Cara Mengatasi Panas Dalam ala Rumahan yang Patut Dicoba
Bukan kondisi yang menyenangkan, rasa tidak nyaman di tenggorokan akibat panas dalam dapat mengganggu kamu yang hendak menelan makanan. Ketika hal ini terjadi, ada baiknya jika kamu segera mengatasi panas dalam.
Mengatasi panas dalam bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari pengobatan alami atau rumahan, hingga perawatan dengan resep dokter. Penasaran? Yuk, simak sejumlah cara mengatasi panas dalam di bawah ini.
Apa itu panas dalam?
Panas dalam adalah kumpulan gejala dari penyakit di tenggorokan. Panas dalam yang dibarengi dengan rasa tidak nyaman di tenggorokan juga menandakan adanya infeksi akibat virus atau bakteri.
Jadi, panas dalam bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala awal dari berbagai penyakit yang menyerang tenggorokan. Nah, panas dalam bisa disebabkan oleh berbagai macam hal seperti alergi salah satunya.
Tapi, apakah panas dalam hanya terjadi karena alergi? Tentu saja tidak. Berikut adalah berbagai kemungkinan penyebab panas dalam terjadi.
Penyebab panas dalam
Panas dalam umumnya terjadi karena adanya virus atau bakteri yang menginfeksi tenggorokan. Namun, rasa sakit di tenggorokan akibat panas dalam juga bisa disebabkan oleh hal lain seperti:
- Reaksi alergi
- Refluks asam lambung
- Radang dalam selaput lendir
- Infeksi jamur
- Infeksi saluran napas bagian atas
- Iritasi atau infeksi tenggorokan
- Otot tenggorokan tegang
- Polutan atau bahan kimia
Penyebab panas dalam yang tidak boleh kamu lupakan adalah makanan. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, beberapa makanan seperti gorengan, buah durian, camilan seperti cokelat, serta makanan dengan bumbu yang pekat berpotensi menyebabkan peradangan atau panas dalam.
Lalu, gejala apa saja yang kamu rasakan ketika mengalami panas dalam?
Gejala panas dalam
Ketika kamu mengalami panas dalam maka gejala paling umum yang terjadi adalah rasa tidak nyaman atau sakit di tenggorokan. Terkadang, rasa tidak nyaman akan mempersulit kamu yang hendak menelan makanan.
Terlepas dari gejala di atas, ada beberapa gejala panas dalam lainnya yakni:
- Bibir pecah-pecah
- Bau mulut
- Amandel memerah dan bengkak
- Lemas atau kekurangan energi
- Sakit kepala
- Telinga terasa sakit
- Suara menjadi serak
- Penurunan nafsu makan
- Demam
- Muncul bintik-bintik putih di tenggorokan
- Kesulitan saat bernapas
- Pembengkakan pada leher
Salah satu gejala yang juga dapat menandakan kamu menderita panas dalam adalah pembesaran kelenjar getah bening. Lantas, apakah panas dalam dapat membahayakan tubuh?
Apakah panas dalam berbahaya?
Biarpun panas dalam adalah gejala dari penyakit tenggorokan, rasa sakit atau tidak nyaman akibat panas dalam bukanlah hal yang berbahaya. Kamu bisa membantu meringankan rasa sakit dengan beberapa cara pengobatan panas dalam.
Akan tetapi, jika tidak mereda dalam kurun waktu seminggu atau bahkan semakin parah maka sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan hasil pemeriksaan entah itu dalam bentuk obat maupun perubahan gaya hidup.
Panas dalam pada ibu hamil
Selama kehamilan, baik hormon maupun sistem kekebalan tubuh sang ibu mengalami perubahan. Akibatnya ibu rentan terkena berbagai penyakit seperti infeksi virus, bakteri, ataupun panas dalam sekalipun. Untungnya, panas dalam atau sakit tenggorokan bukanlah hal serius yang perlu dikhawatirkan.
Dengan beberapa upaya penanganan alami, panas dalam akan mereda dengan sendirinya selama beberapa hari hingga seminggu. Jadi, sang ibu tidak selalu perlu menggunakan obat untuk mengatasinya.
