7 Ciri-Ciri Terjebak di Hubungan Abusive, Begini Mengatasinya!
Melepaskan diri dari perilaku abusive atau kekerasan dalam sebuah hubungan mungkin cukup sulit dan melelahkan. Pasalnya perilaku ini dilakukan oleh pasangan yang pernah kita sayangi.
Kekerasan dalam hubungan memang banyak dialami oleh wanita, akan tetapi ada juga lho kekerasan yang dialami oleh pria.
Nah, buat kamu yang ingin melepaskan diri sikap abusive pasangan, yuk baca dulu seperti apa itu abusive berikut ini!
Apa itu abusive dalam hubungan?
Apa sih maksud abusive dalam suatu hubungan? Kekerasan dalam hubungan atau abusive adalah tindak kekerasan yang dapat membentuk kendali atau kuasa atas diri pasangan dalam suatu hubungan.
Ada banyak perilaku yang dikategorikan dalam tindakan abusive yaitu berupa ancaman, isolasi, intimidasi dalam seksual, fisik, emosional hingga finansial.
Terkadang seorang korban dalam tindakan abusive tidak menyadari telah berada dalam hubungan yang kurang sehat dan semakin lama terjebak dalam hubungan abusive dengan dalih mencintai pasangan.
Yuk coba ketahui apa saja yang menjadi ciri tindakan abusive dalam suatu hubungan agar kamu bisa segera terlepas dari jeratan yang memilukan ini.
Ciri-ciri hubungan abusive
Ada banyak perilaku abusive yang dapat diterima seseorang pada sebuah hubungan. Tentunya tanda ini sering tidak disadari oleh korban walaupun tidak ada seorangpun yang pantas menerima kekerasan dari orang lain.
Tidak selalu ditandai dengan kekerasan fisik, berikut ini beberapa tanda saat kamu berada dalam hubungan yang abusive:
1. Korban kerap menerima hinaan dan kritikan
Pelaku abusive selalu melakukan kritikan dan hinaan terhadap pasangan baik itu dari nama panggilan, membunuh karakter dan kepercayaan diri pasangan, sering berteriak, tidak segan memperlakukan pasangan hingga tidak peduli dan selalu menghina apapun yang dilakukan oleh pasangan.
2. Pasangan tidak ada rasa penyesalan dan merasa selalu benar
Pelaku abusive selalu merasa tindakan adalah hal yang benar dan tidak ada penyesalan sedikitpun akan hal yang sudah dilakukan. Pelaku akan mencari seribu alasan untuk dapat membenarkan perilaku abusivenya kepada pasangan.
3. Pasangan selalu curiga dan sensitif
Perhatikan tanda saat pasangan mulai sensitif atau curiga terhadap apapun yang kamu lakukan. Banyak hal yang akan menjadi pelatuk emosi pasangan sehingga mengakibatkan kekerasan terjadi meskipun itu hanya hal sepele. Mencurigai pasangan dan sensitif terhadap apapun yang dilakukan dan dikatakan oleh pasangan.
4. Kekerasan dalam tataran finansial
Kekerasan dalam tataran finansial juga dapat menjadi tanda perilaku abusive dari pasangan. Misalnya pasangan berusaha memutus akses rekening, membuat pasangan berhenti bekerja, tidak memberikan kewajiban finansial kepada pasangan dengan tujuan untuk menyalahkan pasangan.
Hal tesebut akan membuat korban menjadi tidak berdaya dalam segi finansial dan harus bergantung pada belas kasih pelaku kekerasan.
5. Kekerasan fisik
Perilaku kekerasan tidak pernah dibenarkan apapun alasannya, apalagi jika ini menyangkut kekerasan dalam suatu hubungan. Bukti konkrit dan nyata ini merupakan salah satu tanda yang memiliki ciri nyata dan dapat dirasakan secara langsung oleh fisik korban.
