Waspadai 10 Penyebab Dan Gejala Jantung Bengkak
Jantung bengkak (kardiomegali) adalah kondisi dimana ukuran jantung menjadi lebih besar dari biasanya. Jantung mungkin menjadi sangat tebal atau melebar, dan dapat terjadi pada seluruh bagian jantung atau hanya sebagian saja.
Beberapa kasus jantung bengkak tidak selalu disebabkan oleh suatu penyakit, bahkan sifatnya pun ada yang sementara dan permanen. Namun kondisi ini memang tidak bisa disepelekan dan berdampak besar pada kondisi kesehatan.
Gejala jantung bengkak
Pembesaran jantung bisa menjadi reaksi jantung terhadap sesuatu yang memaksanya bekerja lebih keras dalam mengedarkan darah. Ibaratnya seperti berjalan menanjak sepanjang waktu alih-alih berjalan di tanah datar.
Orang dengan kardiomegali mungkin tidak memiliki gejala apapun sampai kondisinya menjadi lebih parah. Gejala yang mungkin dialami antara lain:
- Sesak nafas
- Nafas yang pendek
- Sakit dada
- Jantung berdebar-debar (detak jantung cepat,)
- Aritmia (detak jantung tidak teratur)
- Pusing
- Pingsan
- Mudah lelah karena aktivitas fisik
- Pembengkakan di kaki
- Kenaikan berat bada (terutama di bagian tengah tubuh)
Jenis pembengkakan jantung
Jantung dapat membesar dengan dua cara yang berbeda, tergantung pada kondisi kesehatan atau aktivitas yang mempengaruhinya. Berikut adalah jenis pembengkakan jantung:
- Dilatasi: Dinding jantung menjadi tipis, meregang (melebar) dan melemah. Kondisi ini memperbesar hati. Kardiomiopati dilatasi dapat menyebabkan gagal jantung, di mana jantung kehilangan kemampuannya untuk memompa dengan benar.
- Hipertrofi: Dinding jantung menebal menyebabkan jantung menjadi kurang efisien. Hal ini dapat terjadi pada atlet dan wanita hamil, yang jantungnya menjalani beban kerja yang tinggi untuk jangka waktu yang lama.
Hipertrofi ventrikel kiri (LVH) adalah penebalan otot ruang jantung kiri bawah (ventrikel) – ruang pemompaan utama jantung. Kondisi ini dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau stenosis aorta.
Penyebab jantung bengkak
Penyakit apapun yang membuat jantung bekerja lebih keras, berpotensi menyebabkan jantung membengkak. Sama seperti otot lengan atau kaki yang membesar saat berolahraga, jantung juga akan membesar saat harus bekerja lebih keras. Namun, tidak seperti otot, jantung tidak menjadi lebih efektif hanya karena ukurannya lebih besar.
Banyak proses penyakit dapat menyebabkan jantung melebar karena masalah dengan otot jantung yang mendasarinya. Dalam kasus ini, meskipun jantung lebih besar, fungsinya justru memburuk. Penyebab paling umum dari pembesaran jantung adalah penyakit arteri koroner (yang dapat menyebabkan serangan jantung).
Penyebab jantung membesar lainnya yaitu:
- Anemia.
- Kehamilan.
- Artritis reumatoid.
- Aritmia (irama jantung tidak normal).
- Sarkoidosis.
- Kardiomiopati.
- Penyakit jantung bawaan.
- Penyakit jantung hipertensi.
- Gagal ginjal.
- Infeksi virus yang menyebabkan miokarditis.
- Penyakit katup jantung.
- Hipertiroidisme.
- Hipotiroidisme.
- Penyakit paru-paru seperti PPOK dan hipertensi pulmonal.
Dalam beberapa kasus, para atlet akan mengalami pembesaran jantung karena aktivitas fisik yang berulang. Dalam kasus ini, fungsi jantung akan normal (atau bahkan lebih baik dari biasanya) meskipun terjadi pembesaran.
Pengobatan
Pengobatan dan perawatan untuk kardiomegali tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya dan seberapa besar pembengkakan jantung. Tujuan pengobatan adalah untuk mengontrol gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Perawatan yang akan didapat mungkin termasuk obat-obatan, operasi dan perubahan gaya hidup. Kamu dan dokter harus mendiskusikan pilihan pengobatan dan memutuskan apa yang terbaik untuk kondisi kesehatan kamu.
- Obat-obatan
Beberapa obat yang mungkin diresepkan oleh dokter diantaranya:
- Diuretik
- Ace (angiotensin-converting enzyme) inhibitor
- Beta-blocker
- Antiaritmia
- Obat tekanan darah
- Pembedahan dan prosedur lainnya
Jika obat menjadi pilihan yang kurang efektif, dokter mungkin akan menyarankan operasi seperti:
- Operasi katup jantung
- Operasi bypass arteri koroner
- Operasi transplantasi jantung
- Defibrilator kardioverter implan (icd)
- Alat bantu ventrikel kiri – pompa mekanis untuk pasien gagal jantung
- Merubah gaya hidup
Kamu bisa menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke dengan mengendalikan tekanan darah, diabetes, dan kolesterol darah. Penting juga untuk menjalani gaya hidup sehat seperti:
- Menghindari rokok.
- Lebih aktif secara fisik.
- Membentuk berat badan ideal
- Makan diet seimbang yang sehat. Ada beberapa diet khusus yang bisa kamu ikuti dan telah terbukti mengurangi risiko penyakit jantung.
- Minumlah lebih sedikit alkohol atau menghindarinya.
- Kelola stress dengan baik.
Pembengkakan jantung memang tidak dapat diprediksi kemunculannya. Hal yang bisa kamu lakukan hanyalah mencegah resikonya dengan mengikuti tips agar jantung sehat. Salah satunya dengan cara menerapkan pola hidup sehat dan rutin memeriksa kesehatan jantung di rumah sakit atau klinik.