bentuk vagina yang normal

Organ reproduksi bagian luar wanita vagina mencakup vagina, labia, dan klitoris. Penting untuk diketahui bahwa setiap orang memiliki jenis vulva yang unik dan berbeda. 

Ada banyak variasi dalam ukuran, simetri, dan warna vagina seseorang. Jadi, tidak mengherankan bahwa anatomi organ reproduksi wanita juga sangat bervariasi. Kamu mungkin bertanya seperti apa bentuk vagina normal? Simak informasinya dalam berikut ini.

Bagaimana anatomi vagina?

Sebelum mengetahui bagaimana bentuk vagina normal, ada baiknya mengetahui anatomi vagina yang terdiri atas:

  • Vulva: Bagian luar vagina disebut vulva. Bagan vulva terdiri atas labia, uretra, lubang vagina, dan klitoris.
  • Mons pubis: Bagian dari organ reproduksi yang terletak di atas vulva dan bagian depan vagina.
  • Labia majora: Bagian dari bibir luar vagina dan biasanya berwarna merah muda, merah, atau kecoklatan.
  • Labia minora: Lipatan dalam vagina yang berada di dalam labia mayora.
  • Klitoris: Seikat kecil saraf yang berada di bagian atas vagina, di atas uretra, dan memiliki ukuran yang variatif. 
  • Tudung klitoris: Penutup berdaging kecil di atas klitoris
  • Uretra: Lubang kecil di bawah klitoris tempat urin keluar ketika buang air kecil.
  • Pembukaan vagina: Pembukaan ini berada di antara labia mayora dan minora.

Bentuk vagina normal pada wanita

warna vagina sehat

Bentuk vagina wanita cukup variatif. Namun, sebenarnya tidak ada bentuk vagina yang paling normal dan terbaik. Vagina dan setiap komponennya mempunyai beragam warna, bentuk, ukuran, dan bau. 

Sebagian wanita mempunyai labia minora yang ukurannya lebih panjang dari labia mayora. Bentuknya juga bisa berbeda antara sisi kanan dan kirinya. Bahkan, labia yang bentuknya sintetis secara alami sangat jarang ditemukan. 

Kamu tidak perlu mengkhawatirkan bentuk vagina apabila kamu tidak merasa sakit atau menemukan benjolan pada vagina.

Panjang labia mayora baik sebelah kiri maupun kanan sekitar 12 cm dengan kedalaman sekitar 10 cm. Labia minora sebelah kiri umumnya mempunyai panjang sampai 10 cm dan lebar sampai 6,4 cm. Sedangkan, labia minora sebelah kanan mempunyai panjang hingga 10 cm dan lebar sampai 7 cm.

Bentuk-bentuk vagina yang normal, yaitu:

1. Labia asimetris

Vagina mungkin memiliki bentuk yang asimetris, artinya salah satu labia memiliki ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari yang lain. Bentuk seperti normal, dan kamu tidak perlu mengkhawatirkannya.

2. Labia kecil

Labia yang kecil dapat terjadi ketika labia kamu terselip di vulva atau bibir luar vagina kamu lebih besar sehingga menutupi labia minora.

3. Labia dengan bagian luar dan dalam yang besar

Kamu juga bisa memiliki labia yang lebih besar. Merupakan hal yang normal jika labia kamu melewati vulva dan menonjol. 

4. Labia bagian luar lebih menonjol

Selain itu, ada juga bentuk vagina yang normal yang memiliki vagina dengan bibir labia bagian luar yang kecil atau lebih pendek.

5. Labia bagian dalam lebih menonjol

Kamu juga bisa mempunyai vagina dengan labia bagian dalam yang lebih menonjol atau lebih panjang.

6. Klitoris besar atau kecil

Kamu mungkin memiliki klitoris yang lebih besar atau lebih sensitif. Berdasarkan situs Insider, ukuran klitoris berkisar dari ukuran kacang polong kecil sampai ukuran ibu jari.

7. Vagina yang tidak berwarna pink

Warna vagina bisa bervariasi. Tidak semuanya berwarna merah muda. Beberapa diantaranya berwarna cokelat. Namun, bila kulit vagina berwarna merah cerah atau ruam, hal ini dapat mengindikasikan terjadinya infeksi jamur.

Baca juga: Ciri-Ciri Vagina Sehat, Bentuk, Bau, dan Warnanya! 

