Apa Itu Inner Child? Ini Cara Berdamai dengan Luka di Masa Lalu
Pernahkah kamu mendengar istilah yang satu ini? Inner child bisa memengaruhi kehidupanmu di masa mendatang atau saat kamu telah dewasa. Lalu, apa itu inner child dan bagaimana cara berdamai dengan inner child yang terluka di masa lalu? Yuk, cek detailnya di artikel ini, Yoonies!
Apa itu inner child?
Inner child ini adalah bagian dari diri kita yang berasal dari alam bawah sadar, menyimpan emosi, ingatan, keyakinan dari masa lalu, harapan dan impian kita terhadap masa depan, serta mengingat pengalaman baik, ketakutan masa kecil, trauma, pengabaian atau rasa kehilangan yang signifikan di masa lalu.
Sayangnya, tidak semua inner child mengalami masa-masa indah atau menerima kasih sayang sebagaimana mestinya. Meskipun tidak ada yang bisa melihat jejak fisiknya, namun inner child ini nyata.
Inner child dan masa lalu atau kenangan yang terbawa hingga dewasa bisa menjadi akar yang akan memengaruhi hubunganmu dengan orang lain, seperti orang tua, teman, pasangan, bahkan anggota masyarakat di kehidupan sosial.
Contoh, jika seseorang memiliki orang tua yang depresi, maka inner child mereka bisa terpicu saat pasangan mereka (pacar, suami/istri) juga mengalami depresi.
Ia secara sadar menyadari bahwa banyak cara mengubah suasana hati pasangannya yang depresi, tetapi bagian lain dari dirinya (inner child) merasa kewalahan, ditolak, atau kesal.
Kemudian, berakhir dengan perasaan “Ini salahku pasanganku depresi“, “Aku memang tidak bisa membuatnya bahagia”, atau “Jangan-jangan ia tidak mencintaiku lagi”.
Cara berdamai atau menyembuhkannya
Bagaimana jika diri kita di masa lalu telah terlanjur mengalami dan menyimpan memori negatif sehingga inner child kita kerap merasa terluka atau sakit hati?
Kamu tidak perlu khawatir, pada dasarnya semua orang tidak bisa kembali ke masa lalu. Namun, kamu masih bisa memperbaiki masa depanmu dan berdamai dengan inner child dengan cara-cara berikut ini.
1. Cobalah mengakui kehadirannya
Untuk mulai menyembuhkan dan berdamai, pertama-tama kamu harus mengakui keberadaannya. Siapa pun bisa melakukan ini. Jika merasa ragu atau menolak untuk menggali masa lalu, kamu akan kesulitan memulai proses penyembuhan.
Jika terasa sedikit aneh atau canggung untuk membayangkannya, coba pikirkan bahwa langkah ini adalah salah satu proses penemuan diri. Singkirkan sebentar keberadaan inner child yang terluka dan pikirkan beberapa pengalaman di masa lalu yang penting.
2. Dengarkan apa yang ia katakan
Setelah membuka pintu koneksi dengan inner child, penting untuk mendengarkan perasaanmu. Perasaan inilah yang sering muncul dalam situasi yang memicu emosi yang kuat, ketidaknyamanan, atau luka lama, seperti:
- Kemarahan atas kebutuhan yang tidak terpenuhi
- Pengabaian atau penolakan
- Ketidakamanan
- Kerentanan
- Bersalah atau malu
- Kecemasan
Jika kamu dapat mengenali perasaan ini kembali ke peristiwa masa lalu, kamu mungkin menyadari bahwa situasi serupa dalam kehidupan dewasa memicu respons yang sama.
Dengarkan perasaan dari inner child dan biar dirimu menerimanya daripada menolak atau mengabaikannya. Dengan begitu, kamu dapat mengidentifikasi dan memvalidasi perasaanmu.
3. Cobalah menulis
Untuk membuka dialog dan memulai proses penyembuhan, kamu bisa mencoba untuk menulis surat kepada inner child. Kamu dapat menulis tentang kenangan masa kecil dari sudut pandang orang dewasa dan memberikan penjelasan tentang keadaan menyedihkan yang tidak kamu pahami saat kecil dulu.
Cobalah tulis surat seakan berdialog dengan dirimu di masa lalu, luka yang kamu alami, perasaan, dan apapun yang bisa kamu curahkan. Saat menulis surat atau catatan, kamu juga bisa bertanya dan mencari dukungan dan solusi terhadap perasaan atau luka yang kamu alami.
4. Bantu dengan meditasi
Meditasi bisa menjadi metode yang bagus untuk membuka diri karena metode ini punya banyak manfaat untuk kesehatan mental dan juga fisik.
Dengan meditasi, kamu lebih aware dengan diri sendiri, membuatmu lebih memperhatikan perasaan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari, serta membantu kamu merasa lebih nyaman dengan emosi yang tidak diinginkan.
Selain itu, meditasi juga membantu kamu berlatih mengakui dan menghadapi perasaan yang muncul. Ketika terbiasa menerima emosi yang datang, kamu akan merasa lebih mudah untuk mengungkapkannya dengan cara yang sehat.
Selain itu, hal tersebut akan membantu memvalidasi perasaan dengan mengirimkan pesan bahwa tidak apa-apa memiliki emosi negatif dan mengeluarkannya.
5. Konsultasi dengan psikolog dan psikiater
Trauma masa lalu dapat menyebabkan masalah tertentu. Psikolog atau psikiater akan berusaha untuk menciptakan ruang yang aman bagi kamu untuk mulai menavigasi gejolak emosional dan mempelajari strategi yang berguna untuk menyembuhkan inner child.
Psikolog atau psikiater mampu mengenali bagaimana pengalaman masa kecil dan peristiwa masa lalu lainnya dapat memengaruhi kehidupan, hubungan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Jika kamu tertarik untuk mengeksplorasi masa lalu dan mengenal dirimu lebih baik, carilah psikolog atau psikiater yang memiliki pengalaman di bidang ini.
Itulah penjelasan mengenai apa itu inner child hingga cara berdamai dengan luka yang kamu alami di masa lalu. Ingat, inner child adalah bagian dari diri kita juga.
Jika memang di masa lalu kita mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan atau nyaman, tak perlu menyalahkan masa lalu dan fokuslah pada masa kini dan masa depan.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty