bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas

Sebagai remaja yang memasuki masa pubertas, kamu nggak mau mencium bau tidak sedap atau rasa gatal di area reproduksi ’kan? Caranya mudah saja, kamu cukup memahami bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi yang baik dan benar.

Tidak hanya cara menjaga saja, ada beberapa hal dasar terkait reproduksi dan pubertas yang sebaiknya kamu ketahui juga. Jangan sampai kamu dibilang kurang update oleh teman-temanmu karena tidak mengetahui hal-hal dasar terkait pubertas.

Apa itu kesehatan reproduksi dan pubertas?

Apa itu Pubertas Dini

Menurut American Academy of Pediatrics, pubertas adalah periode penting dalam perkembangan kesehatan reproduksi remaja. Pubertas adalah saat di mana kamu, secara fisik, mulai menjadi dewasa. Biasanya pubertas dimulai di usia 10 hingga 19 tahun.

Pubertas terjadi karena kelenjar seukuran kacang di dekat otak (kelenjar pituitari), memberi sinyal pada tubuh untuk melepaskan hormon.

Jadi, selamat, kamu adalah remaja yang sehat. Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas? Menjaga kesehatan reproduksi sangatlah penting supaya dapat terhindar dari berbagai iritasi atau penyakit pada alat reproduksi.

Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas?

Kalau tadi kamu sudah paham pengetahuan dasar terkait pubertas, sekarang bagaimana ‘sih cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas?

1. Pola hidup sehat

Lakukan olahraga rutin yang menyehatkan tubuh seperti jalan ataupun lari. Istirahatlah yang cukup dan konsumsilah makanan yang bergizi. Hindarilah stress karena dapat mempengaruhi siklus hormon menjadi tidak seimbang.

2. Berhenti merokok dan konsumsi alkohol

Rokok dapat menyebabkan kanker dan gangguan pada jantung. Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat membahayakan ovarium, rahim dan area lain di sistem reproduksi. Sama halnya dengan alkohol yang berlebih dapat mengganggu kesuburan dan hormon tubuh.

3. Tingkatkan konsumsi kalsium dan magnesium

Magnesium mampu meredakan sakit kepala, pusing dan gula darah rendah karena menstruasi. Sedangkan kalsium efektif untuk mengatasi kelelahan pramenstruasi.

Kalsium dan magnesium dapat kamu temukan dari rumput laut, biji wijen, alpukat, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan juga kelapa.

Intinya, jangan lupa makan sayur dan buah ya!

4. Pintarlah memilih pembalut dan tisu

Pilihlah pembalut yang aman dan bebas dari bahan beracun. Hindarilah pembalut dan tisu berpewangi. Pewangi dapat merusak siklus reproduktif yang ada di dalam vagina.

5. Gantilah pembalut secara rutin

Ketika kamu menstruasi, pembalut menjadi lembab. Oleh karena itu, gantilah pembalut secara rutin agar kulitmu tidak iritasi dan bebas dari infeksi lainnya.

6. Bersihkan organ intim

Ketika membersihkan organ intim, hindarilah penggunaan sabun, gel, ataupun antiseptik. Ketiga hal tersebut dapat merusak level pH pada vagina dan memicu iritasi.

Kamu perlu tahu kalau di dalam vagina terdapat bakteri sehat yang dapat menjaga level pH vagina sendiri. Jadi, kamu nggak perlu membersihkan pakai sabun, gel, ataupun antiseptik.

7. Tidak melakukan kegiatan seksual yang berisiko tinggi

Penting bagi remaja dengan rasa ingin tahu yang tinggi untuk menerima edukasi yang cukup terkait aktivitas seksual. Bila dilakukan secara sembarangan, kegiatan seksual dapat berisiko pada penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV/AIDS, sifilis, dan penyakit seksual lainnya.

8. Teliti dalam membeli dan menggunakan celana dalam

Saat kamu membeli celana dalam, pastikan celana dalam berbahan katun. Bahan ini dapat menyerap keringat dan membiarkan vagina “bernafas”.

Pilihlah ukuran yang pas dengan tubuhmu ya, jangan terlalu kecil melainkan juga tidak terlalu besar.

Pastikan kamu rutin mengganti celana dalam. Dalam sehari, kamu bisa mengganti celana dalam sebanyak 2 kali.

