Harus Tahu, Ini Cara Minum Omeprazole yang Benar!
Asam lambung sering meningkat? Kamu bisa mengatasinya dengan minum obat omeprazole. Lalu, bagaimana aturan atau cara minum omeprazole?
Meskipun obat ini bisa diperoleh secara bebas, ada cara minum omeprazole yang harus kamu perhatikan. Mengonsumsi omeprazole sebaiknya sesuai dengan anjuran dokter.
Penasaran? Mari simak artikel seputar omeprazole di artikel ini!
Apa itu omeprazole?
Omeprazole adalah obat untuk menangani sejumlah masalah atau gangguan pada lambung, terutama asam lambung. Masuk dalam kelas antasida, agen anti refluks, dan antiulcerant, obat omeprazole hadir dalam bentuk kapsul dan suntik.
Obat ini dapat dibeli secara bebas di apotek dalam bentuk kapsul dengan kategori obat, yakni obat generik. Baik itu obat generik maupun tidak, kamu disarankan untuk menggunakan omeprazole berdasarkan anjuran dokter.
Obat ini harus disimpan di tempat kering dengan suhu ruangan sekitar 15-30°Celcius. Jauhi obat dari paparan sinar matahari terik dan tempat yang lembab.
Kandungan omeprazole
Dikenal sebagai obat penghambat pompa proton (PPI), omeprazole adalah substitusi dari agen anti sekresi lambung benzimidazole. Maksudnya, omeprazole mengandung suatu zat yang akan membantu menghambat produksi asam lambung.
Nah, jika kamu mencari omeprazole berbentuk kapsul maka kamu akan menemukan kapsul omeprazole sebesar 20 mg, sedangkan jika kamu mencari omeprazole berbentuk cairan atau serbuk injeksi maka kamu akan menemukan omeprazole sebesar 40 mg.
Manfaat obat omeprazole
Sebagai obat keras, omeprazole ternyata tidak hanya mampu menangani atau mengurangi kadar asam pada lambung tetapi juga masalah tukak lambung. Berikut sejumlah manfaat obat omeprazole:
- Mengatasi infeksi Helicobacter pylori
- Mengatasi masalah atau gangguan duodenum
- Mengobati penyakit GERD
- Mengatasi tukak lambung akibat NSAID
- Mengobati bisul pada perut
- Mengatasi sindrom Zollinger-ellison
- Mengatasi kondisi hipersekresi
Tidak hanya manfaat di atas, omeprazole dapat digunakan untuk mengobati esofagitis erosif yakni kerusakan pada kerongkongan karena kontak dengan asam lambung, serta gangguan lain yang berhubungan dengan sistem pencernaan.
Lalu, bagaimana obat omeprazole bekerja? Selanjutnya adalah cara kerja obat omeprazole dalam mengatasi sejumlah gangguan pada lambung.
Cara kerja obat omeprazole
Bekerja dengan cara memblokir sekresi asam lambung, omeprazole akan menghambat kerja enzim adenosin trifosfatase (ATPase) yang berada pada permukaan sekretori sel parietal lambung.
Saat pompa proton yang terletak di sepanjang lapisan dalam perut terhambat, perut akan menghasilkan lebih sedikit asam. Untuk memblokir produksi asam lambung, omeprazole membutuhkan waktu kerja sekitar 1 jam.
Manfaat dari omeprazole dapat dirasakan sekitar 2 jam setelah mengonsumsi obat. Jika kamu ingin tahu secara pasti apakah obat ini bekerja dengan efektif dalam tubuh, kamu bisa mengetahuinya dengan mengamati rasa sakit yang berkurang karena tingkat asam lambung yang semakin lama semakin menurun.
Perlu diingat, apabila kamu mengonsumsi omeprazole dengan baik maka 1 kapsul omeprazol dapat bekerja dan memberikan manfaat hingga sekitar 3 hari. Oleh karena itu, perhatikan dosis penggunaan obat omeprazole seperti yang ada di bawah ini.
Dosis atau cara minum omeprazole
Bisa diminum oleh orang dewasa hingga anak-anak, pemberian obat omeprazole biasanya disesuaikan berdasarkan usia, kondisi kesehatan, jenis penyakit, reaksi tubuh, atau berat badan.
Biasanya obat ini diminum dalam keadaan perut kosong atau sesaat sebelum makan. Hindari untuk mengunyah ataupun menghancurkan obat.
Ikutilah cara minum omeprazole sesuai dengan instruksi dokter atau yang tertera di label. Berikut dosis obat omeprazole oral yang direkomendasikan untuk pengobatan.
1. Dosis untuk mengatasi infeksi helicobacter pylori yang berkaitan dengan ulkus peptikum
- Dewasa: 20 mg diberikan dua kali sehari, dikombinasikan dengan klaritromisin dan amoksisilin atau metronidazole. Atau, 40 mg diberikan satu kali sehari selama 1 minggu dikombinasikan dengan amoksisilin dan metronidazole.
- Anak-anak: usia >4 tahun dengan berat 15 – 30 kg: 10 mg dua kali sehari. Berat badan 31 – > 40 kg: 20 mg dua kali sehari. Semua dosis diberikan dalam kombinasi dengan obat amoksisilin dan klaritomisin selama 1 minggu.
2. Cara minum omeprazole untuk tukak lambung
- Dewasa: 20 mg atau 40 mg diberikan satu kali sehari. Lama pengobatan: selama 4 minggu (tukak duodenum); 8 minggu (tukak lambung). Dosis pemeliharaan: 10 – 20 mg satu kali sehari, dapat ditingkatkan sampai 40 mg tergantung respon.
