Coba 3 Posisi Tidur Saat Haid Ini, Bikin Nyeri Perut Hilang!
Setiap wanita mengeluhkan masalahnya sendiri selama menstruasi. Bahkan, keluhan itu dirasakan sebelum haid datang. Berbagai keluhan yang dialami wanita seperti nyeri di sekujur tubuh, mood yang tidak stabil naik turun, hingga susah tidur.
Ternyata, fakta bahwa wanita mengalami susah tidur saat haid ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh NSF (National Sleep Foundation). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, 67% wanita mengalami menstruasi berat, termasuk sulit tidur nyenyak.
Tidak hanya sulit tidur, wanita juga memiliki kualitas tidur yang kurang optimal. Penyebabnya pun beragam, mulai dari kram perut, nyeri pada payudara, nyeri punggung, hingga menyebabkan wanita tidak bisa tidur saat menstruasi.
Ditambah lagi, saat menstruasi, suhu tubuh akan meningkat sehingga ini yang menyebabkan wanita cenderung gelisah bahkan tidak nyaman sepanjang harinya. Berikut 3 posisi tidur saat haid yang nyaman, kamu bisa menggunakan cara ini untuk mengatasinya!
Posisi tidur ketika nyeri haid
Posisi tidur yang nyaman saat menstruasi dapat mempengaruhi kualitas tidur kamu lho. Berikut berbagai posisi tidur saat menstruasi yang bisa kamu coba terapkan untuk tidur lebih nyenyak.
1. Berbaring telentang
Saat posisi tidur telentang, kamu bisa memijat perlahan area perut sebelum kamu tidur. Tambahkan minyak aromaterapi seperti lavender dan kayu manis untuk memijat perut.
Menurut hasil penelitian, terapi pijat tampaknya menjadi metode yang tepat untuk mengurangi nyeri haid akibat endometriosis.
Jika kamu biasanya tidur terlentang atau tengkurap, cobalah berguling ke samping dan selipkan lengan dan kaki kamu. Posisi ini meredakan ketegangan otot perut dan merupakan posisi tidur terbaik untuk meredakan ketegangan yang dapat memperburuk kram.
2. Posisi meringkuk atau fetal
Tidur dalam posisi berjongkok seperti janin atau posisi janin dapat mengurangi tekanan pada otot-otot di perut. Otot pun akan terasa lebih nyaman, dan rasa sakit serta kram akan jauh lebih berkurang. Selain itu, tidur dengan posisi ini akan mengurangi bocornya darah saat haid.
Hal ini karena kedua kaki dalam kondisi lengket dan kencang. Jika kamu ingin mengurangi risiko kebocoran ini, kamu juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan cangkir menstruasi.
3. Child pose
Kamu bisa melakukannya dengan cara menekuk tubuh ke bagian depan sembari meletakkan kepala kamu di tempat tidur. Kedua kaki berada di samping badan. Posisi ini bisa mengurangi kram perut saat menstruasi. Jika ingin lebih efektif, kamu bisa melakukan yoga untuk mengatasi rasa tidak nyaman saat menstruasi.
Mengapa saat malam lebih sakit perut?
Dismenore adalah keluhan paling umum dialami oleh wanita dan menyebabkan rasa sakit. Hal ini karena adanya zat-zat yang bisa menyebabkan otot pada rahim kontraksi, jika terlalu kencang, maka aliran darah pun berkurang, dan ini yang menyebabkan timbul rasa sakit.
Tidur tengkurap bisa jadi solusi untuk membuat tekanan pada perut kamu yang dapat meningkatkan kram. Selain itu, mengapa saat malam lebih sakit perut juga terjadi karena adanya masalah pencernaan dianggap sebagai penyebab paling umum dari sakit perut di malam hari.
Makan yang terlalu dekat dengan waktu tidur, membuat asam lambung lebih mudah untuk kembali ke saluran pencernaan. Kesulitan tidur dan gangguan tidur dapat membuat kondisi seperti mulas, sindrom iritasi usus besar (IBS), dan penyakit radang usus (IBD) lebih mungkin atau lebih buruk.
Berbaring juga dapat sangat meningkatkan tekanan pada beberapa cedera otot, sendi, atau tulang sehingga akan membuat rasa sakit lebih lama.
Cara tidur saat haid agar tidak bocor
Berikut adalah cara posisi tidur saat haid yang bisa kamu coba untuk mengatasi ketidak bocoran saat kamu tidur, yakni:
1. Posisi tengkurap
Posisi tidur tengkurap bisa menjadi pilihan kamu juga saat menstruasi atau sebagai cara mencegah dengkuran saat tidur. Beberapa wanita mungkin tidak setuju karena tengkurap adalah posisi yang memberi tekanan pada rahim yang menyebabkan lebih banyak pendarahan. Ketika kehilangan darah lebih banyak, risiko kebocoran juga lebih besar.
Namun bagi sebagian wanita lain, tidur tengkurap justru membantu menjaga perut agar tidak sakit dan sekaligus mengurangi risiko bocor saat menstruasi. Saat bagian depan perut ditekan, kaki juga dirapatkan, ini akan menekan perban agar tidak kendor sehingga darah tidak bisa masuk dengan mudah.
2. Posisi Miring
Posisi menyamping merupakan posisi tidur yang baik untuk kesehatan entah itu ke kanan atau ke kiri setidaknya jauh lebih aman daripada posisi terlentang bagi wanita yang sedang haid dan takut bocor. Selama kamu mengenakan pakaian dalam yang ketat serta bantalan bersayap, kemungkinan untuk masuk ke posisi tidur menyamping juga cukup kecil.
Berbeda dengan kondisi tidur terlentang, pada umumnya meski menggunakan celana dalam yang ketat dan bantalan sayap yang lebar dan panjang khusus untuk malam hari, kamu tetap bisa melihat tembus pandang. Tidak ada salahnya mencoba posisi menyamping, hindari posisi terlentang karena dapat meningkatkan potensi darah untuk merembes.
3. Posisi Melengkung
Posisi tidur yang meringkuk persis seperti janin dalam kandungan dikatakan sebagai posisi yang mengurangi risiko kebocoran. Menstruasi tidak mudah ditembus ketika kamu berada dalam posisi ini karena kaki yang terkatup rapat.
Posisi tidur saat haid dengan cara melengkung ini memang menjadi pilihan posisi yang tepat karena para ahli juga sepakat bahwa tekanan pada otot perut bisa berkurang karena posisi tidur yang satu ini. Jadi, ada keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan dari tidur meringkuk seperti janin, tidak tembus dan mengurangi nyeri haid.
Tips pilih pembalut malam agar tidak bocor
Tidak jauh berbeda dengan pembalut siang hari, berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat memilih pembalut malam, di antaranya:
- Pilih ukuran panjang yang sesuai dengan bentuk tubuh kamu
- Memiliki daya serap tinggi untuk mencegah kebocoran
- Bahan lembut
- Tidak membuat area kulit gatal atau iritasi
Jika kamu mengalami sulit tidur saat haid, kamu bisa mencoba berbagi posisi tidur saat haid yang membuat kamu nyaman. Dengan cara ini, kamu bisa mengetahui gejala apa saja yang berkontribusi terhadap penurunan kualitas tidur.