Tapi, dalam kondisi yang lebih serius seperti panas dalam tak kunjung hilang atau bahkan memburuk maka tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan. Supaya sakit tenggorokan karena panas dalam tidak memburuk, ibu hamil bisa mengatasi panas dalam dengan beberapa cara berikut.
Cara mengatasi panas dalam
Ketika mengalami panas dalam, kamu mungkin akan mendengar berbagai saran seperti mengurangi makanan berminyak. Tetapi, mengurangi makanan berminyak atau menjaga pola makan saja tidaklah cukup.
Yuk, coba berbagai cara mengatasi panas dalam rumahan atau alami berikut:
Gunakan madu dan lemon
Bisa mengurangi sakit tenggorokan, madu dan lemon hangat menjadi salah satu cara mengatasi panas dalam yang ampuh. Tidak hanya menenangkan, minum madu dengan lemon hangat membantu memecah lendir penyebab sakit tenggorokan.
Berkumur air garam
Kumur air garam adalah cara mengatasi sakit tenggorokan yang direkomendasikan oleh dokter. Air hangat dengan garam akan membantu menghidrasi selaput tenggorokan.
Gunakan metode uap
Cara mengatasi panas dalam selanjutnya adalah dengan menghirup uap hangat. Cara ini terbukti efektif mengatasi panas dalam dan membantu membersihkan hidung yang tersumbat.
Banyak minum air mineral
Menjaga tubuh tetap terhidrasi menjadi salah satu cara memerangi panas dalam akibat infeksi. Selain membantu mengencerkan lendir, air mineral membantu mengeluarkan lendir dalam tubuh.
Minum teh chamomile
Membantu meringankan peradangan dan menenangkan tenggorokan, teh chamomile tidak hanya memerangi bakteri tetapi juga meringankan rasa sakit di tenggorokan. Jika kamu bosan dengan teh chamomile, kamu bisa minum teh herbal.
Minum teh jahe
Dilengkapi dengan sifat anti-bakteri dan anti-jamur, teh jahe efektif mengobati sakit tenggorokan. Kamu juga bisa menambahkan madu untuk menciptakan cita rasa manis di teh jahe.
Mengatur ulang pola makan
Cara mengatasi panas dalam selanjutnya adalah dengan mengubah pola makan. Artinya, hindarilah makanan yang digoreng, pedas, atau berlemak. Perbanyaklah konsumsi buah, sayur, dan batasi kafein.
Gunakan permen pelega tenggorokan
Mengonsumsi permen tidak hanya meningkatkan pembentukan air liur, tetapi juga membantu membersihkan tenggorokan. Isaplah permen pelega tenggorokan yang direkomendasikan oleh dokter untuk meredakan rasa sakit.
Selain beberapa cara mengatasi panas dalam tersebut, pastikan tubuh memperoleh istirahat yang cukup, menghindari makanan pemicu panas dalam, hindari rokok, serta alkohol. Tidak lupa, kamu juga bisa berkumur dengan air kunyit yang dicampur dengan garam.
Apabila berbagai upaya pengobatan rumahan tidak membuat kamu merasa lebih baik, berkonsultasilah dengan dokter. Dokter mungkin akan memberikan beberapa obat tertentu jika dirasa memang perlu.
Obat panas dalam
Jika sakit tenggorokan atau panas dalam berlangsung selama lebih dari seminggu atau bahkan kondisinya memburuk, kamu bisa mengunjungi dokter untuk meminta obat. Dokter mungkin akan meresepkan beberapa antibiotik jika sakit tenggorokan terjadi karena infeksi bakteri.
Sementara, jika kamu mengalami sakit tenggorokan karena refluks asam, dokter mungkin akan memberikan obat resep antasida. Apabila panas dalam terjadi karena hal ringan, kamu mungkin akan menerima obat batuk untuk mengurangi peradangan.
Terlepas dari penggunaan obat, ingatlah untuk tidak menggunakan obat yang dijual bebas terutama jika kamu sedang hamil. Carilah bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.