makan atau minum cairan apapun selain air mineral. Umumnya, pendiet akan minum 2 hingga 3 liter air perhari selama menjalankan diet water fasting.
Fase pascadiet water fasting
Setelah diet selesai, pastikan kamu menahan keinginan untuk langsung menyantap makanan dalam jumlah besar selama 1 sampai 3 hari. Bukalah dengan makanan ringan, jus, maupun smoothie untuk mencegah refeeding syndrome di mana tubuh mengalami perubahan kadar cairan dan elektrolit secara cepat.
Sesudah itu, kamu boleh meningkatkan asupan makanan secara perlahan ke porsi yang lebih besar. Kamu mungkin akan merasa tidak nyaman selama 1 hingga 3 hari tergantung durasi diet yang kamu jalani.
Diet water fasting tergolong sebagai diet yang berat. Oleh karena itu, pendiet disarankan untuk melakukan diet secara perjalan dan tidak berpuasa lebih lama tanpa pengawasan dokter. Terlebih lagi, mengingat beberapa pendiet terkadang mengalami lemas atau pusing selama menjalankan diet air, kamu disarankan untuk tidak mengemudi ya.
Manfaat diet water fasting
Meskipun tergolong berisiko dan berat, diet water fasting tetap dijalankan oleh pendiet karena terbukti memberikan manfaat. Bukan hanya penurunan berat badan, berikut adalah sejumlah manfaat kesehatan diet water fasting yang berhasil dibuktikan oleh beberapa penelitian:
- Menurunkan risiko penyakit jantung
- Merangsang proses regenerasi sel-sel tubuh
- Menurunkan risiko penyakit kanker
- Membantu menurunkan tekanan darah tinggi
- Meningkatkan sensitivitas metabolisme tubuh (insulin dan leptin)
- Meningkatkan efisiensi tubuh dalam mengurangi kadar gula darah
- Menurunkan risiko penyakit diabetes
Supaya kamu bisa merasakan manfaat dari diet water fasting, kamu bisa menjalankan diet ini secara perlahan dan dibarengi dengan rutin melakukan olahraga. Tidak lupa, dibarengi oleh saran dari Academy of Nutrition and Dietetics, cobalah untuk mengubah beberapa kebiasaan seperti makan makanan manis atau camilan yang kurang sehat.
Sekarang, kamu mungkin akan bertanya apakah diet water fasting ini aman untuk dilakukan? Di bawah ini adalah jawabannya.
Apakah diet water fasting berbahaya?
Diet water fasting adalah jenis diet berisiko dan tergolong berat untuk dilakukan. Jadi, diet ini harus dilakukan dengan hati-hati karena bisa sangat berbahaya jika dilakukan terlalu lama atau tanpa pengawasan dari dokter.
Lantaran ingin merasakan sejumlah manfaat kesehatan, menjalankan diet secara sembarangan justru berisiko menyebabkan komplikasi kesehatan seperti:
- Gangguan pencernaan
- Dehidrasi
- Sindrom refeeding
- Kekurangan nutrisi
- Perubahan tekanan darah yang tidak normal
- Hiponatremia
- Pusing
Selain beberapa risiko di atas, diet water fasting juga dapat menyebabkan pendiet mengalami kesulitan untuk fokus pada suatu hal hingga kelelahan. Jadi, selama menjalani diet ini, kamu disarankan untuk tidak melakukan olahraga fisik.
Terlepas dari risiko dan bahaya tersebut, ada beberapa kondisi di mana orang-orang sebaiknya tidak menjalankan diet water fasting seperti:
- Penderita asam urat
- Penderita diabetes baik tipe 1 ataupun tipe 2
- Pendiet dengan gangguan makan
- Memiliki penyakit ginjal kronis
- Menderita gangguan refluks gastroesofagus (GERD)
- Memiliki berat badan rendah
- Sedang hamil ataupun menyusui
- Memiliki masalah jantung
- Pendiet sering mengalami migrain
- Sedang menjalani transfusi darah
- Sedang mengonsumsi obat tertentu
Selain beberapa kondisi di atas, anak-anak, orang dengan usia lebih tua atau lanjut usia, serta ibu hamil ataupun ibu yang sedang menyusui sebaiknya tidak menjalankan diet water fasting.
Jika kamu tidak memiliki satupun kondisi di atas dan dinilai sehat oleh dokter untuk menjalankan diet water fasting maka cobalah beberapa tips di bawah ini supaya diet berjalan dengan baik.
Tips melakukan diet water fasting yang aman
Karena diet ini tergolong berat dan berisiko, ada baiknya jika kamu mengikuti beberapa tips agar diet berjalan dengan baik dan bisa memberikan manfaat. Berikut adalah tips melakukan diet water fasting yang aman:
- Mulailah dengan berpuasa selama beberapa jam sebelum kamu menjalankan diet sepenuhnya
- Penuhilah asupan makanan yang tinggi energi sebelum memulai puasa
- Mulailah diet pada hari di mana kamu tidak bekerja
- Pastikan tubuh memperoleh banyak waktu untuk beristirahat
- Hindarilah olahraga terutama latihan berat selama berdiet
- Kurangi jumlah makanan secara perlahan
- Penuhilah kebutuhan cairan selama menjalankan diet
- Pastikan tubuh tidak kekurangan atau kelebihan cairan
Setelah diet selesai, pastikan kamu mengonsumsi makanan ringan yang sehat dan mudah dicerna terlebih dahulu. Sesudah itu, kamu boleh meningkatkan makanan secara bertahap selama beberapa hari untuk menghindari sakit perut dan mual.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba diet water fasting? Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-teman kamu yang ingin mencoba diet water fasting ya.