perubahan emosi pubertas

Young Asian student studying concept

Pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik dan psikis. Ada berbagai tanda yang harus diketahui orang tua saat anaknya memasuki masa puber. Yuk, ketahui apa saja tanda tanda kondisi emosi atau psikologis masa pubertas anak melalui penjelasan berikut.

Apa yang dimaksud dengan pubertas?

Pubertas adalah masa saat seseorang memiliki kematangan fisik dan kematangan seksual. Pubertas umumnya dialami oleh anak-anak pada usia peralihan sekolah dari SD ke SMP.

Bagi anak perempuan, biasanya akan mengalami pubertas umur 10 hingga 14 tahun, sementara anak laki-laki sekitar di umur 12 hingga 16 tahun. Dilihat dari usia, dapat disimpulkan bahwa anak perempuan cenderung lebih cepat dewasa daripada anak laki-laki.

Dewasa ini banyak orang tua yang menyadari bahwa tumbuh kembang anaknya cukup pesat. Pertumbuhan yang cepat ini juga akan memengaruhi pubertas yang juga lebih cepat. Bahkan terkadang orang tua mengeluh karena sulit memahami jalan pikiran anak.

Perubahan apa yang terjadi pada masa pubertas

Perkembangan psikologis pada masa pubertas tidak dapat dihindari. Berikut adalah perubahan pada masa pubertas:

  • Merasa bingung dengan situasi dan emosinya sendiri.
  • Peningkatan kemampuan verbal untuk mengekspresikan diri.
  • Memperoleh pengaruh besar dari kelompok sebaya pada hobi dan pakaian.
  • Kurangnya rasa hormat kepada orang tua, terkadang bahkan beberapa anak mengembangkan perilaku kasar.
  • Cenderung kekanak-kanakan.
  • Merasakan betapa pentingnya kehadiran sahabat dekat.
  • Mulai bisa tertarik pada lawan jenis.

Tanda-tanda kondisi psikologis masa pubertas

Terkait dengan perubahan hormonal dan perkembangan saraf yang terjadi adalah perubahan psikososial dan emosional, serta peningkatan kapasitas kognitif dan intelektual.

Di masa pubertas, remaja bisa mengembangkan keterampilan yang dimiliki berupa penalaran kuat, logis, dan bermoral menjadi lebih mampu dalam berpikir abstrak, serta memberikan penilaian yang rasional.

Selain itu, mereka lebih mampu mempertimbangkan sudut pandang orang lain dan sering ingin melakukan sesuatu terhadap masalah sosial dalam kehidupan anak.

Pada dasarnya, apa saja tanda tanda kondisi emosi atau psikologis masa pubertas, bisa dengan peningkatan identitas diri ini. Termasuk juga perkembangan identitas seksual dan muncul kekhawatiran tentang pendapat orang lain, terutama pendapat rekan-rekan mereka.

Tidak hanya itu, remaja juga memiliki kemandirian dan tanggung jawab besar. Memiliki keinginan kuat untuk mempertahankan keputusan, emosi, dan tindakannya. Lingkungan sosial dan budayanya secara signifikan juga bisa memengaruhi, loh.

Tanda-tanda keadaan emosional pubertas

Sebagai orang tua, kamu dapat membuat masa remaja lebih menyenangkan dan mengurangi stres bagi anak kamu dengan memahami apa yang dialami anak kamu selama periode itu dan bagaimana kamu dapat membantu. Berikut tanda-tanda kondisi emosi pada masa pubertas:

1. Perubahan suasana hati

Perubahan suasana hati sering terjadi di kalangan remaja. Adanya perubahan ini karena faktor perubahan hormon pada tubuh anak remaja.

Hal ini mengapa remaja pada masa pubertas cenderung mudah tersinggung, memiliki semangat besar, dan emosional. Marah merupakan salah satu emosi yang kerap terjadi pada masa remaja. Mengalami emosi yang berbeda dalam waktu singkat dapat menyebabkan frustasi, kemarahan, dan agresi.

2. Krisis identitas

Anak-anak akan mengalami emosi baru di masa ini. Tidak hanya itu, mereka juga akan sadar mengenai adanya perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Terutama bagi anak perempuan yang perkembangannya lebih cepat.

Remaja mencoba mencari tahu apa yang mereka suka dan tidak suka, mulai untuk mencari pengalaman yang berbeda. Tujuannya supaya bisa menemukan dan mengenal diri sendiri lebih baik lagi. Serta paham apa yang menjadi kemampuannya.

Upaya ini juga untuk mencari tahu posisi dirinya dalam masyarakat, agar lebih bisa menyesuaikan diri.

Tanda-tanda kondisi psikologis selama masa pubertas

Ketahui apa saja tanda tanda kondisi emosi atau psikologis masa pubertas seseorang, sebagai berikut ini:

  • Perubahan suasana hati disebabkan oleh efek fluktuasi hormonal dalam tubuh.
  • Timbulnya hasrat seksual.
  • Merasa canggung dan bingung karena perubahan tubuh yang terlalu cepat
  • Krisis identitas karena pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa.
  • Mengalami dorongan untuk beradaptasi dengan lingkungan, dan mudah terpengaruh oleh teman-teman dekatnya.

Tips masa pubertas untuk remaja perempuan

Sebagian orang beranggapan bahwa masa pubertas merupakan masa yang cukup sulit untuk dilalui. Untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, berikut beberapa tips mengatasinya:

1. Menjaga dan mengontrol perasaan

Selama masa pubertas, orang cenderung tidak siap untuk perubahan. Meski begitu, kamu tetap harus mengendalikan perasaanmu.

2. Bertanya pada orang tua

Dengan bertanya kepada orang tua, tentu akan menjadi lebih akrab dan terbuka untuk bercerita dengan orang tuamu.

3. Konsumsi makanan yang sehat

Biasakan untuk mengonsumsi makanan sehat seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan lain-lain.

Sebaiknya tidak makan makanan cepat saji terlalu sering karena tidak baik untuk perkembangan dan pertumbuhan tubuh.

4. Menjaga kebersihan alat kelamin

Pastikan anak juga selalu menjaga kebersihan untuk kesehatan alat kelaminnya. Misalnya seperti saat anak sedang haid, sebaiknya mengganti pembalut rutin supaya terhindar dari iritasi.

5. Memahami perubahan fisik

Sangat penting untuk mengetahui apa yang harus remaja persiapkan untuk menghadapi perubahan pada masa pubertas. Misalnya, remaja putri yang sudah mulai tumbuh payudara sebaiknya mulai memakai bra. Sedangkan untuk remaja laki-laki, sebaiknya mulai mencukur kumisnya saat sudah lebat.

Apa saja tanda tanda kondisi emosi atau psikologis masa pubertas, pada dasarnya dapat terjadi melalui mood swing akibat efek fluktuasi hormonal dalam tubuh. Remaja hampir pasti mengalami krisis identitas karena pubertas merupakan masa transisi.

Share artikel ini
Reference