Terkadang, perilaku impulsif memang susah diatasi. Mulai dari terburu-buru membuat keputusan hingga berkelahi, tindakan impulsif bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. 

Selain merusak kesejahteraanmu secara keseluruhan, perilaku tersebut juga dapat menyebabkan kerugian finansial dan hukum jika dibiarkan begitu saja. Lantas, apa itu perilaku impulsif dan bagaimana cara mengatasinya? Simak informasi lengkapnya dalam artikel ini, ya!

Apa itu impulsif?

Impulsif adalah melakukan tindakan tanpa memikirkan secara baik-baik konsekuensinya. Contohnya, seseorang membeli sesuatu yang tidak direncanakan atau berlari ke seberang jalan tanpa melihat terlebih dahulu. Perilaku tersebut sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental tertentu. 

Sampai taraf tertentu, sebenarnya perilaku impulsif biasa terjadi, khususnya pada anak-anak atau remaja, dan tidak selalu merupakan tanda adanya masalah.

Biasanya, mereka bertindak di luar kendali tersebut karena otak mereka yang masih berkembang. Tetapi, dalam beberapa kasus, hal itu bisa menjadi tanda dari kondisi tertentu.

Baca juga: Perilaku Konsumtif Adalah Berbahaya bagi Kesehatan Mental, Cek Faktanya!

Tanda-tanda impulsif

penyebab fomo

Ada banyak tanda-tanda impulsif yang mungkin kamu alami. Perilaku tersebut biasanya dilakukan dengan spontan tanpa berpikir lebih mantang. Tanda-tanda impulsif, antara lain:

  • Terlalu memanjakan diri
  • Merusak barang ketika marah
  • Sering kehilangan ketenangan
  • Kekerasan fisik
  • Menyakiti diri sendiri
  • Mudah marah dan tidak stabil
  • Meminta maaf secara berlebihan
  • Berhenti dari pekerjaan secara tiba-tiba
  • Mengancam untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain
  • Meninggalkan rumah tanpa membawa barang yang diperlukan, seperti kunci, telepon, dan dompet
  • Membeli barang-barang mahal yang sebenarnya tidak diperlukan tanpa perencanaan sebelumnya
  • Minum alkohol ketika tidak ingin melakukannya
  • Meneriaki orang lain ketika marah
  • Ketidakmampuan untuk menyimpan uang atau mengatur keuangan
  • Terlalu akrab dengan orang asing dan berbagi informasi detail yang bersifat pribadi
  • Mengajukan pertanyaan pribadi yang menyebabkan ketidaknyamanan
  • Mengganggu atau menyela percakapan
  • Tidak bisa sabar menunggu giliran

Penyebab perilaku impulsif

Apa itu Bipolar Disorder

Setelah mengetahui beberapa perilaku impulsif, kamu mungkin penasaran apa penyebabnya. Perilaku tersebut dapat disebabkan oleh:

1. Faktor psikologi

Menurut Very Well Mind, perilaku impulsif dapat diakibatkan oleh gangguan stres pasca trauma, terutama bila trauma terjadi pada masa kanak-kanak.

Baca juga: Cara Menghilangkan Trauma Masa Lalu! Wajib Coba!

2. Faktor genetika

Genetika juga dapat berperan dalam perilaku impulsif seseorang. Kombinasi antara faktor genetik, fisiologis, dan lingkungan dapat mengembangkan perilaku tersebut pada seseorang.

3. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)

ADHD dapat menyebabkan perilaku impulsif, contohnya menyela orang lain ketika berbicara, mengalami kesulitan menunggu giliran ketika mengantre, dan sebagainya.

4. Gangguan bipolar

Gangguan bipolar ini dapat mempengaruhi suasana hati, energi, dan kemampuanmu dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tindakan tersebut bisa muncul dalam perilaku, seperti kebiasaan belanja yang ekstrem atau penyalahgunaan zat.

5. Gangguan kepribadian antisosial

Gangguan ini menyebabkan seseorang cenderung memperlakukan orang dengan buruk tanpa memikirkan konsekuensinya. 

Baca juga: Kenali Apa Itu Fomo dan Cara Mencegahnya!

Cara mengatasi perilaku impulsif

psikoterapi

Atasi kecenderungan perilaku impulsif kamu dengan cara:

1. Psikoterapi

Terapi psikoterapi berfokus pada pengembangan keterampilan dan pengurangan perilaku impulsif. Sehingga, kemampuan berpikir dan berefleksi sebelum bertindak akan meningkat.

Terapi ini juga membantumu lebih sadar akan tindakan yang kamu ambil sehingga kamu meluangkan waktu untuk mempertimbangkan konsekuensinya.

Melakukan hal ini dapat membantumu membuat keputusan yang lebih rasional ketika menanggapi peristiwa yang terjadi di sekitarmu.

Baca Juga: Cara Pakai Psikiater BPJS untuk Konsultasi Kesehatan Mental

2. Obat-obatan

Obat-obatan seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yang dikombinasikan dengan antipsikotik dosis rendah juga bisa membantumu mengatasi perilaku tersebut. 

3. Melatih pernapasan

Bernapas dalam-dalam merupakan salah satu cara untuk membantu kamu mengelola stres, mengatur suasana hati, dan mengurangi perilaku tersebut.

Berfokus pada pernapasan bisa membantu mengalihkan perhatianmu ketika menghadapi dorongan untuk bertindak impulsif.

4. Mencari dukungan

Agar lebih semangat, kamu bisa meminta dukungan dari orang tua dan teman-teman. Misalnya, kamu bisa coba berbicara dengan orang yang kamu percayai.

Merasa ada orang-orang yang bisa kamu ajak untuk berbagi hal-hal yang kamu khawatirkan bisa meredakan kecemasan dan mengurangi perilaku tersebut.

5. Melakukan olahraga

Olahraga secara teratur dapat mengurangi perilaku impulsif. Olahraga dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, dan rasa cemas. 

6. Istirahat

Istirahat dengan tidur siang dapat membantu mengurangi tindakan tanpa berpikir panjang pada orang dewasa. Tidur siang dapat membantu orang lebih tenang dan tidak terlalu frustasi ketika bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. 

Setiap orang terkadang berperilaku impulsif. Jika kamu memiliki masalah yang sulit karena perilaku impulsif, segera cari bantuan dari dokter, ya

Share artikel ini
Reference