Vagina Terasa Nyeri dan Tak Kunjung Mereda? Ini 10 Penyebabnya!
Jika ada bagian tubuh yang terasa sakit atau nyeri tentu kamu merasa khawatir telah terjadi sesuatu bukan? Apalagi jika bagian vagina terasa nyeri dan tidak kunjung mereda selama beberapa waktu. Hal ini bisa memicu banyak kekhawatiran dan ketakutan datang karena vagina merupakan salah satu alat vital.
Rasa nyeri pada vagina biasanya akan mendorong wanita untuk mencari tahu baik itu dengan bertanya di google atau kepada orang yang yang malah menambah kekhawatiran.
Hal tersebut bisa saja kamu lakukan, namun tetap bijak dan segera hubungi dokter untuk memastikan penyebabnya. Apa saja penyebab umum dari nyeri vagina?
10. Penyebab vagina terasa nyeri
Ladies, jika terjadi nyeri pada vagina, disarankan untuk kamu segera menghubungi tenaga kesehatan untuk dapat memastikan apa penyebab pasti vagina terasa nyeri, ya. Beberapa penyebab yang mungkin terjadi saat vagina terasa nyeri, antara lain:
1. Vulvodynia
Vulvodynia merupakan kondisi saat vagina terasa nyeri, ngilu, perih dan panas. Beberapa wanita juga merasakan gatal dan mengalami gejala yang berbeda.
Nyeri dapat terasa pada seluruh bagian kelamin dan terkadang berpindah. Penyebab vulvodynia maish terus dipelajari namun ada beberapa penyebab yang memicu kondisi ini terjadi seperti:
- Kejang otot
- Gangguan atau cedera saraf
- Alergi atau iritasi terhadap bahan tertentu
- Peradangan pada vagina dsb
2. Vagina kering
Nyeri pada vagina dapat disebabkan karena vagina kurang pelumasan atau lubrikasi, terlebih pada saat berhubungan seksual. Vagina kering akan menyebabkan rasa sakit setelah berhubungan dan bahkan bisa lama untuk dapat sembuh. Vagina lecet karena gesekan penis namun tanpa pelumasan yang memadai.
Vagina kering bisa disebabkan pengguna pil KB hormonal, kadar estrogen rendah dan perimenopause.
3. Menstruasi
Menstruasi menyebabkan nyeri pada vagina yang dibarengi dengan gejala lain seperti kram perut, sakit kepala, hingga sakit pinggang baik sebelum atau selama menstruasi berlangsung.
Jenis nyeri dan sakitnya relative dapat diatasi dan akan berkurang dari waktu ke waktu. Jika nyeri haid terasa parah, segera hubungi dokter untuk mengetahui sebabnya.
4. Fibroid
Fibroid merupakan pertumbuhan massa atau jaringan yang sifatnya non-kanker di dalam atau luar rahim. Fibroid menyebabkan rasa nyeri tumpul atau tajam saat berhubungan seksual jika fibroid tumbuh di dekat leher rahim atau ujung vagina.
Fibroid termasuk gangguan umum pada area reproduksi wanita yang dapat disembuhkan dengan beberapa metode pengobatan seperti pemeriksaan panggul hingga ultrasound tes.
5. Endometriosis
Endometriosis adalah jaringan endometrium (lapisan rahim) yang keluar dari rahim dan menempel pada bagian lain seperti saluran tuba, kandung kemih, rongga panggul dan ovarium menyebabkan nyeri pada panggul dan vagina, terlebih saat menstruasi datang.
6. Adenomyosis
Kondisi ini mirip dengan endometriosis namun jaringan ini tumbuh di dinding otot rahim dan bukan di luar rahim.
Tekanan pada panggul, kram dan menstruasi akan memicu nyeri vagina yang menyakitkan. Penyebab dari adenomyosis belum diketahui namun cenderung menyerang pada wanita jelas akhir masa subur hingga menopause.
7. Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual atau IMS menyebabkan vagina terasa nyeri, terasa terbakar, dan meradang. Virus seksual menyebabkan jerawat muncul pada area vagina.
Gejala lain akan terasa berbeda jika penyebab infeksinya juga berbeda seperti trikomoniasis yang disebabkan parasit, klamidia dan gonore yang disebabkan bakteri dan lain sebagainya.
8. Kista vulva
Apakah ada benjolan vagina yang terasa nyeri dan menyakitkan? Kista vulva atau epidermal terjadi saat folikel rambut yang berada di kulit vulva tersumbat karena minyak atau rambut yang tumbuh ke dalam vulva. Kondisi ini dapat membaik dan sembuh dari waktu ke waktu tanpa pengobatan khusus.
9. Luka pada selangkangan
Luka pada selangkangan bisa terjadi karena beberapa penyebab seperti mengenakan celana atau pakaian yang terlalu ketat sehingga vagina tertekan dan lama-lama menimbulkan nyeri pada vagina.
10. Peradangan pada area vagina
Peradangan pada vagina disebabkan karena bakteri, infeksi jamur, dan penyakit organ kelamin lainnya yang memicu gejala seperti vagina terasa nyeri, keputihan menyengat, sakit pada area kemaluan saat buang air kecil dan berhubungan seksual.
Nyeri pada vagina bisa dipicu berbagai macam sebab sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sehingga bisa direkomendasikan perawatan terbaik untuk mengatasi vagina yang terasa nyeri ya, ladies. Apakah nyeri vagina berbahaya?
Apakah vagina nyeri terasa nyeri berbahaya?
Beberapa nyeri mungkin tidak berbahaya jika itu disebabkan karena faktor menstruasi yang tentunya akan hilang setelah menstruasi selesai.
Namun jika nyeri vagina terasa semakin parah tanpa sebab yang diketahui, kamu wajib segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan apa penyebab dan bagaimana perawatan yang dibutuhkan.
Ada penyebab nyeri vagina yang harus disingkirkan dan hal tersebut bisa diketahui dari pemeriksaan lanjutan. Dokter akan bertanya mengenai gejala lain yang kamu rasakan dan jika dibutuhkan pemeriksaan lanjutan serta rekomendasi dan tips mengurangi nyeri vagina dengan mengubah gaya hidup.
Cara mengatasi vagina terasa nyeri
Cara atasi dan menghindari vagina nyeri antara lain:
- Mengenakan pakaian berbahan katun agar nyaman di kulit dan area vagina.
- Hindari celana ketat dan pakailah rok atau celana longgar untuk menghindari nyeri vagina.
- Hindari produk pembersih area kemaluan yang beraroma seperti tisu wanita, sabun, atau mandi busa.
- Oleskan obat dingin rekomendasi dokter untuk meredakan sakit pada vagina.
- Pastikan lubrikasi sebelum berhubungan seks maksimal agar vagina tidak kering dan memicu rasa nyeri.
- Coba posisi seks yang nyaman untuk menghindari nyeri vagina.
- Kurangi stress dan banyak lakukan olahraga ringan untuk menghindari nyeri vagina.
Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan teratur memang sulit ya, ladies. Namun jika ternyata pola hidup pemicu hal negatif seperti nyeri pada vagina, segera ubah dan jangan malu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pasti dari nyeri pada vagina kamu, ya!