Ciri Fisik Pubertas pada Anak Perempuan, Apa Saja?
Tumbuh kembang anak menjadi perhatian utama orang tua disamping kondisi kesehatannya. Tidak terkecuali pubertas pada anak perempuan. Pasalnya, saat memasuki masa pubertas banyak terjadi perubahan, baik secara fisik maupun emosional.
Pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Proses perubahan ini ditandai dengan sejumlah kondisi yang terjadi pada tubuh atau jiwa, baik pada pria maupun wanita.
Selain dipengaruhi oleh seberapa matang sistem reproduksi setiap orang, pubertas biasanya juga dipicu oleh hormon, terutama hormon reproduksi. Pada wanita, hormon yang berperan adalah estrogen yang berperan penting dalam perubahan tubuh pada masa pubertas.
Lantas, apa saja ciri fisik pubertas pada anak perempuan? Yuk cari tahu selengkapnya di bawah ini!
Kapan Pubertas pada Anak Perempuan?
Pubertas adalah suatu kondisi dimana anak telah mengalami perubahan hormonal yang berkaitan dengan kematangan organ reproduksi.
Sedangkan pubertas pada anak perempuan bisa terjadi begitu cepat saat memasuki usia 8 tahun. Namun, ada juga yang lebih lama, yakni saat berusia 14 tahun. Kapan pubertas dimulai dan seberapa cepat seorang anak mengalami perubahan tergantung pada banyak hal, seperti asupan nutrisi, kondisi kesehatan, berat badan, genetika, dan ras.
Pada dasarnya, ada dua jenis pubertas pada anak, yakni:
1. Pubertas adrenal
Ini adalah saat kelenjar adrenal membuat hormon yang menyebabkan tanda-tanda awal pubertas termasuk bau badan, rambut kemaluan, rambut ketiak dan jerawat.
2. Pubertas gonad
Terjadi ketika kelenjar pituitari (kelenjar kecil di otak yang mengontrol kelenjar lain dalam tubuh) membuat hormon yang memberi tahu gonad (indung telur) untuk membuat hormon estrogen dan progesteron.
Hormon ini bertanggung jawab untuk perkembangan payudara dan rahim, memulai periode bulanan dan tumbuh lebih tinggi.
Ciri fisik pubertas pada anak perempuan
Berikut ini adalah berbagai ciri fisik pubertas pada anak perempuan, antara lain:
1. Peningkatan berat badan dan tinggi badan
Jika sebelumnya anak kamu terlihat kecil dan imut, tak lama kemudian dia tiba-tiba menjadi besar dan tinggi. Perubahan ini mungkin terasa aneh pada awalnya karena biasanya dimulai di lengan dan kaki.
Kemudian, menjadi lebih tinggi dan lebih penuh hanya dalam hitungan bulan. Kebanyakan anak perempuan tumbuh lebih cepat dalam 6 bulan sebelum menstruasi pertama.
2. Menstruasi pertama
Ketika payudara mulai membesar, jelas bahwa segera, seorang gadis akan mengalami menstruasi pertamanya. Meski bisa cepat atau lambat, rata-rata wanita mengalami menstruasi pertama antara usia 12 dan 13 tahun. Ada kalanya siklus haid tidak teratur awalnya setiap bulan, bisa setiap 3-6 bulan sekali.
3. Pertumbuhan payudara
Selanjutnya ciri fisik pubertas pada anak perempuan adalah tumbuhnya payudara. Normalnya, pertumbuhan payudara biasanya akan terlihat saat anak usia 12 tahun.
Pertumbuhan payudara sebelum usia 8 tahun terlalu dini perlu diperiksakan ke dokter. Pertumbuhan ini merupakan hal yang wajar terjadi pada masa pubertas wanita.
4. Rambut genital muncul
Perubahan juga terlihat dengan adanya rambut genital atau rambut di area kemaluan. Hal ini terjadi karena tubuh mulai membuat hormon androgen adrenal melalui kelenjar adrenal. Tidak hanya wanita, munculnya uban juga dialami oleh remaja laki-laki.
