muntah darah saat hamil

muntah darah saat hamil

Mengalami mual dan muntah selama kehamilan adalah hal yang lumrah terjadi. Sayangnya, jika muntah selama kehamilan dibarengi dengan adanya darah maka sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja.

Muntah darah selama kehamilan bisa disebabkan karena berbagai hal, termasuk penyakit. Jadi, ibu hamil harus melakukan beberapa upaya pengobatan untuk mengatasinya. Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui penyebab, bahaya, dan cara mengatasi muntah darah selama kehamilan.

Ibu hamil muntah darah

Muntah selama kehamilan atau sering disebut sebagai morning sickness biasanya terjadi pada trimester awal atau pertama. Tapi, muntah darah saat hamil yang disebut hematemesis berbeda dengan morning sickness.

Hematemesis biasanya mengindikasikan adanya masalah, gangguan, atau penyakit dalam tubuh. Biasanya, ibu hamil bisa memperhatikan warna muntahan seperti merah tua, cokelat tua, atau merah segar untuk mengetahui penyebab terjadinya muntah darah.

Karena kondisi ini bukanlah situasi yang baik dan normal, tentu saja ibu hamil harus mendapatkan penanganan atau pengobatan lebih lanjut. Nah, untuk membedakan muntah darah dengan morning sickness, coba baca sejumlah tanda muntah darah di bawah ini.

Gejala muntah darah saat hamil

Tanda paling umum yang harus dicermati selama mengalami muntah adalah adanya darah. Biasanya warna muntahan yang tercampur darah akan terlihat merah terang atau cerah, merah tua, ataupun cokelat tua.

Di samping itu, ada beberapa gejala lain yang bisa kamu perhatikan untuk membedakan muntah darah dengan morning sickness biasa seperti:

  • Sering mengalami mual
  • Muntah seperti bubuk kopi atau berpasir
  • Perubahan detak jantung menjadi lebih cepat
  • Masalah penglihatan
  • Mudah merasa pusing
  • Sering mengalami pingsan
  • Sering mengalami sakit perut bagian atas
  • Pusing hingga sakit kepala

Muntah darah selama kehamilan juga bisa menyebabkan ibu hamil jarang buang air kecil. Artinya, salah satu gejala muntah darah yang tidak boleh kamu lewatkan adalah volume urine yang menurun.

Lalu, mengapa ibu hamil dapat mengalami muntah darah? Berikut penjelasannya.

Penyebab ibu hamil muntah darah

Memperhatikan warna muntah darah bisa membantu ibu hamil mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya muntah darah. Warna merah tua atau cokelat tua mungkin menandakan adanya cedera pada lambung atau duodenum. Sebaliknya, warna merah segar mungkin menandakan adanya luka robek di daerah kerongkongan.

Terlepas dari warna darah yang terdapat pada muntahan, ibu hamil bisa saja mengalami muntah darah karena:

1. Luka robek pada kerongkongan atau saluran makanan

Ketika ibu hamil mengalami muntah yang berkepanjangan maka kemungkinan besar lapisan kerongkongan terluka hingga robek. Akibatnya, tidak jarang saat muntah dibarengi dengan darah.

2. Masalah tukak lambung

Terjadi pada lapisan perut bagian dalam, luka pada tukak lambung menyebabkan sensasi terbakar di perut dan merusak arteri. Kondisi ini bisa menyebabkan ibu hamil mengalami muntah darah.

3. Gastritis parah

Sama seperti tukak lambung, ketika selaput perut mengalami peradangan atau gastritis maka perut terasa sakit hingga muncul sensasi terbakar. Alhasil, terjadilah muntah yang dibarengi dengan keluarnya darah pada muntahan.

4. Mengalami hipertensi atau penyakit liver

Entah itu tekanan darah tinggi atau rusaknya organ hati karena paparan alkohol jangka panjang ternyata dapat menyebabkan muntah darah selama kehamilan. Biasanya masalah ini akan merusak esofagus sehingga muncullah varises esofagus.

5. Varises esofagus

Masalah esofagus seperti varises atau pembesaran pembuluh darah di esofagus bagian bawah (saluran pencernaan) mungkin tidak menimbulkan rasa sakit. Tapi, kondisi ini berpotensi tinggi menyebabkan pendarahan.

6. Penyakit refluks gastroesofagus (GERD)

Penyebab muntah darah saat hamil berikutnya adalah GERD yang parah. GERD akan menyebabkan asam lambung bocor ke kerongkongan hingga mengiritasi lapisan kerongkongan.

 7. Menelan darah

Dalam beberapa kasus, ibu hamil lebih sering atau cenderung menelan darah yang mungkin keluar sebagai muntah darah. Sebagai contoh, mimisan yang parah sering kali ditelan oleh sang ibu sehingga memicu muntah darah.

8. Gingivitis kehamilan

Karena perubahan hormon, aliran darah pada gusi akan meningkat dan gusi terasa lebih sensitif. Beberapa wanita hamil mungkin mengalami sakit, pembengkakan, hingga pendarahan pada gusi yang menyebabkan adanya darah pada muntahan.

