Bolehkah Sikat Gigi saat Puasa? Yuk, Kenali Juga Cara Mengatasi Bau Mulut!
Selain demi menjaga kebersihan dan kesehatan gigi maupun mulut, banyak orang yang menganggap bahwa bau mulut dapat dicegah dengan rutin menyikat gigi. Namun, bagaimana jika kita sedang berpuasa? Bolehkah sikat gigi saat puasa?
Sampai saat ini, tak sedikit orang yang mempertanyakan hal ini dan masih bingung bagaimana hukum sikat gigi saat puasa. Sebagian berpendapat menyikat gigi saat berpuasa sah-sah saja, tapi sebagian lainnya berpendapat hal itu akan membatalkan puasa.
Lantas, bagaimana hukumnya dalam Islam? Bolehkah sikat gigi saat puasa? Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Bolehkah sikat gigi saat puasa?
Tak bisa dipungkiri bahwa Islam sangat menganjurkan umat muslim untuk selalu menjaga kebersihan, termasuk kebersihan gigi dan mulut dengan bersiwak atau menyikat gigi.
Memiliki gigi yang bersih, sehat, dan bebas bau mulut tentu menjadi dambaan bagi banyak orang. Demi mendapatkan itu semua, banyak orang yang rela melakukan berbagai perawatan gigi, bahkan menyikat gigi menjadi salah satu perawatan utama yang tak boleh dilewatkan.
Jika di hari biasa kebanyakan orang kerap menyikat gigi setelah makan atau bahkan jika ingin bertemu dengan orang lain, maka bagaimana ketika saat berpuasa? Bolehkah sikat gigi saat puasa?
Pada dasarnya, sikat gigi saat puasa boleh saja. Namun, kita perlu mengatur waktunya sesuai anjuran Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis dan para ulama lainnya. Mereka sepakat bahwa sikat gigi tidak membatalkan puasa, tetapi lebih utama dilakukan pada pagi hari.
Di samping itu, jika kamu sikat gigi di siang hari saat berpuasa, maka hukumnya makruh bahkan telah menyalahkan keutamaan.
Sebagaimana dilansir dari Islam Nu, Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani menyampaikan dalam Nihayatuz Zein fi Irsyadil Mubtadi’in, cetakan Al-Maarif, Bandung, halaman 195 bahwa “Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah zuhur”.
Orang-orang yang berpuasa dianjurkan untuk mendiamkan mulut dan menerima apa adanya meski aromanya kurang sedap. Sebab, aroma itu lah yang disukai Allah nantinya di hari kiamat.
Meski tidak berdosa, tetapi pada saat puasa, sebaiknya kamu jangan berkumur-kumur terlalu lama dan dalam agar tidak menelan air yang nantinya justru akan membatalkan puasa apabila kamu menelannya.
Penyebab bau mulut saat puasa
Setelah mengetahui bolehkah sikat gigi saat puasa atau tidak, kamu mungkin penasaran apa saja penyebab bau mulut saat puasa? Nah, air liur memainkan peran penting dalam melindungi mulut kita dan mengurangi pertumbuhan bakteri. Saat berpuasa, aliran air liur kita berkurang.
Oleh karena itu, kita akan memiliki lebih sedikit perlindungan terhadap bakteri mulut yang dapat menyebabkan bau mulut. Namun, ketika kita berbuka puasa, kelenjar ludah akan mulai kembali terangsang dan melawan bakteri tersebut sehingga mungkin tak lagi mencium bau mulut seperti saat berpuasa.
Cara menghilangkan bau mulut saat puasa
Salah satu hal yang paling banyak orang khawatirkan ketika sedang berpuasa, yaitu bau mulut. Dalam dunia medis, bau mulut disebut juga halitosis yang dapat diakibatkan oleh kebiasaan kesehatan gigi yang buruk bahkan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain.
Tak hanya itu, bau mulut juga bisa diperburuk oleh jenis makanan dan kebiasaan gaya hidup tidak sehat yang kamu lakukan. Kendati demikian, kamu tak perlu khawatir. Kamu bisa melakukan beberapa cara menghilangkan bau mulut saat puasa berikut:
1. Hindari kebiasaan buruk dan rajin menjaga kebersihan gigi
Jika kamu tidak menyikat dan membersihkan gigi setiap hari, partikel makanan dapat tertinggal di mulut sehingga mendorong pertumbuhan bakteri di antara gigi, di sekitar gusi, dan di lidah.
Kebiasaan ini tentunya dapat menyebabkan bau mulut. Bahkan, radang gusi (gingivitis) akibat kebersihan gigi yang buruk juga bisa menyebabkan bau mulut, lho. Oleh karena itu, meski sedang berpuasa, kamu tak boleh melewatkan perawatan seperti:
- Sikat selama 2-3 menit dengan pasta gigi berfluoride setelah berbuka puasa dan sahur untuk mengurangi penumpukan plak
- Gunakan alat bantu interdental, seperti floss dan sikat interdental setiap hari untuk membersihkan area di antara gigi yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi
- Gunakan sikat lidah untuk mengurangi penumpukan bakteri mulut di lidah dan menjaga kesehatan mulut
2. Perhatikan asupan makanan
Pada dasarnya, semua makanan yang kamu makan nantinya akan terurai di mulut dan terserap ke dalam aliran darah, lalu berpindah ke paru-paru hingga memengaruhi udara yang kamu hembuskan. Jika kamu makan makanan dengan bau yang kuat, maka nantinya akan memengaruhi aroma mulutmu.
Oleh karena itu, saat berbuka puasa sebaiknya hindari makanan yang menyebabkan bau mulut, seperti bawang merah, bawang putih dan rempah-rempah.
Kamu juga perlu minum air setidaknya 2-3 liter air per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu menghilangkan partikel makanan. Selain itu, cobalah untuk menghindari minuman berkafein, seperti teh dan kopi karena memiliki efek diuretik.
3. Sikat gigi 30-60 menit setelah berbuka
Tak banyak orang tahu bahwa setelah berbuka puasa, disarankan untuk menunggu 30-60 menit sebelum memutuskan untuk menyikat gigi. Hal ini dilakukan agar air liur memiliki kesempatan untuk membersihkan partikel makanan secara alami dan memberikan waktu bagi mulut untuk kembali ke tingkat PH normalnya.
Nah, menjawab pertanyaan “Bolehkah sikat gigi saat puasa?, berdasarkan kesepakatan ulama, hal tersebut hukumnya makruh jika dilakukan siang hari setelah waktu zuhur, tetapi boleh saja jika dilakukan pada pagi hari, seperti setelah sahur.
Apabila kamu tetap ingin menyikat gigi, sebaiknya jangan sampai ada pasta gigi maupun obat kumur yang tertelan ya, Yoonies. Selamat menjalankan ibadah puasa!
Penulis: Silvia Wardatul