tanda-tanda hamil kembar

tanda-tanda hamil kembar

Tanda-tanda hamil kembar yang dialami oleh setiap ibu hamil memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri. Mulai dari tanda hamil yang datang lebih awal atau ukuran rahim yang lebih besar dari biasanya.

Beberapa ibu hamil terkadang dapat merasakan bahwa kandungan mereka memiliki lebih dari satu janin namun ada juga yang tidak menyadari perubahan tersebut.

Kehamilan kembar dapat memiliki tanda yang jauh berbeda dengan kehamilan tunggal, begitu pula sebaliknya. Penasaran apa saja tanda tanda hamil kembar? Simak artikel berikut ini.

Tanda kehamilan kembar

Gejala atau tanda kehamilan kembar mulai dari morning sickness, mudah merasa lelah, hingga pertambahan berat badan dapat berbeda bila dibandingkan dengan kehamilan tunggal.

Berikut adalah 8 tanda kehamilan kembar yang sering dialami oleh ibu:

1. Morning sickness muncul lebih awal

Morning sickness atau mual dan muntah di pagi hari memang sering menjadi tanda kehamilan yang umum bagi kehamilan tunggal.

Tetapi, bagi ibu yang mengandung lebih dari satu bayi, morning sickness dapat berlangsung pada trimester awal atau pada minggu ke-4 kehamilan.

Menggunakan morning sickness sebagai tanda kehamilan kembar tidak dapat dijadikan sebagai tolak ukur.

Namun, sekitar 15% wanita dengan kehamilan kembar melaporkan bahwa rasa mual meningkat dibandingkan dengan kehamilan tunggal yang sebelumnya mereka rasakan.

2. Tubuh terasa lebih mudah lelah

Sama seperti morning sickness yang terjadi karena peningkatan hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG), kelelahan sebagai tanda-tanda hamil kembar biasanya terjadi pada trimester pertama atau pada minggu ke-4.

Kelelahan ekstrim seperti kantuk dan lesu pada kehamilan kembar adalah gejala yang subjektif dan sulit untuk dinilai.

Namun, tidak ada salahnya jika kamu mulai memperhatikan kondisi kelelahan yang kamu alami.

3. Kadar hormon hCG yang lebih tinggi

Dikenal sebagai hormon kehamilan, tanda-tanda hamil kembar yang berikutnya adalah meningkatnya kadar hormon hCG yang lebih tinggi daripada kehamilan tunggal.

Untuk mengetahui apakah kadar hormon hCG meningkat, kamu dapat melakukan tes kehamilan.

Tes kehamilan dengan urin memang tidak bisa menunjukkan jumlah kadar hCG melainkan hanya mengukur ada atau tidaknya jumlah minimum hormon hCG.

Jika kamu ingin mendapatkan hasil yang lebih akurat, kamu dapat mengetahui kadar hCG dengan mengambil sampel darah.

Meskipun tes kehamilan dengan urin atau darah tidak sepenuhnya menunjukkan apakah kamu mengandung anak kembar, jika pemeriksaan kadar hCG di awal kehamilan menunjukkan hasil yang tinggi maka besar kemungkinan ini mengindikasikan kehamilan kembar.

9 Ciri Ibu Hamil Kembar, dan Cara Mendeteksinya

4. Hasil pemeriksaan AFP tinggi

Dilakukan pada ibu hamil di trimester kedua, skrining AFP atau alpha-fetoprotein dilakukan untuk mengidentifikasi peningkatan risiko cacat lahir atau kelainan kromosom tertentu.

Hasil skrining AFP yang sangat tinggi atau positif dapat menandakan adanya kehamilan kembar. Dokter mungkin akan menganjurkan pemeriksaan tambahan untuk identifikasi lebih lanjut.

5. Adanya dua denyut jantung

Denyut jantung bayi Sejak 8 hingga 10 minggu dapat terdeteksi dengan menggunakan stetoskop, fetoskop, atau monitor doppler janin.

Apabila selama proses pemeriksaan dokter mendeteksi ada lebih dari satu denyut jantung maka ini dapat mengidentifikasikan kehamilan kembar.

Pada situasi tertentu, denyut jantung kedua dapat dinilai menyesatkan. Mengapa demikian?

Kesulitan mengidentifikasi denyut jantung yang terpisah terkadang dapat terjadi karena mungkin disebabkan oleh pantulan detak dari sisi lain.

Selain itu, denyut jantung ibu dengan kecepatan yang hampir sama dapat memengaruhi hasil pemeriksaan.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti, dokter kemudian akan menganjurkan pemeriksaan lanjutan seperti ultrasonografi (USG).

6. Gerakan janin yang muncul lebih awal

Tanda-tanda hamil kembar berikutnya adalah gerakan janin muncul lebih awal. Kebanyakan ibu hamil tidak merasakan adanya gerakan janin sekitar 18-25 minggu kehamilan.