9. Mengalami maag

Luka terbuka pada lapisan perut bisa menyebabkan keluarnya darah saat kamu mengalami muntah. Biasanya warna muntah darah karena sakit maag adalah merah terang hingga gelap.

10. Kekurangan cairan atau dehidrasi

Penyebab muntah darah berikutnya adalah kehabisan cairan. Saat tubuh kekurangan dan membutuhkan cairan, terjadi tekanan berlebih yang menyebabkan kamu memuntahkan pigmen empedu dan darah.

11. Mengalami sirosis

Dipicu oleh kebiasaan minum alkohol berlebih atau memiliki penyakit autoimun, sirosis akan melebarkan pembuluh darah, menyebabkan pecahnya pembuluh darah, serta memengaruhi kondisi kerongkongan dan hati. Akibatnya penderita memuntahkan darah dalam jumlah besar.

Selain beberapa penyebab di atas, muntah darah saat hamil bisa saja terjadi karena kamu kelaparan, menjalani diet yang tidak sehat, mengalami keracunan makanan, hingga sedang menggunakan obat-obatan tertentu.

Meskipun penyebab ini jarang terjadi atau kurang umum, wanita hamil bisa saja mengalami muntah darah karena menelan racun (arensik atau asam korosif), mengalami kanker lambung atau kerongkongan, serta masalah darah (trombositopenia, hemofilia, leukemia, ataupun anemia).

Jadi, apakah muntah darah selama kehamilan bisa dikatakan sebagai kondisi yang berbahaya?

Muntah darah saat hamil berbahaya

Morning sickness selama kehamilan adalah hal yang normal, tapi tidak dengan muntah darah. Meskipun muntah darah saat hamil bukan menandakan keguguran, situasi ini adalah kondisi yang tidak normal dan membutuhkan penanganan medis.

Di sisi lain, muntah darah terjadi karena berbagai hal termasuk penyakit ringan hingga adanya kanker. Terlepas dari banyaknya penyebab muntah darah, kondisi ini akan memengaruhi tekanan darah sang ibu menjadi lebih atau sangat rendah.

Selain lemas dan pusing, penurunan tekanan darah berpotensi menyebabkan sang ibu sering mengalami pingsan. Bukan hanya berbahaya, muntah darah tentu akan memberikan rasa tidak nyaman.
Jadi, wanita yang mengalami muntah darah selama kehamilan harus segera menghubungi dokter, melakukan perawatan, dan menerima pengobatan.

Muntah darah entah itu selama kehamilan ataupun di luar kehamilan bisa menyebabkan risiko komplikasi yang serius. Berikut adalah sejumlah bahaya dan komplikasi dari muntah darah saat hamil:

  • Tersedak
  • Sulit bernapas
  • Sulit menelan
  • Aspirasi atau darah masuk ke dalam saluran pernafasan
  • Anemia atau kekurangan darah
  • Melena atau perubahan warna dan tekstur pada feses

Selain itu, ibu hamil yang sering mengalami muntah darah juga rentan mengalami stres dan depresi, warna pada kulit menjadi lebih pucat hingga pola pernapasan menjadi lebih cepat.

Setelah mengetahui gejala, penyebab, dan bahaya muntah darah, kamu mungkin penasaran bagaimana cara mengatasi muntah darah selama kehamilan. Berikut adalah sejumlah cara yang bisa kamu pertimbangkan.

Cara mengobati muntah darah saat hamil

Sebelum melakukan upaya pengobatan, sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan terlebih dahulu pada dokter. Entah itu melalui ultrasound, x-ray, MRI scan, endoscopy, hingga tes darah, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebab utama muntah darah.

Kamu mungkin akan menerima obat-obatan, antibiotik, transfusi darah, atau bahkan perlu menjalankan operasi jika muntah darah terjadi karena hal serius. Di samping itu, kamu bisa melakukan upaya pengobatan rumahan untuk mendukung pengobatan dari dokter.

Tapi, kamu tidak boleh secara sembarangan melakukan upaya pengobatan rumahan ya. Berikut adalah sejumlah cara mengobati muntah darah saat hamil yang bisa kamu pilih:

  • Penuhi asupan cairan tubuh dengan minum air mineral
  • Minum lebih banyak air dan jus buah (cranberry atau raspberry)
  • Terapkan pola makan yang seimbang
  • Hindari makanan berminyak, pedas, dan mentah
  • Perbanyak makanan yang direbus dan sedikit tambahan bumbu
  • Makan dalam porsi kecil namun sering
  • Pastikan tubuh tidak kekurangan istirahat
  • Minum jahe atau teh hangat
  • Penuhi asupan vitamin B-6 dalam tubuh

Selain beberapa cara di atas, jagalah kebersihan di sekitar termasuk rutin mencuci tangan. Tidak lupa, jika kamu mempunyai kebiasaan merokok dan minum alkohol, berhentilah untuk sementara waktu dan ganti kebiasaan ini dengan mengikuti yoga pernatal atau olahraga kehamilan.

Share artikel ini
Reference