3. Dosis untuk gastro-oesophageal reflux disease (GERD)
- Dewasa: 20 mg sekali sehari selama 4-8 minggu. Pada kasus berat: 40 mg sekali sehari selama 8 minggu. Dosis pemeliharaan: 10 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan hingga 20-40 mg sekali sehari jika dibutuhkan.
- Anak-anak: Usia ≥ 1 tahun dengan berat 10-20 kg: 10 mg satu kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 20 mg sekali sehari jika dibutuhkan. Usia ≥ 2 tahun dengan berat badan > 20 kg: 20 mg satu kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 40 mg sekali sehari jika diperlukan. Durasi pengobatan: 4-8 minggu.
Intinya, minumlah obat omeprazole sesuai dengan aturan dan cara yang telah ditetapkan pada kemasan maupun dokter. Hindari tidak minum obat, berhenti minum obat secara tiba-tiba, apalagi mengonsumsi dalam jumlah berlebih.
Ingatlah bahwa kesalahan penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping tertentu dan overdosis, seperti mual, muntah, pusing, diare, dan lain-lain.
Efek samping obat omeprazole
Setelah mengetahui cara minum omeprazole, kamu tentu perlu mengenali efek samping obat tersebut. Sama seperti obat lain pada umumnya, omeprazole dapat menimbulkan efek samping tertentu.
Meskipun begitu, efek samping ini tidak selalu dirasakan oleh setiap pasien yang menggunakan obat omeprazole. Beberapa pengguna obat mungkin akan merasakan gangguan seperti sistem saraf, metabolisme, hingga pernapasan.
Berikut beberapa efek samping omeprazole yang perlu kamu perhatikan:
- Diare
- Mual hingga muntah
- Masalah konstipasi
- Perut terasa kembung
- Buang angin pada orang dewasa
- Mengalami sakit perut
- Tubuh terasa lemah dan lemas
- Malaise
- Peningkatan enzim hati
- Urtikaria
- Edema perifer
- Punggung terasa sakit
- Kepala terasa sakit atau pusing
- Mengantuk
- Parestesia
- Mengalami vertigo
- Gangguan tidur atau insomnia
- Batuk
- Muncul ruam pada kulit
- Masalah dermatitis atau pruritus
Pada anak kecil, penggunaan obat omeprazole dapat menyebabkan efek samping berupa demam yang akan hilang dalam beberapa hari atau minggu. Namun, jika tidak membaik atau justru memburuk, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Terlebih lagi, jika kamu mendapati sejumlah kondisi dan efek samping serius di bawah ini, segera periksakan diri ke rumah sakit untuk menjalankan pemeriksaan dan lakukan konsultasi dengan dokter.
- Kadar magnesium dalam tubuh menurun hingga rendah ditandai dengan gejala pusing, detak jantung tidak beraturan, gelisah, kram dan rasa kaku otot
- Tubuh mengalami kekurangan vitamin B-12 karena penggunaan omeprazole jangka lama
- Mengalami nyeri perut yang hebat
- Diare cair atau berdarah
- Mengalami patah tulang
- Menderita kerusakan ginjal
- Lupus eritematosus kulit (CLE)
- Lupus eritematosus sistemik (LES)
Apabila omeprazole menyebabkan munculnya reaksi alergi, jangan ragu untuk menghubungi dokter atau segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Interaksi obat omeprazole dengan obat lain
Minum obat omeprazole berbentuk kapsul maupun injeksi ternyata dapat berinteraksi dengan obat lain, termasuk vitamin hingga herbal. Entah itu mengubah cara kerja obat, meningkatkan kemungkinan risiko, hingga mengurangi efektivitas obat, lebih baik kamu memberi tahu dokter terkait obat-obatan digunakan.
Berikut daftar obat-obatan yang dapat berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan omeprazole:
- Menurunkan konsentrasi plasma nelfinavir dan atazanavir
- Peningkatan risiko hipomagnesemia dengan diuretik
- Meningkatkan konsentrasi plasma tacrolimus dan metotreksat
- Menurunkan penyerapan pada itrakonazol, ketokonazol, posaconazole, dan erlotinib
- Menurunkan metabolisme diazepam, fenitoin, dan cilostazol
- Mengurangi aktivitas antiplatelet clopidogrel
- Meningkatkan bioavailabilitas digoxin
Selain beberapa obat tersebut, hindarilah penggunaan omeprazole bersama dengan vorikonazol, saquinavir, digoksin, warfarin, citalopram, ester ampisilin, mycophenolate mofetil (MMF), erlotinib, dan obat yang mengandung zat besi.
Obat omeprazole untuk ibu hamil
Berdasarkan tingkat keamanan penggunaan obat ibu hamil, omeprazole masuk dalam kategori obat C. Artinya, studi terkait efek samping obat terhadap binatang menunjukkan tidak adanya gangguan yang muncul.
Meski begitu, tidak ada penelitian terkait penggunaan obat omeprazole untuk ibu hamil. Oleh karena itu, pastikan kamu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan omeprazole selama kehamilan.
Di sisi lain, jika kamu sedang berada dalam periode menyusui, ketahuilah bahwa omeprazole dapat masuk atau terserap ke dalam ASI. Karena kandungan omeprazole dinilai dapat menyebabkan efek samping pada si kecil, pastikan konsultasi terlebih dahulu.
Bagaimana, Yoonies? Kamu sudah tahu kan mengenai obat ini dan cara minum omeprazole? Semoga informasi di artikel ini membantu kamu, ya!