Gizi buruk pada anak

Anak memerlukan asupan nutrisi dan gizi yang cukup. Jika asupan ini terpenuhi, kesehatan anak bisa tetap terjaga. Namun, jika tidak tercukupi, hal ini bisa menimbulkan masalah kesehatan pada anak. Salah satu masalah kesehatan yang dapat dialami adalah gizi buruk.

Bagi para orang tua, penting untuk mengetahui penyebab gizi buruk pada anak dan bagaimana cara mencegahnya. Dengan begitu, terjadinya gizi buruk ini bisa dicegah. Yuk simak informasi lengkap mengenai gizi buruk pada anak di bawah ini.

Apa itu gizi buruk pada anak?

Gizi buruk pada anak merupakan sebuah kondisi saat berat badan dan tinggi badan anak di bawah standar. Oleh karena itu, untuk menentukan status gizi, indikator yang dipakai adalah grafik tinggi badan dan berat badan. Selain itu, hal lain yang dijadikan indikator adalah lingkar lengan atas.

Kondisi ini sebenarnya terjadi tidak secara instan. Biasanya, anak akan mengalami gizi buruk jika mereka kekurangan gizi untuk jangka waktu yang sangat lama. Sehingga, penting bagi orang tua untuk selalu tahu kondisi asupan nutrisi si kecil supaya dapat mencegah terjadinya gizi buruk.

Penyebab gizi buruk pada anak

Anak yang kekurangan mineral, nutrien, dan kalori kerap kali mengalami gizi buruk. Hal ini dapat mengganggu perkembangan organ vital anak. Bahkan, hal ini bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan anak. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi asupan gizi anak dengan jumlah yang cukup. Berikut ini adalah beberapa penyebab gizi buruk.

  1. Pola makan yang tidak teratur
  2. Kurangnya asupan makanan
  3. Gangguan pada sistem pencernaan
  4. Kurang beraktivitas
  5. Sanitasi yang kurang baik

Ciri-ciri gizi buruk pada anak

Gizi buruk yang terjadi pada terbagi dalam dua kategori, yaitu gizi buruk tanpa komplikasi dan gizi buruk dengan komplikasi. Ciri-ciri umum gizi buruk, antara lain:

Gizi buruk tanpa komplikasi

Ciri-ciri gizi buruk tanpa komplikasi adalah:

  • Kondisi kulit yang kering
  • Tubuh tampak sangat kurus
  • Punggung tangan atau kaki mengalami pembengkakan
  • Kulit pantat menjadi keriput
  • Indikator penilaian status gizi dari berat badan dan tinggi badan memiliki nilai kurang dari -3 SD
  • Ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 11,5 cm pada anak dengan umur 6-59 bulan
  • Tidak diikuti komplikasi medis

Gizi buruk dengan komplikasi

Ciri-ciri gizi buruk dengan komplikasi adalah:

  • Tubuh tampak sangat kurus
  • Pada seluruh tubuh terjadi pembengkakan
  • Indikator penilaian status gizi dari berat badan dan tinggi badan memiliki nilai lebih kecil dari standar
  • Ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 11,5 cm pada anak dengan umur 6-59 bulan
  • Disertai dengan komplikasi medis, misalnya demam tinggi, terjadinya penurunan kesadaran, anoreksia, pneumonia dan anemia berat, dehidrasi berat.

Bahaya gizi buruk pada anak

Apabila kebutuhan gizi tidak tercukupi dengan baik, hal ini bisa menimbulkan bahaya. Bahaya gizi buruk pada anak, yaitu:

Terjadinya gangguan mental dan emosional

Gangguan mental dan emosional bisa terjadi pada anak yang kekurangan asupan gizi. Mereka bisa mengalami rasa cemas yang berlebih dan ketidakmampuan dalam belajar. Sehingga, dibutuhkan konseling untuk mengatasinya.

Mengalami penyakit infeksi

Kondisi gizi buruk dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit infeksi. Kondisi gizi yang buruk rentan terhadap penyakit infeksi, misalnya gangguan pencernaan. Hal ini bisa terjadi karena mereka memiliki sistem imunitas yang rendah.

Menghambat pertumbuhan dan perkembangan

Salah satu bahaya gizi buruk lainnya adalah pertumbuhan dan perkembangan anak bisa terhambat. Pada masa pertumbuhan, anak membutuhkan protein dan karbohidrat untuk mendukung pembentukan sel-sel tubuh dan memenuhi sumber energi tubuh. Apabila asupan protein dan karbohidratnya tidak tercukupi, pertumbuhan anak bisa terhambat.

Cara mencegah gizi buruk pada anak

Setiap ibu pasti tidak ingin buah hatinya mengalami gizi buruk. Untuk itu, coba lakukan beberapa cara mencegahnya.
Selalu rutin untuk konsultasi kesehatan anak dengan dokter.

  • Terapkan pola makan yang seimbang pada anak.
  • Hidangkan makanan yang kaya nutrisi dan variatif sehingga anak tidak bosan.
  • Minimalkan aktivitas yang bisa mengganggu saat anak makan, yaitu menonton televisi dan memainkan gawai.
  • Jangan memberikan makan saat anak mengantuk. Biasanya saat mengantuk, anak kehilangan selera makannya.
  • Buatlah suasana yang nyaman dan menyenangkan ketika anak sedang makan.
  • Sajikan makanan dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan anak, jangan berlebihan.

Jika anak susah makan, sebisa mungkin atasi sesegera mungkin, misalnya dengan memberi vitamin penambah nafsu makan. Apabila dibiarkan berlarut-larut, anak bisa kekurangan gizi dan dalam jangka waktu yang lama mereka bisa mengalami gizi buruk. Penuhi asupan gizi anak. Berikan makanan yang mengandung vitamin, kalsium, zat besi, dan nutrisi lainnya.

Share artikel ini
Reference