Serba-Serbi Pembalut Wanita, Jangan Sampai Salah Pilih
Memilih pembalut bukan hanya soal kenyamanannya, tetapi juga keamanan dari produk tersebut. Penggunaan pembalut wanita yang aman akan terhindar dari risiko iritasi dan menjaga kesehatan reproduksi wanita.
Tidak sedikit pembalut yang menggunakan bahan berbahaya, sehingga kamu perlu lebih selektif dan mengetahui perbedaan pembalut yang aman dan yang tidak.
Pembalut wanita adalah?
Pembalut wanita adalah produk penyerap yang berguna untuk menyerap darah menstruasi, serta melindungi pakaian kamu dari cairan tersebut.
Terdapat bagian bawah yang lengket dan melekat pada celana dalam. Ini berguna untuk menjaga pembalut supaya tidak mudah bergeser sehingga kamu bisa beraktivitas dengan nyaman.
Kamu harus rutin mengganti pembalut setiap 4-8 jam sekali. Produk sanitasi yang satu ini juga tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk, dari mulai yang tipis, panjang, lebar serta daya serap maupun ada tidaknya sayap pada pembalut.
Apa kandungan pembalut wanita?
Pembalut wanita umumnya terbuat dari bahan serat sintetis atau selulosa. Bahan ini dapat menyerap cairan menstruasi dengan baik dan perlu melalui proses pemutihan atau bleaching.
Berdasarkan standar Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA), bleaching dilakukan dengan metode sebagai berikut:
- Elemental chlorine-free (ECF) bleaching, yakni metode yang tidak menggunakan elemen gas klorin namun menggunakan klorin dioksida yang sudah dinyatakan bebas dari dioksin.
- Totally chlorine-free (TCF) bleaching, metode yang satu ini menggunakan hidrogen peroksida alih-alih senyawa klorin.
Pembalut yang aman
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), produk pembalut wanita yang aman harus bersih dan bebas dari kandungan kotoran serta zat asing yang tidak menyebabkan efek membahayakan tubuh tubuh dan tidak menyebabkan iritasi.
Selain itu, pembalut aman juga tidak melepaskan serabut ketika digunakan, lembut dan juga tidak berbau. Lalu, warnanya juga harus putih.
Meskipun warna lain diperbolehkan tapi hanya sebagai identitas atau tanda yang tidak bersentuhan secara langsung dengan tubuh.
Pembalut yang baik juga bersifat netral terhadap jingga metil dan fenolftalein. Selain itu, juga tidak berfluoresensi kuat atau tidak adanya fluoresensi yang menyebabkan kontaminasi di sisi yang bersentuhan dengan tubuh.
Selain itu, daya serap pembalut yang ideal adalah tidak kurang dari 10 kali bobot pembalut wanita serta tidak mudah robek dan tidak mudah rembes.
Kandungan berbahaya dalam pembalut
Ada sejumlah kandungan yang harus kamu waspadai ketika memilih pembalut. Beberapa pembalut mungkin mempunyai kandungan berbahaya seperti:
1. Gas klorin
Gas klorin umumnya digunakan ketika melakukan proses pemutihan. Namun, klorin yang digunakan dalam pembuatan pembalut tidaklah aman karena gas klorin dapat menghasilkan dioksin yang bersifat karsinogenik yakni berisiko menyebabkan kanker.
Namun, menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, kandungan klorin yang ada pada pembalut yang yang beredar di pasaran masih dalam batas aman. Sehingga, kamu bisa menggunakan produk tersebut.
2. Pewangi tambahan
Beberapa produsen pembalut wanita menambahkan zat pewangi dengan tujuan untuk menutupi bau tidak sedap ketika menstruasi. Namun, penggunaan zat pewangi ini tidaklah perlu. Pasalnya penambahan zat pewangi berpotensi menyebabkan iritasi pada area kewanitaan.
3. Pestisida
Penggunaan bahan ini kerap tidak tercantum pada kemasan produk. Namun, ternyata beberapa pembalut masih memiliki kandungan pestisida di dalamnya. Padahal, kandungan ini juga berbahaya karena berpotensi menyebabkan reaksi alergi seperti gatal, nyeri, kemerahan, serta bengkak.
4. Pewarna
Kandungan berbahaya dalam pembalut selanjutnya adalah pewarna. Mestinya, pewarna tidak digunakan dalam produk yang digunakan pada daerah kewanitaan. Ini sebabnya, penggunaan pewarna pada pembalut tidak diperbolehkan dan dianggap berbahaya.
Tips memilih pembalut wanita
Berikut sejumlah tips memilih pembalut wanita yang aman untuk digunakan:
- Pastikan pembalut yang hendak memiliki label SNI.
- Jangan membeli pembalut yang kedaluwarsa.
- Pastikan bahwa serabut yang ada pada pembalut tidak lepas saat kamu pakai serta tidak berbau.
- Perhatikan pembalut yang kamu beli benar-benar dalam keadaan bersih. Hindari menggunakan pembalut yang terpapar kotoran.
Selain itu, kamu juga sebaiknya memilih dan membeli pembalut yang tidak memiliki kandungan deodoran, parfum atau wewangian.