Adapun perilaku kekerasan fisik dalam hubungan yaitu:
- Melempar
- Mendorong
- Memukul
- Menendang
- Mencekik
- Menampar
- Merusak barang
Jika kamu pernah mengalami kekerasan fisik dalam hubungan, tentunya hal ini harus segera dilaporkan ke pihak berwajib karena melakukan kekerasan termasuk dalam tindak pidana yang perlu diselesaikan oleh pihak ketiga.
6. Pasangan melakukan kontrol penuh akan kehidupan
Menemukan control penuh akan kehidupan pasangan dan seolah yang paling mengerti hal terbaik untuk pasangan adalah tanda bahwa kamu berada dalam hubungan abusive.
Banyak hal tidak wajar yang pasangan terapkan seperti membatasi pergaulan, melarang kegiatan yang disukai, melarang berkomunikasi dengan teman atau keluarga dan lain sebagainya.
7. Pasangan kerap memanipulasi
Perilaku manipulasi pelaku kekerasan kepada korban sering menjadi pintu maaf bagi korban untuk memaklumi tindakan kekerasan.
Korban dibuat merasa bersalah atas kekerasan yang terjadi, membuat korban memaafkan dengan pura-pura menyesal atau menangis adalah suatu tanda bahwa kamu berada dalam hubungan yang toxic dan abusive.
Jika kamu mengalami hal-hal seperti diatas, ada baiknya segera mencari menyelesaikan dengan cara-cara berikut ini.
Cara mengatasi pasangan yang abusive
Memang tidak mudah keluar dari hubungan yang abusive. Terlebih saat pelaku merupakan orang terdekat dan pasangan yang sangat dicintai.
Tentunya banyak orang yang akan bertanya mengapa korban tidak lari atau kabur saja? Hal tersebut memang tidak mudah ya.
Ada banyak pertimbangan saat ingin keluar dari hubungan yang abusive, namun hal pertama yang harus dilakukan adalah memikirkan keselamatan fisik dan mental diri sendiri. Ketika kamu sudah menyadarinya, saatnya kamu menemukan cara agar terbebas dari jeratan perilaku abusive.
1. Berdamai dengan diri sendiri
Berdamai dengan diri sendiri merupakan salah satu langkah untuk mengatasi pasangan dan hubungan yang abusive.
Kondisi tetap menyalahkan diri sendiri akan membuat kamu terjebak selamanya dalam hubungan abusive dan terus memaklumi apa yang dilakukan pasangan walaupun menyakitkan.
2. Kenali perilaku pasangan
Pasangan yang abusive biasanya memiliki ciri perilaku khusus yang mendorong tindakan abusive terhadap pasangannya.
Kenali bagaimana perilakunya dan lawan dengan strategi agar tidak terus menjadi korban. Jangan merasa rendah dihadapan pasangan dan berusaha percaya diri agar tidak terus menjadi korban.
3. Buat rencana matang
Jika ingin melepaskan diri, buat rencana yang matang dan selalu bersiap sedia saat pasangan dalam kondisi melakukan tindak kekerasan. Temukan cara terbaik untuk pergi dan tidak melunakkan diri hanya karena pasangan meminta atau berjanji untuk berhenti menyakiti.
4. Tidak mudah goyah
Jangan pernah berikan kesempatan kedua dan goyah kepada pasangan yang melakukan tindakan abusive. Percayalah bahwa tidak ada seorangpun yang pantas menerima perlakukan kekerasan dari siapapun, termasuk kamu dari pasangan.
Kemasi barang-barang dan minta bantuan orang ketiga jika masalah tidak dapat diselesaikan sendiri.
5. Minta bantuan pihak ketiga
Dukungan dari orang sekitar sangat penting untuk mendukung keselamatan diri kamu. Hubungi yayasan, keluarga, teman atau siapa saja yang dapat membantu kamu keluar dari hubungan abusive.
Catat semua perlakukan kejahatan dari pasangan, kumpulkan bukti, simpan dan persiapan diri untuk segera keluar dari hubungan yang menyakitkan.
Keluar dari hubungan yang abusive memang tidak mudah ya Yoonies, namun hal ini perlu kamu lakukan agar mental dan fisik dapat diselamatkan.
Penulis: Nur Azizah