Ukuran Kolesterol Normal Wanita Dewasa dan Tips Menurunkannya
Sebagian orang terutama wanita tidak menyadari kalau dirinya memiliki kadar kolesterol yang melebihi rata-rata orang normal. Akibatnya, memicu risiko, seperti stroke dan serangan jantung. Lalu, berapa ukuran kolesterol normal wanita dewasa?
Kolesterol masuk ke dalam kategori penyakit yang menyumbang kematian tinggi di dunia. Berdasarkan data dari World Health Federation, kolesterol tinggi menyebabkan 4,4 juta kematian setiap tahunnya, atau sekitar 7,8% dari seluruh kematian.
Ukuran kolesterol normal pada wanita dewasa
Memahami kadar kolesterol sangat penting untuk mengetahui apakah angkanya masih batas normal atau sudah melebihi batas. Jika terlalu tinggi maka seseorang berisiko mengalami sakit jantung, stroke, hingga kanker payudara pada wanita.
Angka kolesterol menunjukkan seberapa banyak kolesterol yang ada pada darah. Low density lipoprotein (LDL) merupakan kolesterol jahat yang jumlahnya harus di bawah 100 mg/dL, sedangkan high density lipoprotein (HDL) yaitu kolesterol baik, idealnya di atas 60 mg/dL. Total kadar kolesterol normal pada wanita dewasa yang aman di bawah 200 mg/dL.
Total kolesterol di level berisiko, jika jumlahnya 200-239 mg/dL dengan LDL 100-159 mg/dL dan HDL bagi wanita 50-59 mg/dL. Sementara level berbahaya apabila jumlah total di atas 240 mg/dL dengan LDL 160 mg/dL ke atas dan HDL di bawah 50 mg/dL.
Kadar kolesterol normal tergantung dengan jenis kelamin dan usia. Orang usia 19 tahun memiliki total kolesterol di bawah 170, usia 20 tahun ke atas bagi wanita 125-200 mg/dL. Perlu diingat, kamu perlu memastikan LDL tetap di angka rendah, sedangkan HDL di angka yang tinggi.
Kolesterol yang tinggi dan tidak diatasi, berisiko menyebabkan penyakit berbahaya, seperti jantung dan stroke. Kadar kolesterol tinggi akan menumpuk plak pada arteri yang menyebabkan arteri menyempit. Akibatnya, aliran darah ke jantung dan organ lainnya terhambat, dan memicu kekurangan darah di organ tersebut.
Orang dengan kadar kolesterol tinggi perlu mengubah pola hidup, agar angka LDL tetap di angka normal dengan cara berikut:
1. Menjadwalkan aktivitas fisik
Menjadwalkan olahraga rutin bisa membantu menurunkan kolesterol tinggi dan meningkatkan HDL. Olahraga dilakukan paling tidak 30 menit 5 kali seminggu. Jenis olahraga yang dapat kamu lakukan bermacam-macam mulai dari jogging, bersepeda, aerobik, sampai cardio. Selain baik bagi jantung, ini merupakan cara agar berat badan tetap terjaga.
2. Mengonsumsi makanan sehat
Mengubah pola makan demi menurunkan angka kolesterol dengan mengonsumsi makanan sehat seperti
- Mengurangi lemak jenuh yang biasa ditemukan pada produk susu dan daging merah
- Mengonsumsi makanan tinggi asam omega 3, seperti salmon, walnut, dan makarel
- Menghilangkan lemak trans yang umum ditemukan pada kue dan margarin
- Menambahkan protein whey
- Meningkatkan konsumsi serat larut, contohnya dengan perbanyak mengonsumsi apel, pir, kacang merah, oatmeal
3. Mempertahankan berat badan ideal
Berat badan turut berpengaruh dalam meningkatkan kadar kolesterol. Oleh karena itu, wanita obesitas dianjurkan melakukan diet untuk menurunkan berat badannya. Cara menurunkan berat badan paling sederhana adalah memperbanyak aktivitas fisik. Misalnya, jika memilih berjalan kaki daripada kendaraan ketika ke toko kelontong. Selain itu, kurangi konsumsi minuman manis dan camilan.
4. Menghindari rokok
Rokok mengandung tembakau yang berisiko menyebabkan penyakit jantung. Dengan berhenti merokok, tekanan darah dan detak jantung kamu akan pulih dari lonjakan karena rokok serta fungsi paru-paru lebih baik.
5. Mengonsumsi suplemen tambahan
Konsumsi suplemen tambahan bisa jadi opsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Misalnya, mengonsumsi suplemen dengan kandungan omega 3 DHA, koenzim Q10, dan psyllium. Namun, konsumsi suplemen perlu konsultasi dengan dokter untuk meminimalisir efek samping pada sebagian orang.
Setelah mencermati informasi seputar ukuran kolesterol normal wanita dewasa, kamu bisa melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui berapa kadar kolesterol di tubuh, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung di masa mendatang.
Penulis: Silvia Wardatul