Kondisi Vagina Normal

menggunakan pakaian dalam yang nyaman

Beberapa tanda bahwa vagina dalam bentuk dan kondisi yang normal dan sehat, antara lain:

1. Tidak merasa gatal

Vagina yang sehat seharusnya tidak gatal. Gatal pada vagina sering terjadi karena infeksi, menopause, atau bisa juga akibat kelainan kulit tertentu atau penyakit menular seksual (PMS).

Gatal pada vagina dapat menyebabkan sensasi terbakar dengan kemerahan dan pembengkakan di dalam dan sekitar area vagina. 

Baca juga: Cara Mengatasi Vagina Gatal

2. Memiliki bau yang tidak menyengat

Jika bau vagina menyengat dan tidak sedap, kamu perlu mengunjungi dokter untuk pemeriksaan. Bau vagina dapat berubah dengan perubahan hormonal selama kehamilan, menopause, dan siklus menstruasi.

3. Tidak ada rasa sakit

Berbagai infeksi dapat mempengaruhi vulva atau vagina, menyebabkan rasa sakit dan terkadang rasa panas. Sakit di vagina menandakan masalah.

Untuk mengetahui penyebab nyeri vagina, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter sedini mungkin.

Ciri bentuk vagina wanita yang tidak normal

Tidak ada bentuk vagina yang tidak normal. Setiap wanita masing-masing memiliki bentuk vagina yang berbeda. Namun, vagina dapat dikatakan dalam kondisi yang tidak normal bila memiliki ciri-ciri berikut ini.

1. Kering

Kekeringan dapat menyebabkan iritasi. Konsultasikan dengan dokter kamu untuk meredakan gejala ini. Meningkatkan asupan air dan mengatur pola makan merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi hal ini.

Baca juga: Penyebab Vagina Kering dan Cara Mengatasinya! 

2. Lepuh

Lepuh pada vagina bukanlah kondisi dan bentuk yang normal. Sebagian besar, hal ini merupakan indikasi penyakit menular seksual atau infeksi dan memerlukan pengujian lebih lanjut. 

3. Sensasi terbakar

Jika vagina merasakan sensasi terbakar, hal Ini adalah gejala umum akibat dari infeksi saluran kemih dan dapat diobati dengan antibiotik. 

4. Bau yang aneh

Vagina yang sehat memiliki baunya sendiri. Bau yang tidak normal dan amis bisa menjadi indikasi vaginosis atau ketidakseimbangan pH. Vaginosis bisa diobati dengan antibiotik.

Faktor berubahnya bentuk vagina pada wanita

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan perubahan pada vagina dari waktu ke waktu:

1. Melahirkan

Bentuk vagina yang normal dapat berubah setelah melahirkan. Melahirkan melalui persalinan pervaginam merupakan faktor utama yang membawa perubahan pada vagina.

Meskipun otot-otot vagina cukup kuat dan elastis, prosedur persalinan yang berat menyebabkan perubahan pada jalan lahir termasuk vagina.

2. Penuaan

Elastisitas vagina cenderung menurun saat umur seseorang bertambah. Seiring bertambahnya usia, kadar estrogen akan menurun membuat vagina kering.

Selain itu, penuaan juga membuat vagina kurang fleksibel, dan mengubah tingkat pH-nya.

Baca juga: 14 Cara Merawat Vagina yang Benar!

Tips menjaga kesehatan vagina

Cara Menjaga kesehatan bentuk vagina, antara lain:

  • Pertahankan hubungan monogami dengan pasangan yang bebas dari infeksi menular seksual. 
  • Dapatkan vaksinasi. Vaksinasi dapat melindungi kamu dari HPV, virus yang terkait dengan kanker serviks.
  • Lakukan latihan Kegel. Latihan kegel dapat membantu mengencangkan otot-otot dasar panggul, kebocoran urin, atau kelemahan dasar panggul.
  • Cari tahu informasi mengenai obat-obatan yang sedang kamu konsumsi. Diskusikan penggunaan obat dan kemungkinan efek samping vagina dengan tenaga medis.
  • Batasi jumlah alkohol yang kamu minum, dan jangan merokok. Penyalahgunaan alkohol kronis dapat mengganggu fungsi seksual. Penyalahgunaan zat juga dapat menyebabkan kesehatan fisik dan mental yang buruk, yang dapat mempengaruhi fungsi seksual.
  • Melakukan pemeriksaan rutin. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa masalah yang mempengaruhi vagina didiagnosis sesegera mungkin. 

Vagina setiap orang berbeda dan dapat bervariasi dalam warna, bentuk, dan simetri. Vagina bisa berubah seiring bertambahnya usia. Penampilan vagina dipengaruhi oleh proses penuaan dan seberapa baik kamu merawatnya.

Share artikel ini
Reference