jerawat saat hamil

Selama kehamilan, seseorang biasanya rentan terhadap masalah kulit. Kulit lebih kering atau mempunyai jerawat saat hamil menjadi hal yang wajar. Pada dasarnya, penyebab utama timbulnya jerawat adalah perubahan hormonal selama kehamilan yang cukup signifikan.

Oleh karena itu, sulit untuk sepenuhnya mencegah timbulnya jerawat selama kehamilan. Tapi, kamu bisa mencoba beberapa cara untuk mengobatinya agar tidak semakin parah.

Apa penyebab jerawat saat hamil?

Peningkatan kadar hormon selama trimester pertama bisa menjadi alasan utama munculnya jerawat selama kehamilan. Peningkatan hormon selama kehamilan dapat memicu produksi minyak (sebum) di kulit, menyumbat pori-pori, dan menciptakan ruang untuk pertumbuhan bakteri.

Menggunakan riasan tebal atau mencoba skincare baru juga bisa memicu timbulnya jerawat. Selain itu, jika kamu memang memiliki riwayat kulit berjerawat, maka kejadian jerawat saat hamil bisa lebih besar. Begitu juga jika kamu sering berjerawat sebelum menstruasi.

Faktor sistem kekebalan juga berperan. Sistem kekebalan yang lemah dapat menjebak bakteri di folikel dan menyebabkan peradangan kulit.

Letak jerawat saat hamil

penyebab jerawat di punggung

Munculnya jerawat di awal kehamilan adalah hal yang biasa. Menurut penelitian pada International Journal of Women’s Dermatology tahun 2017, sejumlah wanita berusia 20-30 tahun mengalami jerawat saat hamil.

Jerawat yang terjadi selama kehamilan disebabkan oleh produksi sebum (minyak) yang berlebihan. Sebum adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous di kulit. Kadar sebum yang tinggi dipicu oleh peningkatan produksi hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan, terutama pada periode awal kehamilan.

Sama seperti jerawat hamil, jerawat saat menstruasi juga disebabkan oleh produksi sebum yang berlebih akibat aktivitas hormon estrogen dan progesteron. Diketahui ada 65% wanita berjerawat di wajahnya menjelang menstruasi atau saat menstruasi. Selain faktor hormonal, munculnya jerawat baik saat hamil maupun menstruasi juga bisa dipicu oleh:

  • Penyumbatan folikel rambut oleh sel kulit mati
  • Peradangan
  • Infeksi bakteri

Meski pada umumnya jerawat hamil dan menstruasi muncul di wajah, tapi tidak menutup kemungkinan jerawat juga muncul di area kulit lainnya, seperti punggung, dada, dan bahu.

Cara menghilangkan jerawat saat hamil

Jerawat yang muncul saat hamil hanya bersifat sementara dan bisa hilang dengan sendirinya, karena hormon kembali normal setelah melahirkan. Berikut beberapa cara alami mengatasinya dengan bahan-bahan yang mudah didapat:

1. Madu murni tanpa campuran

Bahan makanan serbaguna ini memiliki sifat antibakteri dan antiseptik. Plus, madu dapat menenangkan kulit yang meradang.

Untuk mengobati jerawat yang terjadi pada saat kamu hamil, cuci muka dengan air hangat untuk membuka pori-pori kulit. Kemudian, oleskan madu langsung ke area wajah yang rawan jerawat. Biarkan selama 20-30 menit lalu bilas wajah dengan air hangat.

2. Baking soda

Selain sebagai bahan untuk membuat kue, cara menghilangkan jerawat juga bisa dengan baking soda. Berfungsi membantu minyak di wajah cepat kering, cara menggunakannya adalah dengan mencampurkan satu sendok baking soda dan satu sendok air. Oles di area jerawat, biarkan hingga kering. Cuci muka dengan air sampai bersih. Ingat untuk mencuci semua sisa baking soda dengan bersih, karena cairan ini bisa berdampak keras pada wajah jika dibiarkan cukup lama.

3. Lidah buaya

Daun tanaman tropis ini menghasilkan gel bening. Gel ini menjadi bahan pembuatan losion, krim, dan sabun. Dikenal juga dapat mengobati luka bakar, pengelupasan, dan kulit kering.

Lidah buaya juga ternyata mengandung asam salisilat dan belerang, yang sangat bermanfaat untuk mengobati jerawat. Bersihkan dulu wajah kamu sebelum mengoleskan gel lidah buaya. Kamu bisa menggunakan sendok atau kuas masker saat mengaplikasikannya. Pakai seperti masker selama 5-10 menit, lalu bilas dengan air hangat.

Sebaiknya ulangi langkah ini sehari dua kali, atau tergantung kebutuhan kamu. Selain itu, memakai masker lidah buaya juga bisa melembapkan kulit wajah yang kering, selama kehamilan.

4. Cuka Apel

Campurkan satu sendok makan cuka dan tiga sendok makan air matang. Kemudian, rendam bola kapas dalam cuka apel dan oleskan sedikit ke area yang terkena untuk menyerap minyak.

Kamu dapat menggunakan campuran ini sebagai toner alami, yang kaya akan enzim dan asam alfa hidroksi. Namun, jangan gunakan cuka murni pada kulit. Ini karena cuka murni sangat asam dan dapat menyebabkan luka bakar.

5. Oatmel dan Mentimun

Mentimun dan oatmeal menawarkan sifat menenangkan dan mendinginkan kulit. Campuran masker kedua bahan ini bisa menjadi cara alami ampuh membasmi jerawat.

Penggunaan obat jerawat yang aman

Memang ada beberapa jenis zat dalam obat jerawat yang aman dan masih memungkinkan untuk digunakan ibu hamil, yaitu asam azelaic, eritromisin, benzoil peroksida, klindamisin, asam glikolat.

Tingkat penyerapan kelima zat ini hanya sekitar 5 persen, sehingga tidak akan berpengaruh besar pada janin. Namun dosis dan konsentrasi masing-masing obat harus sesuai dengan anjuran dokter.

Kamu harus berhati-hati karena banyak obat jerawat yang belum teruji keamanannya untuk digunakan ibu hamil. Untuk itu, disarankan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan obat jerawat.

Share artikel ini
Reference