apa itu kanker rektum

Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh banyak orang. Bagaimana tidak, hampir semua jenis kanker, bukan hanya mempengaruhi kesehatan organ tubuh lainnya, tetapi juga membutuhkan biaya yang sangat besar.

Salah satu jenis kanker yang cukup umum adalah kanker rektum. Apa sih kanker rektum itu sebenarnya? Yuk, simak artikel berikut ini!

Apa itu kanker rektum?

Kanker rektum adalah pertumbuhan sel yang tidak teratur di dalam rektum. Rektum sendiri merupakan saluran akhir dari usus besar. 

Pada rektum dan usus besar, makanan akan diolah menjadi energi dan sisanya dibuang menjadi tinja. Penyakit ini bermula dari adanya polip prekanker yang bisa berkembang menjadi sel kanker.

Kanker rektum atau biasa juga disebut kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum pada manusia. Selain itu, kanker rektum adalah jenis kanker kedua yang paling umum pada kanker usus besar.

Gejala kanker rektum 

Umumnya, berbagai gejala yang muncul saat seseorang mengalami kanker rektum tidak diketahui sampai akhirnya dilakukan pemeriksaan. Hal ini dikarenakan gejala dari kanker ini sendiri mirip seperti berbagai gejala kesehatan yang umum terjadi. Beberapa gejala kanker ini adalah:

  • Tinja berdarah
  • Perubahan kebiasaan buang air besar. Pasien menjadi lebih jarang atau malah lebih sering buang air besar
  • Diare
  • Tidak nafsu makan
  • Anemia
  • Pusing
  • Rasa lelah yang terjadi terus-menerus
  • Sering sakit perut
  • Sering kentut
  • Detak jantung lebih cepat
  • Napas pendek
  • Penurunan berat badan secara drastis

Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, segera periksakan dirimu ke dokter agar segera dilakukan penanganan yang tepat.

Baca juga: Sakit Perut Sebelah Kiri Bawah pada Wanita, Apa Penyebabnya?

Diagnosis kanker rektum

diagnosis ppcm

Diagnosis dari kanker ini umumnya dilakukan dalam beberapa tahap. Artinya, satu pemeriksaan saja tidak cukup untuk menegakkan diagnosis penyakit ini. Pertama, dokter akan menanyakan riwayat medis pasien secara detail, melihat faktor risikonya, dan mencari tahu berbagai kebiasaan pasien yang mungkin memicu berkembangnya kanker ini.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Tes ini dilakukan untuk menegakkan diagnosis. Beberapa tes yang umum untuk melihat adanya kanker ini adalah:

Pemeriksaan rektal digital

Pemeriksaan ini dilakukan dengan dokter yang memasukkan jari ke dalam anus pasien. Ini bertujuan untuk meraba dinding anus dan mencari adanya benjolan, darah, atau kelainan lainnya.

Kolonoskopi

Pemeriksaan yang satu ini dilakukan untuk melihat ke dalam rektum dan usus besar. Prosedur dilakukan dengan menggunakan tabung kamera yang menampilkan rektum dan usus besar atau dinding usus besar. Lewat tes ini, dokter dapat mendeteksi berbagai kelainan, termasuk polip dan kanker.

Biopsi

Prosedur untuk diagnosis dari kanker ini dilakukan dengan mengangkat sebagian kecil jaringan yang dianggap abnormal pada jaringan rektum. Jaringan yang diangkat kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat tanda-tanda kanker.

Selain ketiga bentuk pemeriksaan di atas, ada beberapa pemeriksaan yang umum untuk menegakkan diagnosis kanker ini, seperti pemeriksaan tumor carcinoembryonic antigen, bahkan berbagai pemeriksaan pencitraan lainnya, mulai dari CT Scan, MRI, hingga PET Scan. Di sinilah pentingnya melakukan konsultasi secara rutin ke dokter agar dokter bisa memutuskan pemeriksaan apa yang paling tepat dilakukan.

 Baca juga: 8 Penyebab Kanker Getah Bening, Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya!

Faktor risiko kanker retrum

Ada faktor-faktor tertentu yang meningkatkan risiko kanker ini, mulai dari beberapa faktor yang bisa dihindari seperti yang berkaitan dengan gaya hidup dan faktor yang tidak bisa dihindari, seperti riwayat keluarga. Berikut beberapa faktor risiko dari kanker ini yang perlu kamu ketahui:

  • Usia lebih dari 50 tahun
  • Ada keluarga yang memiliki riwayat kanker rektum
  • Riwayat polip adenomatosa
  • Adanya sindrom genetik, seperti sindrom Lynch
  • Pengidap diabetes tipe 2
  • Sering mengkonsumsi alkohol
  • Konsumsi rokok jangka panjang
  • Obesitas
  • Kurang olahraga atau melakukan aktivitas fisik
  • Kebanyakan konsumsi daging merah dan daging olahan
  • Sering memasak daging dengan suhu tinggi

Baca juga: Jenis Penyakit Pencernaan yang Perlu Kamu Waspadai

Cara mencegah kanker rektum

makanan yang mengandung kalsium

Ada berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker ini, seperti:

Mengangkat polip anus

Hampir semua kanker rektum berkembang dari polip anus, yang merupakan pertumbuhan tumor jinak di dinding anus. Kolonoskopi dan pengangkatan polip ini dapat mengurangi risiko kanker rektum.

Skrining untuk mendeteksi kanker ini berdasarkan riwayat medis dan keluarga

Skrining biasanya dimulai pada usia 45 tahun pada orang dengan risiko rata-rata, atau pada orang yang berisiko lebih tinggi terkena kanker ini.

Diet kaya serat

Diet ini dilakukan dengan mengonsumsi berbagai makanan yang tinggi serat, seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan berbagai makanan rendah lemak untuk membantu mencegah berkembangnya kanker ini.

Menjaga pola makan 

Karena kanker ini berkembang dari sel-sel abnormal pada lapisan rektum, nutrisi makanan memainkan peran penting dalam meningkatkan atau menurunkan risiko kanker ini. Selain itu, pengidap kanker rektum yang kesulitan BAB juga wajib memperhatikan pola makannya. Jadi, makanan apa yang dianjurkan untuk penderita kanker rektum supaya bisa BAB dengan lancar?

  • Yogurt
  • Alpukat
  • Ubi jalar
  • Jahe

Demikian beberapa informasi tentang kanker rektum yang perlu kamu ketahui. Jika menemukan gejala-gejala kanker rektum, segera periksakan diri ke dokter yaa!

Share artikel ini
Reference