Perubahan ciri fisik dan biologis pada remaja perempuan

pubertas pada remaja perempuan
pubertas pada remaja perempuan

Baik remaja laki-laki maupun remaja perempuan akan mengalami perubahan emosional, fisik, dan biologis. Perubahan tersebut karena hormon.

Hormon akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi serta perubahan lain di seluruh tubuh yang menjadi ciri dan tanda kalau kamu memasuki masa pubertas.

Namun, apa saja perubahan yang menandai pubertas khususnya pada remaja perempuan?

Perubahan emosional dan sosial pada remaja perempuan biasanya ditandai dengan:

  • Perubahan suasana hati yang tidak menentu
  • Perubahan pola pikir yang membuatmu mulai membuat keputusan sendiri
  • Mengenal dan membutuhkan lebih banyak privasi, dan lain-lain.
  • Sedangkan, perubahan fisik dan biologis yang terjadi pada remaja perempuan dapat ditandai dengan:
  • Tumbuhnya payudara dan rambut-rambut di daerah kewanitaan
  • Pinggul lebih lebar
  • Kulit wajah mulai berminyak dan muncul jerawat
  • Mengalami datang bulan atau disebut menstruasi.

Pengertian menstruasi

Menstruasi adalah bagian alami dari siklus reproduksi wanita. Menstruasi melibatkan pelepasan sel telur yang bergerak ke dalam rahim melalui saluran tuba. Jaringan dan darah akan melapisi dinding rahim untuk pembuahan.

Nah, karena tidak dibuahi, lapisan rahim yang menebal akan lepas dan meluruh dalam bentuk darah dan dikeluarkan melalui vagina yang kita sebut dengan menstruasi. Pada saat inilah kamu memerlukan pembalut.

Secara global, sekitar 52% dari populasi wanita (26% dari total populasi) adalah usia reproduktif? Berdasarkan data WHO, di Indonesia, jumlah wanita usia reproduktif diperkirakan akan terus meningkat bahkan sampai tahun 2050.

Remaja perempuan dan wanita usia reproduktif akan mengalami menstruasi setiap bulan selama 2-7 hari. Menstruasi akan berlanjut sampai wanita mencapai masa menopause (berakhirnya menstruasi) di usia antara 40-55 tahun.

Siklus menstruasi pada umumnya sekitar 28 hari atau bisa saja bervariasi antara 21 – 35 hari. Namun, selama satu atau dua tahun pertama setelah menstruasi dimulai, siklus bisa saja tidak teratur.

Kalau kamu ingin tau siklus menstruasimu, mulailah menggunakan kalender datang bulan.

Kalender datang bulan untuk menstruasi

Kalender datang bulan untuk mengetahui dan memantau siklus menstruasi. Caranya mudah ‘kok, kamu cukup menandai hari pertama menstruasi mulai sampai hari berikutnya pada kalender.

Tandai dengan “x” atau “o”, dan hitung tanda pertama sebagai “hari pertama” dari siklus menstruasi. Jika kamu melakukannya setiap bulan, kamu akan tahu dan bisa memperkirakan kapan menstruasi berikutnya mulai.

Namun, bisa saja periode menstruasimu tidak sesuai dengan kalender. Jika fisikmu lelah, banyak pikiran, dan kurang makan makanan bergizi, bisa saja periode menstruasimu berubah.

Premenstrual symptoms (PMS) sebelum menstruasi

Premenstrual symptoms atau PMS terjadi sebelum kamu mengalami menstruasi. Namun, tidak jarang yang mengalami beberapa gejala ketika sedang menstruasi.

Gejala menstruasi setiap orang berbeda dan dapat berubah namun, secara umum gejalanya seperti:

  • Nyeri saat haid
  • Kram perut
  • Nafsu makan meningkat
  • Perut kembung
  • Mual
  • Merasa lelah
  • Pingsan
  • Sakit kepala
  • Sakit punggung
  • Merasa tidak nyaman

Gejala lain seperti perubahan psikologis dan emosional juga bisa terjadi, biasanya wanita menjadi lebih sensitif (mudah marah atau mudah sedih) menjelang periode atau saat sedang menstruasi.

Setelah selesai membaca, sekarang saatnya kamu menggulung lengan bajumu. Yuk, praktekkan saat ini juga!


Penulis: Joselyn Gomulya

Share artikel ini
Reference