5. Keputihan
Salah satu ciri pubertas pada anak perempuan, keputihan umumnya berwarna putih atau bening dengan volume yang tidak terlalu banyak.
Pastikan, kamu harus mengajari anak untuk selalu menjaga kebersihan vagina tanpa harus menggunakan sabun kebersihan kewanitaan.
6. Suasana hati menjadi tidak stabil
Selain perubahan fisik, emosi wanita juga berubah. Jika mood atau suasana hati seorang gadis berubah secara tiba-tiba, saat senang, saat sedih dan marah, kemungkinan besar dia sedang dalam tahap pubertas.
7. Munculnya jerawat
Tanda pubertas ini tidak hanya terdapat di wajah, punggung juga bisa menjadi sasaran tumbuhnya jerawat yang merupakan salah satu musuh besar wanita.
8. Perubahan emosional
Perubahan emosi adalah salah satu cirinya, hal ini karena pada fase pubertas akan mengalami perubahan hormonal yang membuat emosi tidak stabil.
Beragam masalah pada pubertas perempuan
Berikut adalah berbagai masalah yang mungkin dialami pada pubertas wanita, antara lain:
1. Pubertas prekoks atau pubertas dini
Pada anak perempuan, masa pubertas diawali pada pertumbuhan payudara, tumbuh rambut pubis, hingga menstruasi. Jika anak perempuan kamu mulai tumbuh payudara sebelum usia 8 tahun (usia umum anak mulai puber), maka kemungkinan anak mengalami pubertas dini atau prekoks.
2. Telars prematur
Jika anak kamu mengalami telars prematur, maka perkembangan payudara anak dapat terjadi pada salah satu atau kedua payudara, sebelum masuk usia pubertas yakni usia kurang dari 8 tahun.
Pentingnya Berdiskusi dengan anak tentang pubertas
Kamu tidak perlu panik dan bingung, berikut adalah langkah-langkah untuk berdiskusi pada anak mengenai pubertasnya:
Tentang Puber itu Sendiri
Kamu perlu menjelaskan pada anak apa itu pubertas, apa saja tanda-tandanya seperti menstruasi adalah hal yang wajar. Hal ini supaya anak kamu tidak malu nantinya.
Pubertas sendiri artinya transisi menjadi tubuh dewasa yang sudah bisa melakukan reproduksi seksual. Kamu bisa mendiskusikan secara terbuka dengan anak, bahwa ia sudah bisa hamil.
Tentang Terangsang
Saat usia pubertas, wajar bila anak mengalami apa yang disebut dengan terangsang (secara seksual). Hal tersebut normal karena pengaruh hormon pubertas. Tapi, anak harus bisa mengendalikannya dengan baik.
Ajari juga untuk mengatasinya, misal dengan cara cari tempat aman atau berdiam diri di kamar, kemudian tarik napas dan hitung sampai 10 kali.
Prinsip Abstinence
Merupakan prinsip pantang melakukan hubungan seks sebelum menikah. Kamu sebagai orang tua, bisa menjelaskan bahwa anak-anak akan merasakan kesulitan atau merasa sendirian ketika hamil atau menghamili di luar pernikahan, ketika teman-teman sebayanya masih bisa mengaktualisasikan diri atau masih bisa main.
Mencegah kejahatan seksual
Anak harus memahami batasan sentuhan lawan jenis yang membuat anak tidak aman dan nyaman. Anak harus diajarkan mengenai prinsip otoritas tubuh. Kamu bisa beri contoh perilaku grooming, agar anak tidak terjebak pada hubungan manipulatif hingga pelecehan seksual.
Edukasi ini harus disampaikan, agar anak tidak mencari tahu yang belum tentu benar atau sesuai dengan nilai keluarga.
Pada dasarnya, ciri fisik pubertas pada anak perempuan yang perlu diketahui setiap orang tua. Pasalnya, peran orang tua sangat penting untuk menjelaskan hal ini kepada anak agar tidak panik. Supaya bisa memberikan pemahaman tentang fase pubertas yang anak alami.