Sandepril Obat Apa? Pelajari Manfaat, Dosis Penggunaan, dan Efek Sampingnya
Penderita depresi biasanya menggunakan obat tertentu sebagai bantuan untuk mengelola suasana hati.
Maprotiline adalah zat aktif yang terdapat pada obat sandepril yang digunakan untuk mengatasi depresi ringan hingga berat.
Gejala depresi dapat diatasi dengan obat sandepril sesuai dengan resep dokter. Ketahui deskripsi, manfaat, efek samping hingga interaksi obatnya di bawah ini!
Deskripsi obat Sandepril
Sandepril Tablet diindikasikan untuk perawatan Depresi dan kondisi lainnya. Obat ini mengandung komposisi aktif berikut: Maprotiline Hydrochloride.
Sandepril Tablet bekerja dengan meningkatkan dan menyeimbangkan aktivitas bahan kimia tertentu di otak.
Dengan kandungan maprotiline, bahan aktif ini digunakan untuk mengobati depresi, gangguan bipolar (gangguan manik depresif; penyakit yang menyebabkan episode depresi, episode mania, dan suasana hati abnormal lainnya), dan kecemasan.
Maprotiline ada dalam kelas obat yang disebut antidepresan tetrasiklik. Ini bekerja dengan meningkatkan jumlah zat alami tertentu di otak yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan mental.
Manfaat obat Sandrepil
Obat ini bermanfaat mengobati berbagai jenis depresi dan kecemasan terkait dan juga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan perasaan sejahtera.
Obat ini bekerja dengan memengaruhi keseimbangan bahan kimia alami tertentu (neurotransmiter) yang ada di dalam otak.
Selain itu, obat ini juga terkadang digunakan dalam penanganan gangguan kecemasan, nyeri saraf (neuropati), dan insomnia.
Dosis dan penggunaan
Maprotiline hadir sebagai tablet untuk diminum dan biasanya diminum satu sampai tiga kali sehari dan dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
Ambil maprotilin sekitar waktu yang sama setiap hari. Ikuti petunjuk pada label resep dengan hati-hati, dan mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian mana pun yang tidak kamu mengerti.
Perlu kamu perhatikan untuk menggunakan dosis maprotilin persis seperti yang diarahkan. Jangan mengambil lebih atau kurang atau lebih sering daripada yang ditentukan oleh dokter.
Mungkin perlu beberapa minggu atau lebih lama bagi setiap orang untuk merasakan manfaat penuh dari maprotilin.
Perlu dicatat juga untuk tetap melanjutkan pengobaran bahkan jika kamu merasa sehat. Intinya, jangan berhenti mengonsumsi maprotilin tanpa berbicara terlebih dahulu dengan dokter karena bisa jadi dokter akan mengurangi dosisnya secara bertahap.
Efek samping obat Sandepril
Maprotilin dapat menyebabkan efek samping. Segera beri tahu dokter kamu jika salah satu dari gejala ini parah atau tidak hilang:
- Mual
- Kantuk
- kelemahan atau kelelahan
- mimpi buruk
- mulut kering
- kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari dari biasanya
- perubahan nafsu makan atau berat badan
- Sembelit
- kesulitan buang air kecil
- sering buang air kecil
- penglihatan kabur
- perubahan dalam dorongan atau kemampuan seks
- keringat berlebih
Pada beberapa kasus, sebagian efek samping yang timbul bisa sangat serius. Jika kamu mengalami salah satu gejala berikut atau yang tercantum di bagian PERINGATAN PENTING, segera hubungi dokter:
- kejang otot rahang, leher, dan punggung
- bicara lambat atau sulit
- berjalan terseok-seok
- gemetar tak terkendali dari bagian tubuh
- demam, menggigil, sakit tenggorokan, atau gejala seperti flu
- kesulitan bernapas atau menelan
- Ruam
- menguningnya kulit atau mata
- detak jantung tidak teratur
Interaksi dengan obat lainnya
Beberapa interaksi dengan Sandepril Tablet yang perlu kamu perhatikan:
Jika kamu mengonsumsi obat lain atau produk toko pada waktu bersamaan, efek dari Sandepril Tablet dapat berubah.
Hal ini dapat meningkatkan risiko efek samping atau menyebabkan obat tidak bekerja dengan baik. Beri tahu dokter tentang semua obat, vitamin, dan suplemen herbal yang kamu gunakan, sehingga dokter dapat membantu mencegah atau mengelola interaksi obat.
Sandepril Tablet dapat berinteraksi dengan obat dan produk berikut ini:
- Albuterol
- Klorpromazin
- Simetidin
- Fluoksetin
- Guanetidin
- Guanfacine
- Levotiroksin
- Linezolid
- Fenelzin
- Fenobarbital
Penulis: Ratih Latifah Murniati
