Salah satu tanda anak laki-laki memasuki masa pubertas adalah adanya perubahan suara. kondisi suara anak laki laki yang memasuki masa puber​ biasanya ditandai dengan berubahnya suara menjadi lebih berat dan serak. Suara yang dulunya terdengar nyaring mulai terdengar berat. Hal itu dapat terjadi karena pengaruh hormon pada masa pubertas anak laki-laki. 

Di artikel ini kami akan membahas lebih detail mengenai kondisi perubahan suara anak laki-laki pada masa pubertas, penyebab, ciri-cirinya, serta bagaimana mengatasi rasa tidak nyaman akibat perubahan tersebut.

Ciri-Ciri Perubahan Suara

Perubahan suara pada anak laki-laki yang memasuki pubertas memiliki beberapa ciri khas yang bisa dikenali. Berikut adalah tanda-tanda utama:

  1. Suara menjadi lebih berat dan dalam
  2. Suara pecah-pecah atau tidak stabil
  3. Volume suara lebih keras dan resonansi lebih besar
  4. Munculnya jakun (tulang rawan laring yang menonjol)
  5. Ketidaknyaman dan tenggorokan terasa kering

Penyebab Perubahan Suara

Berikut ini beberapa penyebab perubahan suara pada anak laki-laki saat masa pubertas

1. Hormon Testosteron

Saat pubertas, tubuh anak laki-laki mulai memproduksi lebih banyak hormon testosteron. Hormon tersebut memicu pertumbuhan laring dan menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang dan tebal.

2. Pertumbuhan Laring (Kotak Suara)

Laring membesar dan menonjol, yang sering terlihat sebagai jakun di leher. Pembesaran ini mengubah resonansi suara, membuatnya terdengar lebih dalam dan berat.

3. Penebalan dan Pemanjangan Pita Suara

Pita suara yang lebih panjang dan tebal bergetar dengan frekuensi lebih rendah, menghasilkan suara yang lebih berat. Selama masa transisi, pita suara masih menyesuaikan, sehingga suara bisa terdengar pecah atau tidak stabil.

4. Perubahan Struktur Resonansi Suara

Selain laring, rongga mulut, tenggorokan, dan hidung juga mengalami perkembangan yang memengaruhi kualitas suara. Hal ini membuat suara anak laki-laki menjadi lebih dalam dan memiliki resonansi yang lebih kuat.

5. Faktor Genetik dan Individu

Kecepatan dan tingkat perubahan suara dapat berbeda pada setiap anak laki-laki. Faktor genetik dapat memengaruhi kapan dan seberapa besar perubahan suara terjadi.

Tahapan Perubahan Suara pada Anak Laki-Laki saat Pubertas

Perubahan suara anak laki-laki tidak terjadi secara langsung, tetapi secara bertahap. Berikut ini tahapan perubahan suara anak laki-laki pada masa pubertas:

Tahap Awal (Sebelum Pubertas)

Suara masih tinggi dan terdengar seperti suara anak-anak. Pita suara masih pendek dan tipis. Tidak ada perubahan signifikan dalam laring atau resonansi suara.

Tahap Transisi (Suara Mulai Berubah – Suara Pecah)

Terjadi sekitar usia 11–15 tahun, tergantung individu. Pada fase ini laring mulai membesar, pita suara memanjang, dan menebal, sehingga, suara mulai terdengar lebih berat, tetapi belum stabil. Pada fase ini, anak sering mengalami suara pecah atau naik turun secara tiba-tiba saat berbicara atau bernyanyi. 

Tahap Akhir (Setelah Pubertas – Suara Stabil) 

Pada fase ini laring sudah mencapai ukuran dewasa sehingga jakun sudah mulai terlihat jelas. Suara pada fase ini terdengar lebih berat dan stabil. Resonansi suara pada fase ini lebih besar dan terdengar lebih matang. 

Masa Pubertas Berkisar Usia Antara Berapa? Ini Dia Penjelasannya

Dampak Perubahan Suara Terhadap Anak 

Ternyata kondisi perubahan suara yang dialami oleh anak laki-laki puber memiliki dampak baik secara fisik dan emosi anak laki-laki, lho. Berikut ini beberapa dampaknya:

Dampak Fisik 

  • Kesulitan Mengontrol Suara 
  • Mudah lelah saat berbicara atau bernyanyi 

Dampak Emosional

  • Menurunnya kepercayaan diri 
  • Frustasi karena perubahan yang tidak bisa dikendalikan

Dampak Sosial

  • Adanya komentar atau ejekan dari teman lainnya
  • Memerlukan adaptasi dalam berkomunikasi 

Cara Menyikapi Pubertas pada Remaja dengan Tepat

Cara Mengatasi Ketidaknyamanan Akibat Perubahan Suara

Ada beberapa cara untuk mengatasi ketidaknyaman dari dampak kondisi perubahan suara anak laki-laki pada masa puber. Berikut ini caranya:

1. Menjaga Kesehatan Pita Suara

  • Hindari berteriak: Terlalu sering berteriak akan mudah membuat pita suara tegang dan mudah lelah.
  • Minum air putih yang cukup: pastikan anak terhidrasi dengan cukup supaya pita suara tidak kering dan mudah terasa serak.
  • Istirahat suara jika perlu: suara yang terasa serak atau lelah memerlukan istirahat. Jadi kurangi intensitas biara untuk sementara waktu. 

2. Berlatih Mengontrol Suara

  • Berbicara dengan tempo yang lambat untuk dapat mengontrol suaranya 
  • Berlatih pernapasan untuk membantu menjaga kestabilan suara 
  • Berlatih vokal ringan untuk membantu menyesuaikan suara barunya

3. Memberikan Dukungan Emosional dan Mental

  • Yakinkan Anak bahwa Ini adalah Hal yang Normal
  • Hindari mengejek atau mengolok-Olok
  • Bangun kepercayaan diri

4. Konsultasi ke Dokter Jika Diperlukan

Jika perubahan suara berlangsung terlalu lama atau anak mengalami kesulitan berbicara yang tidak kunjung membaik, berkonsultasilah dengan dokter atau spesialis THT.

Kesimpulan

kondisi suara anak laki laki yang memasuki masa puber​ dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental, dan sosial anak. Jika anak mengalami kendala dalam menghadapi kondisi perubahan ini, jangan ragu untuk mengunjungi ahlinya untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Share artikel ini