Koyo bisa dikatakan sebagai salah satu obat wajib bagi masyarakat Indonesia. Harganya yang murah dan mudah didapat, menjadikan koyo sebagai pertolongan pertama berbagai gejala kesehatan di masyarakat, seperti pusing, pegal-pegal, hingga sakit perut.

Ternyata, cara memakai koyo yang benar tidak asal tempel. Yuk, cari tahu selengkapnya di bawah ini!

Apa itu koyo?

Koyo atau dalam istilah medisnya koyo transdermal adalah sejenis obat luar yang ditempelkan pada kulit pasien untuk meredakan nyeri, nyeri otot, atau persendian di tubuh. Tambalan terbuat dari berbagai macam bahan kimia obat yang dirancang sedemikian rupa sehingga obat dapat meresap ke dalam kulit.

Kandungan dalam koyo

Berbagai macam bahan kimia yang terkandung dalam koyo antara lain mentol, glikol salisilat, dan biofreeze yang terbukti ampuh meredakan gejala nyeri otot. Selain itu, ada juga bengay dan aspercreme yang mengandung salisilat yang berguna untuk mengurangi peradangan sendi.

Terakhir, munculnya rasa panas saat memakai koyo ini karena kandungan capsaicin yang berinteraksi dengan neuron sensor. Capsaicin juga bekerja dengan mengurangi zat alami tertentu dalam tubuh kamu yang membantu mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak.

Nah, ketika semua bahan ini digabungkan, maka akan mengeluarkan panas dan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk mengurangi rasa sakit.

Itulah sebabnya hingga saat ini koyo menjadi obat yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk menyembuhkan sakit atau nyeri pada tubuh, daripada harus meminum obat oral yang akan memiliki efek samping.

Indikasi penggunaan koyo

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri otot, salah satunya dengan menggunakan koyo. Nyeri otot adalah nyeri yang melibatkan semua otot di tubuh. Hal ini merupakan kondisi yang sering terjadi pada setiap orang.

Ada beberapa gejala yang dialami seseorang yang mengalami nyeri otot seperti rasa tidak nyaman pada otot yang terkadang menyebabkan kejang dan nyeri. Selain gejalanya, kamu harus mengetahui apa saja yang bisa membuat seseorang mengalami nyeri otot, seperti:

  • Otot yang kaku atau tegang pada bagian tubuh
  • Aktivitas fisik yang menggunakan otot secara berlebihan.
  • Cedera otot di tempat kerja atau selama aktivitas berat.
  • Adanya infeksi atau peradangan pada otot.

Cara memakai koyo yang benar

Meski terlihat mudah, cara menggunakannya yang salah bisa membuat kamu mengalami iritasi kulit.

Berikut cara penggunaan koto yang benar untuk menghindari iritasi kulit:

  1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer sebelum dan sesudah mengoleskan koyo
  2. Sebelum mengoleskan tambalan ke bagian tubuh tertentu, pastikan kulit bersih dan kering
  3. Oleskan bagian yang lengket pada kulit pada bagian tubuh yang terasa nyeri, seperti dada bagian atas, lengan atas bagian luar, perut bagian bawah, atau panggul
  4. Jangan menempelkan tambalan pada kulit yang teriritasi
  5. Gunakan jari kamu untuk menekan sisi-sisi tambalan agar pas dengan sempurna, artinya tidak ada lipatan atau tonjolan
  6. Buang kemasan tambalan di tempat sampah tertutup.
  7. Buang tambalan yang sudah digunakan dengan cara melipatnya sehingga kedua ujungnya saling menempel dan membuangnya ke tempat sampah yang tertutup
  8. Hindari penggunaan tambalan di tempat yang sama dengan tambalan yang sebelumnya menempel pada kulit untuk menghindari iritasi
  9. Hindari menggunakan bantalan hangat saat mengoleskan tambalan. Ini bisa membuat tambalan melepaskan obat lebih cepat dari yang seharusnya. Hal ini dapat menyebabkan efek samping, seperti iritasi.

Efek samping memakai koyo

Mengingat koyo juga mengandung bahan aktif, penggunaannya mungkin juga memiliki efek samping. Pasalnya, tingkat sensitif kulit manusia tidaklah sama di setiap bagian tubuh.

Memakai koyo di kulit yang terlalu tipis atau terlalu tebal dapat menyebabkan terlalu banyak atau terlalu sedikit obat yang diserap. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan efek samping atau obat tidak bekerja dengan baik.

Efek samping lain yang mungkin terjadi akibat penggunaan koyo adalah iritasi kulit, seperti gatal-gatal, rasa terbakar, hingga lecet. Jika kamu memiliki kulit yang cenderung sensitif, sebaiknya kamu harus berhati-hati supaya tidak terkena alergi saat memakai koyo.

Kulit kemerahan setelah penggunaan koyo adalah normal. Namun, jika kemerahan ini tidak hilang dalam waktu 3 hari atau menyebabkan iritasi kulit, segera hubungi dokter.

Ada juga efek samping yang jarang terjadi, seperti tekanan darah tinggi, luka bakar, sakit mata, gangguan rasa, sakit kepala, batuk dan sensasi terbakar pada kulit.

Cara memakai koyo yang benar bisa kamu terapkan sebagai pengobatan alternatif saat otot pegal-pegal. Namun, jika rasa sakit atau keluhan kamu tidak juga hilang meski kamu menggunakan koyo dengan benar, saatnya untuk mengunjungi dokter.

Share artikel ini
Reference