Dibilang Bikin Batal, Apa Penyebab Muntah Saat Puasa pada Ibu Hamil?
Muntah dan mual saat puasa bisa terjadi. Terutama di minggu-minggu pertama puasa. Kondisi ini tentu tidak menyenangkan dan bisa mengganggu puasa. Mual akibat morning sickness dapat mengakibatkan hilangnya cairan dan elektrolit tubuh yang menyebabkan dehidrasi.
Selain itu, rasa mual yang menyertai puasa membuat kamu tidak bisa minum cairan, sehingga tubuh kamu lebih sulit mendapatkan kembali cairan yang hilang.
Apa sebenarnya penyebab muntah saat puasa pada ibu hamil? Bagaimana cara menanganinya? Yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Kondisi yang membuat ibu hamil tak harus puasa
Melakukan puasa saat hamil dengan kondisi yang mengkhawatirkan diri sendiri dan bayi dalam kandungan sebaiknya segera dibatalkan. Berikut adalah berbagai kondisi yang sebaiknya kamu tidak melakukan puasa, antara lain:
1. Mimisan
Mimisan rentan terjadi selama kehamilan. Hal ini karena perubahan hormonal saat hamil membuat pembuluh darah di hidung melebar sehingga mudah pecah dan berdarah.
Mimisan saat hamil memang tidak menimbulkan bahaya besar, namun harus diwaspadai jika terjadi saat berpuasa.
Ibu hamil bisa langsung membatalkan puasa jika mengalami gejala mimisan seperti di bawah ini.
2. Kehamilan resiko tinggi
Untuk ibu dengan diabetes selama kehamilan (diabetes gestasional). Puasa bisa menyebabkan kadar gula darah turun dan dehidrasi.
Sedangkan saat berbuka puasa dan sahur, kadar gula darah bisa menjadi terlalu tinggi. Namun demikian, masih ada beberapa ibu hamil yang memiliki risiko tinggi tetap diperbolehkan berpuasa oleh dokter.
Termasuk ibu hamil yang didiagnosis dengan preeklampsia, memiliki riwayat penyakit autoimun atau gangguan tiroid, atau mungkin memiliki ibu dengan diabetes gestasional.
3. Dehidrasi
Dehidrasi berat dapat menyebabkan ibu hamil mengalami syok akibat tekanan darah rendah. Muntah saat puasa pada ibu hamil juga bisa disebabkan karena dehidrasi yang biasanya ditandai dengan rasa mual.
Risiko ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi karena kekurangan nutrisi selama kehamilan. Biasanya ditandai dengan:
- Rasa haus yang berlebihan.
- Mulut dan bibir terasa kering.
- Merasa lemah, pusing, atau sakit kepala selama kehamilan.
- Urine berwarna kuning gelap.
- Ibu hamil sembelit.
- Sulit berkonsentrasi, tidak dapat berpikir, atau bingung.
- Mata pusing atau pandangan kabur.
- Mual saat hamil.
4. Gerakan bayi berkurang
Bayi yang kurang gerak atau adanya perubahan gerakan bayi bisa menjadi tanda adanya masalah pada janin.
Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berbuka puasa jika perubahan gerakan bayi ini terjadi karena sang ibu sedang berpuasa.
Muntah saat puasa bikin batal?
Mual merupakan salah satu gangguan kesehatan yang kita alami saat berpuasa. Apalagi jika kamu memiliki pola makan dan tidur yang buruk. Rasa mual dan muntah tentunya sangat mengganggu kita dalam menjalankan aktivitas.
Bukan hanya karena pola makan kita, ada juga beberapa faktor penyebab muntah saat berpuasa, seperti; pola makan saat sahur, tidur setelah sahur, kurang air putih, konsumsi teh atau kopi, dan stres.
Muntah saat puasa pada ibu hamil itu sebenarnya tidak batal, karena tidak dilakukan dengan sengaja. Namun, jika dilakukan secara sengaja, maka puasa kamu batal.
Hal yang membuat puasa batal
Berikut ini adalah berbagai hal yang dapat membatalkan puasa kamu, seperti:
1. Makan dan minum dengan sengaja
Artinya, jangan biarkan apapun masuk ke dalam tubuh melalui lubang apapun yang berasal dari organ dalam seperti mulut, hidung dan telinga.
2. Melakukan hubungan badan di siang hari puasa dengan sengaja
Tidak hanya membatalkan puasa, tetapi mereka yang melakukannya juga didenda. Denda berupa puasa selama dua bulan berturut-turut. Jika tidak maka dia harus memberi makan satu lumpur (0,6 kg beras atau ¼ liter beras) kepada 60 orang miskin.
3. Pengobatan dengan memasukkan obat atau benda
Baik melalui lubang depan atau lubang belakang. Seperti pengobatan bagi orang yang menderita wasir atau orang yang sedang sakit dengan pengobatan pemasangan kateter urine.
4. Keluar air mani (sperma)
Seperti air mani yang keluar akibat masturbasi atau kontak kulit dengan lawan jenis tanpa melakukan hubungan seksual. Lain halnya jika mani keluar karena mimpi basah (ihtilam), maka puasanya tetap sah.
5. Muntah dengan sengaja
Muntah saat puasa pada ibu hamil jika disengaja maka bisa membatalkan puasa. Sebaliknya, jika muntah tidak dilakukan dengan sengaja, maka kamu bisa melanjutkan puasa selama tidak ada muntahan yang tertelan.
6. Menstruasi atau melahirkan pada hari-hari puasa
Wanita yang sedang mengalami haid atau nifas, selain berbuka puasa, juga diwajibkan mengqadha puasa Ramadhan.
7. Mengalami gangguan jiwa atau gila saat berpuasa
Barangsiapa yang berpuasa ramadhan di siang hari kemudian menjadi gila, maka puasanya batal. Orang tersebut wajib mengqadha puasanya setelah sembuh dari penyakitnya.
Muntah saat berpuasa pada ibu hamil sebenarnya tidak batal, jika pada dasarnya kamu tidak melakukannya dengan sengaja. Kamu masih sah untuk melanjutkan puasa.
–
Penulis: Annisa Sukarno