Sementara, ibu dengan kehamilan kembar terkadang dapat merasakan gerakan bayi yang lebih dini yaitu di minggu ke-16 kehamilan.

Terlepas dari hal tersebut, gerakan janin yang lebih sering atau lebih awal masih menjadi perdebatan bagi para profesional medis.

Belum lagi, kesalahan dalam penafsiran udara pada perut sebagai gerakan janin di awal kehamilan pernah terjadi dalam beberapa kasus.

7. Kenaikan berat badan

Selama kehamilan kamu tentu mengalami peningkatan atau penambahan berat badan. Tetapi, kenaikan berat badan cenderung rendah selama trimester pertama kehamilan.

Bagi ibu dengan bayi kembar, penambahan berat badan dapat berlangsung lebih cepat sejak trimester pertama.

Ibu hamil kembar mungkin mengalami penambahan berat badan sebesar 4,5 kilogram lebih banyak daripada ibu dengan kehamilan tunggal.

Akan tetapi, penambahan berat badan biasanya berhubungan tinggi badan, tipe tubuh, serta asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh sang ibu dan bayi.

8. Ukuran tinggi rahim yang lebih besar

Untuk memperkirakan usia kehamilan dan pertumbuhan bayi, dokter akan mengukur tinggi rahim (fundus uteri) dari atas tulang kemaluan hingga ke puncak rahim.

Karena ibu memiliki dua janin dalam rahim maka ketika proses pengukuran, hamil menunjukan rahim ibu berkembang melebihi kisaran kehamilan tunggal.

Meskipun tanda-tanda hamil kembar ini dapat membantu meyakinkan kebingungan dan keraguan sang ibu, tinggi rahim yang lebih besar dapat disebabkan karena masalah lain seperti peningkatan jumlah cairan ketuban.

Selain beberapa tanda hamil kembar di atas, langkah terbaik untuk mengetahui apakah kamu mengandung dua bayi adalah dengan melakukan pemeriksaan USG.

Dengan gelombang suara yang dihasilkan alat USG, kamu dapat melihat keberadaan janin atau bahkan embrio di awal kehamilan.

Menjaga kesehatan hamil kembar

Entah itu berdampak pada bayi maupun sang ibu, kehamilan kembar berpotensi menimbulkan risiko kesehatan pada ibu dan bayi. Hal tersebut berupa risiko hipertensi, preeklampsia, diabetes gestasional, hiperemesis gravidarum, dan persalinan caesar pada ibu.

Sedangkan janin kembar berisiko mengalami vanishing twin syndrome (menghilangnya satu janin dalam kandungan), twin-to-twin transfusion syndrome (gangguan aliran darah dari plasenta ke janin), dan lahir secara prematur.

Melihat risiko-risiko tersebut, kamu dapat menghindari kemungkinan risiko dengan menjaga kesehatan selama hamil kembar seperti berikut ini:

  • Disiplin dan patuh dalam melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala
  • Menjaga pola makan yang sehat dengan baik
  • Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum banyak air mineral
  • Pastikan tubuh memperoleh istirahat yang cukup

Selain menjaga kesehatan hamil kembar dengan cara-cara tersebut, pastikan kamu juga mengetahui tanda dan gejala kelahiran prematur. Jika kamu mengalami kesulitan atau kebingungan, kamu dapat minta bantuan orang-orang terdekat dan menghubungi layanan kesehatan terdekat.

Tips persalinan hamil kembar

Pada awal kehamilan, tentunya kamu akan mulai merencanakan tempat dan jenis persalinan yang akan kamu pilih.

Dan seyogyanya kamu perlu berdiskusi dengan pasangan dan profesional kesehatan seperti bidan atau dokter mengenai hal tersebut.

Persalinan hamil kembar membutuhkan perhatian khusus karena bayi kembar cenderung lahir lebih awal dari perkiraan. Beberapa tips persalinan di bawah ini dapat dipertimbangkan bila kamu hamil kembar:

  • Kamu disarankan untuk bersalin di tempat dengan akses layanan kesehatan yang memadai seperti rumah sakit karena bayi kembar cenderung memiliki risiko komplikasi kesehatan.
  • Jalinlah komunikasi dengan profesional kesehatan agar dapat membantu mengurangi rasa cemas menjelang persalinan.
  • Jenis persalinan yang kamu pilih baik secara alami maupun operasi caesar memiliki manfaat dan risikonya masing-masing. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi medis ibu dan bayi saat akan lahir.

Terlepas dari memilih metode persalinan, tentu saja keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi sangatlah penting. Oleh karena itu, ikutilah saran terbaik dari dokter terkait metode persalinan yang aman bagi ibu dan buah hati.

Share artikel ini
Reference